kalo lo capek mertahanin perasaan lo,
lo bisa sudahi semuanya, lo bisa lupain semuanya, jangan biarkan tangan lo gak di genggam siapapun, kalo memang bukan dia lo harus lepaskan semuanya~
- Fany Patricia LiliaSesampainya mereka di parkiran sekolah langsung di sambut sahabatnya Reza
"Oih reza dah datang" kata Dodi Yahya Putra yang memiliki tampang yang tak jauh tampan dari Reza
"lama amat lu" tanya Ryan Samora Dedolan yang ganteng namun dingin kaku dan irit senyum
"sans mas yang penting kan ga telat"
"wiihhh ada dedek imut duski" sapa Renaldi Bastian cowo lucu dan ganteng
"iya bang hehe selamat pagi" sapa Duski ke mereka semua
"pagi juga adek duski" jawab mereka serentak
"hm gw duluan" kata Bardino Oscuro Biganza yang sangat tampan berhidung mancung, tinggi dan wajah yang cool, lalu di susul sama mereka semua yang di sertai canda tawa di sepanjang koridor hingga kelas mereka, beda dengan duski yang pergi berbeda arah, ia ke papan pengumuman terlebih dahulu untuk melihat kelas apa dia sekarang ternyata ia masuk kelas XII ipa 2
"Ya allah semoga aja duski sekelas sama sahabat duski amiin" pinta nya dan benar saja setelah iya mencari nama nama sahabatnya masih sekelas dengannya
lalu ia berjalan ke kelas XII ipa 2 dengan riang,
"Haii selamat pagiii manusia manusia yang masih bernafas" sapa Duski
"wedeww pagi juga ki lama amat lo" Sapa balik Syifa citra Floreni yang memiliki paras yang cantik dan sifat yang unik
"hehe sans aja doong" jawab Duski
"ey kii kita sekelas lagi dong" kata sahabat duski yang namanya Fany Patricia Lilia yang lebih kerap di panggil Cia yang memiliki mata yang manis, warna kulit hitam manis dan memiliki sifat tidak banyak bicara
"iyah hahaha seneng banget dedek Kia"
"eeh Duski lo duduk samping gua" kata Angelica Indiie Gabriela lebih kerap di panggil Enjel yang memiki badan ideal baik cantik yang melihat duski masih berdiri
"yulala thanks bunda Enjel, eh betewe Pelan mana?, setau gua dia di kelas ini juga kok ga ada" tanya Duski kepada sahabat sahabatnya. Pangeran Alfa Dista yang kerap di panggil Pelan wakil ketua osis, termasuk sahabat Duski daaan juga Pelan menyukai Duski semenjak kelas X dulu. Iya Duski menyukai sahabatnya sendiri bukan kah itu wajar wajar saja jika duski mencintai lelaki terlebih pangeran ini adalah lelaki yang selalu ada di samping Duski setelah abang abangnya lelaki yang selalu membuat ia tersenyum, lelaki yang selalu perduli terhadap Duski tentu saja itu mampu membuat Duski jatuh hati kepadanya,
"jielah Duski - Duski baru juga pagi pagi lo udah nyari Pelan" jawab Syifa
"iya mau gimana lagi kan belahan jiwa" sahut Enjel, tawa mereka pecah seketika. Iyaa memang sahabat Duski mengetahui jika Duski menyukai pangeran kecuali pangeran sendiri, karena Duski tak siap jika ia harus kehilangan Pangeran sebagai sahabatnya.
"yaiya lah kan gua mau liat apakah dia bertambah tamvan atau masih begitu begitu saja"
"anjir lo mandang fisik ya?" tanya Cia
"engga lah, gua menyukai Pelan segenap hati bukan segenap mata"
lalu bel pun berbunyi dan siswa siswi pun berhamburan kekelas
"eh itu Pelan" kata Duski "haii Pel selamat pagii kita sekelas lagi ternyata"
"oh iya, pagi juga Duski lo duduk di mana?"tanya Pangeran
"duduk di samping Enjel Pel" kata Duski
"oohhh oke, duduk di samping malaikat pencabut nyawa ternyata" kata Pelan yang di iringi dengan tawa, baru saja Enjel ingin mengubris pembicaraan Pelan tiba tiba saja guru wali kelas mereka pun masuk semua para murid berhamburan ke tempat duduk masing masing "tatah Pelan" kata Duski
"buabuay" sahut pelan
"Selamat pagi anak anak, jadi saya yang akan menjadi wali kelas kalian di tahun pelajaran ini" kata ibu Merni
"Dan ibu termasuk guru pengajar fisika disini ibu harap kan kalian mengikuti 3 peraturan yang berlaku bagi saya dan siapa pun yang melanggarnya siap siap berhadapan dengan saya" kata ibu merni lalu menuliskan 3 peraturan di papan tulis, sudah tampak jika ibu Merni ini adalah guru kiler.
"jadi itu peraturannya, berhubung pelajaran pertama fisika buka buku paket fisika halaman 8" proses KBM pun di mulai.
Bel tanda pelajaran usai pun berbunyi
"eh kantin yok" kata Syifa
"kuuy" sahut mereka berlima serempak kecuali Pelan "Pel lo ga ikut?" tanya duski
"ga gua ada urusan sebentar, ntar gua nyusul" sahut Pelan
"eemm oke deh, lo mau di pesanin dulu ga?" tanya Duski
"iya, gua mau bakso sama es teh satu"
"okeh kita duluan dulu yah Pel" kata Duski
"ouwote" sahut Pelan langsung berlari dari kelas, Cia merangkul tubuh duski
"kii, lo ga capek apah mendam perasaan lo ke Pelan?" tanya Syifa
"capek sih, cuma mau gimana lagi gue takut nyatainnya ke Pelan, gue takut kehilangan dia Syi mungkin dia ga bisa balas perasaan dia ke gue, dari pada gue kehilangan sahabat kaya dia cuma karna perasaan gue lebih baik gue mendam sendiri" jawab Duski tersenyum getir, mereka berbincang di perjalanan menuju kantin.
"Iya juga sih tapi lu ga takut apa ada yang rebut dia dari lo karna lo kelamaan?" tanya Enjel kepada Duski
"Nopee, ada juga sebagian orang yang kehilangan karna terlalu cepat mengungkapkan" bantah Duski
"hmm iyain dah" pasrah Enjel
"kiaa kalo lo capek mertahanin perasaan lo,
lo bisa sudahi semuanya, lo bisa lupain semuanya, jangan biarkan tangan lo gak di genggam siapapun, kalo memang bukan dia lo harus lepaskan semuanya" kata Cia lembut menatap mata Duski
"eeummm,, Ciaa thanks banget tapi rasanya ga ada yang bisa genggam tangan ini selain Pelan" sahut Duski, sesampianya mereka di kantin mereka duduk di kursi kosong yang terdapat di sana "kalian mau pesan apa?" tanya Syifa "gua mau esteh satu bakso satu" jawab nya "gue juga samain esteh dua bakso dua" kata Duski
"kok dua" tanya Enjel
"kan sama Pelan juga"
"oke, kalo gua~"
"sini lo ikut gua" potong Alika
"mpfuut" kesal Enjel "okeeeee bu bos"
lalu mereka tertawa terbahak bahak kecuali Enjel menampakam wajah kesalnya. Tiba tiba tangan kekar mengacak ngacak rambut Duski tenyata Reza, "ABAAAANG, awas aja lo" teriak Duski hampir semua tatapan tertuju padanya
"hehe maap" cengir Duski kepada semua tatapan itu, mata Duski masih menatap Reza kesal namun Reza mengejek Duski dengan menjulurkan lidahnya "ish, sial rambutku berantakan" gerutu Duski, Cia yang melihat itu hanya tertawa "lo juga, abang lo lucu yah"
"mana ada" sahut Duski
"ada kok" balas Cia
"au ah" kesal Duski namun Cia hanya tertawa
"ngapain ketawa?" tanya Duski
"njir galak amat seeh" sahut Cia
"pesanan dataaang" Enjel dan Syifa menaruh nampan di meja
"te'engkiyu bestay bestaynya aiing" sahut Duski. Mereka menyantap makanan masing masing
setelah hampir setengah mangkok habis
Cia bertanya "lah Pelan kok dari tadi ga datang entar ga dingin lagi es tehnya" kata Cia
"eh iya yah kok ga muncul muncul batang idung nya" sahut Duski
"emm entahlah" sahut sebenarnya Enjel sempat melihat Pelan sedang bersama Kirana di taman kompleksnya pas hari minggu sore, perasaan Enjel tak menentu harus memberitahu kannya kepada Duski atau tidak, tapi menurutnya tidak usah takut hati sahabatnya sakit. Bel pun berbunyi menandakan waktu istrahat selesai namun Pelan belum juga datang, mereka kembali kekelas bersama sesampainya mereka di kelas mereka melihat Pelan yang memasukan kotak makan yang sudah habis dia lahap kedalam lacinya
"eyy kok ga ngantin padahal gue udah pesanin" tanya Duski kepada Pelan
"eh iya maaf tadi gua di kasiin bekal lupa bilang ke lo hehe maaf sekali lagi yah" jawab Pelan
"Siapa yang ngasih?"
"kepooo anda"
"oh, ok right now Lo suka main sembunyian sama gua yah"
"eh kok ngambek sih, iya deh maaf"
"hm iye"
"senyum doong" pinta Pelan, Duski pun memberikan senyum yang terkesan paksaan
"nah gitukan cantik"
guru pengajar pun masuk proses KBM pun di mulai.Bel pulang pun berbunyi
"Ci lo bareng siapa" tanya Enjel
"gua sendiri bawa mobil" jawab Cia
"kebetulan banget gua bareng dong hehe"
"oke oke aja"
"gue juga dong hehe gua malas pesan taksi nih" timpal Syifa
"hmm oke, lah lu bareng siapa Ki?" tanya Cia
"gua bareng Abang gua Reza, sans aja gapapa"
"ohh oke kita duluan yah" pamit Cia
"okee hati hati oyy" jawab Duski
"Siip" sahut mereka serentak
"eh kia Lo belum pulang?" tanya Pelan kepada Duskia yang masih melihat Duski di parkir
"eh pelan belum nih, nunggun bang Reza"
"oo okeee, Ki kembungin pipi Lo"
"ha" beo Duski "iyaa pipi Lo kembungin" Duski pun melakukannya
PFUT PFUT PFUT pelan menekan nekan pipi kembung kia beberapa kali hingga mengempes "hahahaha lucu banget sih hahahaha" tawa mereka pecah seketika
"anjir setres Lo Pel hahaha" jujur Duski deg degan di samping Pelan mungkin karena Duski menyukai Pelan ia berharap abangnya segera datang dan menyudahi penyakit jantung dadakan ini
"eeh ki yo pergi" kata Reza tiba-tiba datang
dalam batin Duski mengatakan Alhamdulillah datang juga tuh bodat "eh yo bang" sahut Duski
"yaudah gua duluan yah peeel" pamit Duski kepada Pelan
" iya Ki hati hati yah" Duski mengangguk
"eh Kiran udah selesai?" tanya pangeran kepada Kirana yang tiba tiba datang entah dari arah mana
"udah pel, yok"
"yoook gas keun" sorak PelanThadaaa jangan lupa vote dan komennya 🤗🤗
See you next part ❤️❤️

KAMU SEDANG MEMBACA
If You Feel It
Fiksi Remaja[MENGANDUNG BEBERAPA KATA UMPATAN!!] Gadis cantik imut lucu dan manis yang memiliki rambut sependek bahu, pipi yang chubby dan gigi kelincinya yang lucu dan dia bernama Duskia Queen Qloudi, nama yang bagus bukan namanya memiliki arti awan ratu senja...