Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah mendapatkan pesan dari umi nita yang memintanya untuk datang kerumah, hendery pun langsung menarik Mark untuk ikut dengan memberikan ancaman jika mark tak mau ikut dengannya maka Mark harus putus dengan Caca, jelas Mark menolak, ia tak ingin dipisahkan dengan neng montok kesayangannya itu.
Kini mereka sudah berdiri didepan rumah keluarga langit, hendery menggenggam tangan mark dengan kuat, Mark tak protes ia paham dengan hanya melihat bulir keringat yang keluar dari pelipis dery.
"Ini benerkan rumahnya?" Dery
"Iya dah bener, liat noh nama keluarga taufik langit, terpampang jelas" mark
Ya betul, komplek kembar sekarang menempelkan nama kepala keluarga masing-masing didepan pagar, setelah banyak sekali tamu yang salah masuk rumah.
"Mark?"
"Paan?"
"Deg degan gua, kagak jadi lah anying balik aja weh hayu, takut gua pasti ntar juga disembur terus diusir lagi guanya"
"Anying? Tolol apa gimana su? Yang nyuruh lo Dateng umi nita, Jan disia-siain lah anjir. Ntar gimana kalo misalnya lu ga Dateng terus abi malah ngejodohin Della sama yang lain mau lu?"
"Goblok, ya kagak lah gila aja. Della aja demennya ama gua"
"Dih pd bener anying, enih juga lepasin kek pegangan tangan lu, ntar disangka homo lagi" mark melepas paksa pegangan tangannya dan langsung mendorong hendery untuk masuk kedalam rumah.
"Anjing sia mark"
Dengan tekad kuat, hendery pun masuk bersama mark terlihat didalam sana ada kedua orang tuanya, yang duduk berhadapan dengan orang tua della, begitu juga della yang berada dilantai dua, mengintip apa yang sedang terjadi dibawah.
"Sini duduk dulu atuh a, eh ada mark. Sini masuk ganteng jangan didepan pintu gitu atuh" chitta
"Eh? Iyya tante, hehehehe. Mark nunggu dikursi luar aja ga enak" sebelum Mark melangkah ke belakang, dengan badan gemetar begitu ia melihat tatapan tajam yang dilayangkan oleh daddy Johnny.
"tunggu mark" Johnny
"Eh? I - iya om?"
"Kamu pulang dulu kerumah saya, anak bungsu saya ditinggal dirumah sendiri takutnya dia butuh sesuatu. Kamu kan babu nya ya? Tolong dilayani ya."
"Dad apaan sih? Dia calon mantu ku ya bukan babu. Anak ganteng gitu juga" chitta menginjak kaki johnny dengan cukup keras hingga membuat papa 2 anak itu kesakitan
"Marka ganteng, calon mantu. Tolong temenin Caca dirumah ya? Kasian sendirian dia dirumah. Makasih ya ganteng, ateu titip ya jangan sampe lecet" chitta tersenyum manis pada Marka dan memberikan tatapan sinis pada Johnny yang ada disebelahnya.
