Part 11

6 2 0
                                    

Sebelum melanjutkan jangan lupa votenya terlebih dahulu🙆❤️ dan lebih enak jika mendengar Multimedia 'rahasia hati'

setelah pulang sekolah seperti yang telah mereka janjikan mereka ke apartemennya Duskia setelah sampai parkiran
"jel Lo tadi bareng siapa" tanya Reza kepada enjel
"tadi di antar sama papi"
"oh yaudah Lo nebeng di mobil gua aja" kata Reza
"hah serius?" tanya Enjel
"iya" sahut Reza
"cieee ciee enjeel pdkt ni Yee" kata Syifa
"paman sih fa ga jelas banget" kata Enjel dengan pipinya yang muali merona
"yaudah yok" ajak Reza lalu Enjel naik ke mobil Reza, "lah Syifa Lo ga bawa motor?" tanya renald "engga kak hehe, Napa Kaka mau ngasih tumpangan, aku si oke oke aja hehehehehehheehhe" kata Syifa dengan wajah cengengesan nya, renald di buat terpesona sama sifat anak ini wkwkw

"haha yaudah naik Lo lucu banget sih"

"yeeey" kata Syifa lalu naik keatas motor besarnya Renaldi

"cih ga tau malu" kata Cia pelan

"lah Cia Lo bareng ma siapa"
"Yan kasi tumpangan gih" kata Renald
Cia menatap mata Ryan, Ryan pun menatap balik manik mata Cia

"sama Dodi aja"

"sini ci sini" Cia hendak melangkah ke arah dodi namun Ryan memanggil nya

"yaudah naik"

"hah" beo Cia

"naik!" kata Ryan, Cia bimbang namun ia tetap memilih Ryan

"loh kok sama ryan" tanya Dodi

"ga terlalu tinggi kak, hehe lain kali aja" balas Cia

"yaudah gapapa" kata dodi, Cia menaiki motor Ryan lalu ryan menyodorkan jeketnya kepada Cia

"taruh di paha lu"

"ohh i-iya makasih kak" lalu mereka berjalan meninggalkan kompleks sekolah, semua murid yang melihat kejadian itu sangat iri kepada Cia Enjel dan Syifa, (untung saja di sana tidak ada Desi atau engga entar bisa bisa dicegah Desi mereka wkwkw). Saat di perjalanan Reza dan Enjel tertawa terus mereka menceritakan hal hal yang tidak penting "jel hal yang paling Duskia ga suka apa?" tanya Reza "Lo gangguin burung bangau nya" jawab Enjel lalu tertawa

"iya juga yah, Duskia paling ga suka kalo bangaunya gue ganggu, hahaha, lah kalo Lo ga suka apa?" tanya Reza padanya

"eemm gue palinga takut sama langit wkwk, gue phobia langit" jawab Enjel

"hah serius lu phobia langit, langka banget yang phobia langit, lah kalo gua paling suka natap langit makanya gua suka main di rooftop sekolah" jawab Reza

"ohh, jadi Kaka suka langit, bagus deh" jawab Enjel sambil tersenyum pahit, Reza yang melihat Enjel tersenyum pahit berfikir kalau ada hal yang membuat iya setakut itu jika menatap langit

"kalo boleh tau Lo takut langit kenapa?"

"eem gapapa hehe" jawaban tersebut mampu membuat reza penasaran namun ia menghargai privasi Enjel. Disisi lain renaldi dan Syifa sedang bercanda ria di atas motor
"kak tebak yah, kambing kambing apa?"

"kambing apa?" tanya Renaldi

"iya kambing apa" tanya Syifa lagi walaupun sangat receh namun mereka bisa tertawa terbahak bahak
"iya kambing apaaa"

"iya jawab dong kak kambing apa"

"astaga syifaa kambing ya kambing"

"hahahaha Kaka lucu banget deh"

"bahasa Indonesianya Nani apa"

"iya apa"

"Iyah Nani itu apa"

"Nani itu apa"

"ck kakaa nani itu bahasa Indonesianya apa"

"IYA ARTINYA APAA LOH SYIFAA" Geram Renaldi
"oooo kaka ngasih tau, iya iya iya kalo what bahasa Indonesianya apa"

"iya apa" jawab Renaldi

"iya apaa kakk"

"iyaa what itu apaaaaaa" geram Renaldi

"Iyah what itu apa Kaka tau?" tanya Syifa

"iya tau what itu artinya apa, Syifa lama lama gue gigit yah"

"heheeh Iyah kak janda jandaa"

"ha Lo janda" tanya renaldi, Syifa memukul lengan renaldi "enak aja gue dikatain janda, nikah aja belom" lalu merek tertawa terbahak bahak

"IJIMAYOO~" Sorak Renaldi

"URIGAAA!" Balas Syifa

"CINCAWOYOO~" Sorak Renaldi

"URRRRIGA!" Teriak Syifa

"ANYEONGHASEO~" Kata Renaldi lalu mereka tertawa terbahak bahak, tak banyak dari pengguna jalan yang lainnya melihat mereka

"setres" kata Dodi lalu Dodi menambah kecepatan motornya, Cia yang melihat itu hanya bisa tersenyum "mereka sangat cocok, gue jadi seneng, mudah mudahan mereka jadian biar Syifa selalu ada yang ngehibur, gapapa gue kesepian asalkan temen gue bahagia" batin Cia memang Cia adalah perempuan yang kesepian terkadang kalo malam ia selalu menangis sendiri tanpa ada masalah ia selalu merasa tak memiliki teman tidak ada support sistem malamnya selalu hambar hatinya selalu kosong, Ryan melihat Cia dari kaca spion motornya, Ryan melihat Cia yang tersenyum namun matanya tampak sedang sedih, Ryan seolah merasakan kesedihan Cia hatinya perih ketika melihat mata cia,"ni cewek kenapa" batin ryan .

      •|l|•|l|•

Setelah sampai di apartemen Duskia mereka mereka terkejut dengan kondisi Duskia
"kiii Ki Lo kenapa sayang" tanya Reza panik tidak hanya Reza semua yang ada didalam kamar tersebut panik, namun Biga memperlihatkan ekspresi paniknya

"gapapa bang, gue baik baik aja" jawab Duskia
"gapapa gimana Ki ni wajah Lo lebam jir" tanya Enjel
"engga jel gue baik baik aja toh ga sakit pun"
"coba cerita muka Lo Napa lebam semua" tanya Syifa
"ada yang nyakitin Lo" tanya via
"kasi tau siapa ki biar gue hajar tobocah" kata Dodi
"engga ci, engga bang dod gada yang nyakiti gue, serius deh"
"lah itu lebam Lo kenapa" tanya Renaldi
"tadi gue jatuh, karna lari lari di koridor pipi gue yang nyium lantai yaa jadi gitu deh"
"lah sekarang masih sakit engga" tanya reza
"maafin gue kii gue ga becus jaga loo maafin gue, gue pantas di hukum Ki"
"za za tenang zaa Lo ga salah" tenang Ryan
"ck ga salah gimana sih gue ga rela biarin Duski sakit gini"
"iya makannya Lo tenang" kata Ryan lagi
"huuhh oke mana yang sakit" tanya Reza lagi
"ga ada bang tadi gue dah kompres udah kalian sans aja, Abang ga usah sedih gue ga mau kalian khawatir, ini cuma lebam dikit doang"
"aah syukurlah sayaang, maafin gue yah" kata reza memeluk duskia
"iya Abang gapapa" Duskia membalas pelukan Reza. Biga tidak percaya atas yang di bilang Duskia itu karna Biga paham banget kalo itu tu kalau bukan bekas tamparan ya bekas tonjokan, Biga tau karna ia anak balap karna kalo balap terkadanga ada yang main kasar jadi ia pernah mengalaminya, " Lo ga usah cemas ja gue bakal cari tau siapa ya g ngelakuin ini ke lo" batin Biga, tangan Biga sudah mengepal kuat melihat lebam Duskia.

Duskia melepas pelukannya tiba tiba ia terpikir perkataan perempuan yang mengajarnya "Lo harus jauhin Reza atau ga Lo akan tau akibatnya kalo bukan Reza yang mati Lo yang mati" pikirannya kembali kacau sebenarnya punggungnya masih sakit karna tadi di tendang dan hidungnya agak tersumbat karna terlalu lama di air
"Maafin gue bang maafin gue semuanya gue harus bohong, gue ga mau kalian cemas, gue ga akan balas kalian tapi gue percaya sama timbal balik" batin Duskia dengan tangannya yang sudah mengepal kuat.

Haaa pasti ada yang berpikir kalau Biga dan Duskia, Enjel dan Reza, Cia dan Ryan, Renaldi dan Syifa ada apa apanya kan, iya kan!??, Lah Dodi sendiri? Kita ga tau everybody buat yang tau jangan lupa komen yah!❤️💖💖
See you next part ❤️💖💖

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

If You Feel ItTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang