Reza dkk baru saja sampai di depan parkiran sekolah, mereka pulang lama karna mereka mengikuti ekstrakurikuler basket,
"rez kita main di rumah lu yok" kata Dodi
"iya juga tuh gua males di rumah sepi" sahut Renaldi "Lo Biga sama Ryan ikut?" tanya Renaldi pada mereka
"gue ngalur" kata Ryan yang cuek
"hm" hanya di balas deheman oleh Biga, teman teman Biga sudah mengenal sifat Biga yang irit bicara dan tanpa ekspresi itu.
Hati Reza berkata "bisa bisanya tripleks itu bernafas udah napas idup lagih" yang tertuju kepada biga, ia pun bergedik ngeri. "Yaudah kerumah gue" kata Reza namun saat hendak mereka menaiki motor masing masing
"eeeh ada my prince Reza" kata Desi sambil mendekati Reza dkk nya, ia bergeliat di lengan Reza
"ish apa apan sih Lo" kata Reza sambil menepis kasar tangan Desi
"ihh kok Reza kasar sih"
"Lo ngapain kesini nenek lampir" kata Ryan
"heh Ryan kalo bicara engga boleh keceplosan dong" ia berbicara sambil mengedipkan sebelah matanya
"murahan" satu kata tersebut lolos keluar dari mulut Biga
"anjir ga bisa bisanya Lo bilang dia murahan" kata Dodi lalu tertawa, namun Biga hanya memasang wajah datarnya lalu ia kembali mengacuhkan Desi, Desi yang di katai murahan oleh Biga, hatinya sangat sakit ia ingin marah namun ia kicep dengan wajah datar Biga.
"jir, siapa yang keceplosan" kata Ryan sambil bergedik ngeri
"rezaa, anterin aku pulang dong" katanya
"Lah mobil Lo gimana Des" tanya febri
"udah shut diem Lo"
"lah itu Lo bawa mobil kan" kata Renaldi sambil menunjuk saku rok Desi yang ketat menampakan kunci mobil miliknya, pipi Desi memerah karna badannya di perhatikan
"Napa Lo" tanya Reza
"eem, Renaldi jangan perhatiin aku dong"
"dih najis" maki Renaldi
"emm mobil Desi di bawa teman teman Desi" lalu Desi menyodorkan kunci mobil nya ke Febri
"boleh yah rez kamu antar aku pulang"
"temen Lo bawa mobil Lo kan?" tanya Reza
"Iyah" kata Desi dengan hatinya berbunga bunga ekspektasi nya bahwa Reza akan menaikannya ke atas motornya, namun
"kayaknya Lo ga punya uang" ia mengeluarkan dompetnya lalu mengambil selembar 50.000
"nih uang Lo bisa pesan taxi apa ojek online terserah kasian gua liat Lo" kata Reza, namun Desi tak kunjung mengambilnya
"nih ambil pegel tangan gue" Karena lama Reza langsung saja melemparkannya kepada Desi, Biga yang melihat itu memperlihatkan senyum merendahkan miliknya. Berdamegeeeee parah😭( ish author nya sewot wkwk, maap),
Biga dkk meninggalkan Desi dkk di parkiran tersebut.Di lain tempat setelah pulang sekolah Duskia merenung di kasur big sizenya dan hanya meminum susu coklat, ia tak tahu mau melakukan apa ia sedang sedih memikirkan pangeran yang ternyata telah menyukai orang lain
"Pelan ternyata menyukai Kirana" katanya
"gak gak gua ga boleh terus terusan begini gua harus melupakan pangeran, karna cepat atau lambat pangeran bakalan pacaran dengan Kirana" ia ingin teriak ia ingin menangis tapi ia tidak bisa ia rasa air matanya kering meski sesakit apapun hatinya, ia mulai beranjak dari tempat tidurnya lalu ia berencana membuang semua yang telah di berikan pangeran kepadanya
THING ada pesan masuk
enjel malaikat kematian 😈🥵:
"Ki Lo gapapa kan?"
"kii jawab dong" Enjel gelisah, Duskia akan melakukan sesuatu atau ia sedang menangis
thing
thing
thing banyak pesan yang masuk namun Duskia tak berniat membalasnya ia melakukan mode jangan ganggu di hpnya yang memiliki 3 kamera boba di belakangnya. Ia mengumpulkan semua barang barang yang pernah di beri kan pangeran kepadanya ia berniat memasukannya dalam pelastik namun sangat tidak mungkin menurutnya ia mulai menangis saat ia memegang camera DSLR dan sweater ping putih bermotif kucing belang, ia tak ingin membuka isi kamera tersebut karna sudah pasti semua isinya tentu saja kenangan bersama pangeran. Namun tangannya tetap saja nekat menghidupkan kamera tersebut dan melihat satu persatu foto di dalam sana, air matanya kembali menetes
*Flash back
pada hari Sabtu 2 tahun yang lalu pangeran dan Duskia berjalan jalan ke mall, setelah lelah berjalan jalan di mall, pangeran mendekati salah satu counter di sana.
"kii gua mau beli kamera buat Lo" kata pangeran
"hah bu-buat gue" beo Duskia
"iyeee" pangeran membeli kamera yang seharga Rp 5.000.000an
"anjir pel buat apa, udah mana mahal banget lagi, yaudah entar gue tf ke rekening Lo"
"ga usah ini mah hadiah buat Lo"
"lah hadiah apa gua lagi ga ultah"
"Iyah hadiah karna Lo sahabat perempuan terbaik gua" kata pangeran dengan senyum mengembangnya dengan mata yang sedikit menyipit dan dua jari yang menunjukan jempol
"juga kan kalo kita lagi happy fun kita bisa foto pake kamera ini, biar Lo seneng jugaa" kata pangeran, hati Duskia sangat berbunga bunga dan tersentuh, lalu Duskia memeluk pangeran
"aaaa pelan Lo the best banget deeeh" katanya lalu mengulurkan pelukannya
" kita foto yok" kata pangeran
"yooook" kata Duskia girangsetelah pulang dari mall, pangeran tak langsung pulang ke rumahnya mereka mengerjakan kerja kelompok dengan syifa, cia, dan Enjel, di rumah Duskia. Semua kertas lem pulpen dan segala atk sudah pada berantakan di lantai kamar duskia, mereka sangat bahagia
"oh iyaaa gue hampir lupa, tadi gue juga Pelan beli kamera cantik bueth kamerannya" kata Duskia sambil melihatkan jempolnya
"bedeeeh kalian belanja ga ngajak kita" kata Syifa
"hehe kan mepet waktunya bund"
lalu Duskia mengambil kamera tersebut, lalu mereka berfoto dengan gaya asal asalan namun lucu jika di lihat, mereka sangat bahagia, semua kenangan itu tersimpan di kamera itu.
*Flash back off
namun nyali Duskia tidak kuat untuk melupakan kanangan tersebut ia menyusun barang barang yang telah ia kumpulkan itu kedalam kardus ia berniat hanya menyimpannya saja.Up kembali guys jangan lupa vote and komennya ❤️💖💖
See you next part💖💖
KAMU SEDANG MEMBACA
If You Feel It
Ficção Adolescente[MENGANDUNG BEBERAPA KATA UMPATAN!!] Gadis cantik imut lucu dan manis yang memiliki rambut sependek bahu, pipi yang chubby dan gigi kelincinya yang lucu dan dia bernama Duskia Queen Qloudi, nama yang bagus bukan namanya memiliki arti awan ratu senja...