Part 8

2 3 0
                                    

Sebelum melanjutkan membaca jangan lupa di vote terlebih dahulu
❤️💖

keesokkan harinya Duskia kesekolah bersama dengan abangnya reza, setelah sampai di parkiran mereka di sambut oleh sahabat reza,
"weeeh Reza Dateng" kata Dodi
"Yoi dong" kata Reza sambil bertos ala laki laki
"Lo bareng Duski" tanya Renaldi yang melihat Duskia turun dari mobil
"Yap, biasalah dia malas bawa mobil", jauh dari tempat mereka berada Desi yang melihat Duskia turun dari mobil Reza cemburu
"itu siapa" tanya Desi
"ga tau, mungkin crushnya reza" kata Febri
"ck, berani banget tuh cewek" kata Desi
"kalian cari tau siapa tu cewek"
"siiip" jawab mereka serentak.

setelah Duskia selesai menyapa sahabat reza ia pun pamit kekelas
"bang gua kekelas duluan yah"
"okey hati hati Queen" kata dodi
"nama dia Duskia lah pea" kata Reza
"suka gue dong"
"hahah gapapa ko bang, yaudah mari" pamit Duski, setelah kepergian Duski Desi dkk mendatangi Reza
"pagi ejaa, kamu makin lama makin ganteng deh" sapa Desi
"nama gua reza, r-e-z-a" ejak Reza
"ihhh eja suka marah marah deh Desi ga suka"
"bodo amat" kata Reza
"rezaa tadi cewek itu siapa"
"hm?" tanya Reza dengan wajah tidak senangnya
"cewek tadi siapaaaa" teriak Desi sambil memgayun ayunkan tangan Reza
"ish, Lo apa apaan, lo ngapain deket Deket gua anjeng" kata Reza sambil berteriak di depan desi, hampir satu sekolah melihat itu
"Lo kalo gatel jangan ke kita" kata Ryan, Ryan emang jarang bicara tapi sekalinya bicara bueh,
"gua ga gatel yah Ryan, Lo jangan asal bicara" teriak Desi, teman teman Desi tak senang Desi di perlakukan begitu namun mereka hanya bisa menajamkan mata mereka sambil menyuruh Desi bersabar
"lalu apa, murahan kah?" satu hantaman lagi di berikan oleh Biga, Desi memberikan tatapan menusuknya kepada Biga namun yang di tatap malah acuh tak acuh lalu Desi pergi begitu saja meninggalkan Reza dkk lalu di susul teman teman Desi
"cuih, cewek murahan" teriak ranald sontak siswa yang melihat itu ikut tertawa dan tentu saja Desi medengar itu Desi benar benar di buat malu oleh mereka
"awas aja kalian" kata Desi yang hampir naik pitam

duskia yang baru saja sampai di kelas ia langsung menenggelamkan kepalanya ke dalam lipatan tangannya, Enjel dan Syifa yang melihat itu langsung mendekati Duskia
"Duski, ki, kiiiiiii" panggil Enjel sambil menggoyang goyangkan lengan Duski
"pa si jir"
"Lo gapapa kan kok Lo lemes banget sih" kata Enjel lagi
"oh'oh, Lo semalam ga nangis kan Lo semalam ga bergadang kan, Lo semalam gaa~
"kaga gua kaga bundir, itu kan yang mau Lo bilang" potong Duski
"hehe tau aja lu neng" cengir Syifa
"hm" Duski hanya menjawab deheman saja
"kii Lo gapapa kan, Lo ga sedih kan kalo pangeran suka sama Kirana" kata Enjel namun tanpa mereka sadari Kirana yang sedang melewati koridor kelas Duski mendengar namanya di sebut
"ha? pangeran suka gue?" tanya nya pada diri sendiri, Kirana memfokuskan pendengarannya
"ya gua sedih lah bego, sejarahnya kan gua udah lama suka sama pangeran, Lo kira mudah apa ngelupain orang yang bahkan ga pernah jadi milik gua" kesal duskia, memang yah pertanyaan konyol apa yang di lontarkan si Enjel, dasar Enjel konyol
"i, iya sihh, yaah maksud gua kan, yaaa setidaknya, yah justru itu karna Lo juga Pelan ga pernah jadian yah lo bisa lupain dengan cepat" kata Enjel terbata bata
"hoooh, Duskia suka sama pangeran sahabatnya sendiri?" kaget Kirana, namun tak lama setelah itu Kirana melihat Cia yang mau memasuki kelasnya, Kirana gelagapan ia berjalan kebelakang seolah olah ia putar haluan
"ituuu Kirana kan?" tanya via pada dirinya sendiri melihat Kirana yang membalikan badannya, namun ia acuh tak acuh dan memilih masuk kelas
"pagi sahabat sahabat gue" sapa via kepada Duskia Enjel dan Syifa
"pagi juga, Lo liat deh si Duskia murung nih dia karna pangeran" kata Syifa
"anjir Lo ngapa sedih debay"
"debay apa tuh" tanya Duskia
"Dede bayi" kata Cia.
"kambing, gua bukan debay gua udah gede, enak aja"
"ia debay lah, debaynya mama suci dan papa Bram"
"hm serah lu". Kirana yang melihat Cia sudah masuk kedalam kelasnya memilih untuk kembali jalan kelasnya namun setelah beberapa langkah dan tepat di depan pintu kelas Duskia ia menabrak pangeran yang ingin masuk kekelas
"uiihh sakit, pangeran kalo jalan ati ati"
"aduh Kirana Lo gapapa kan maaf gua minta maaf banget, mana yang sakit" tanya pangeran kepada Kirana yang sudah terduduk di lantai
"ini kaki aku, sakit bangeet" ringisnya, karna Kirana sadar banyak yang memperhatikan kejadian itu ia pun teringat jika Duskia menyukai pangeran ia berniat untuk membuat dukia cemburu
"yaudah kita ke UKS aja yah"
"i, iya ayok"
"Lo bisa jalan ga"
"enggak kayaknya kaki gue terkilir ini"
"yaudah Lo gua gendong" pangeran menggendong Kirana ala koala
"a ah hati hati"
"Iyah maaf" Kirana tersenyum penuh kemenangan, dan siswi yang melihat adegan itu menjerit jerit
"aaaaaaa soswit bangeeet SII mereka" kata salah satu siswi
"aaaa mereka cocok banget"
"gue pengen banget yang di posisi Krama itu gueee, aaaaa"
"heh sadar dong komnik lo bagaimana" kata salah satu siswi
"Hey gue cantik kalii, lebih cantik dari kirana"
"tapi secantik cantiknya Kirana, lebih cantik imut manis dan lucu Duskia" kata salah satu siswi disana
"eh iya bener banget" begitu lah riuh sisiwi yang melihat adegan itu, dan Duskia? kalian tau apa yang dia lakukan?

"kiii Ki Lo kemanaa" tanya Syifa
"kii Lo mau kemana, sebentar lagi jam pelajaran" kata enjel
"jangan ganggu gue" kata Duskia dan berlari meninggalkan kelas
"yaudah jangan di ganggu dulu biar aja kia nenangin diri pasti hati dia sakit" kata cia

Gimana nih part 8 nya
Jangan lupa komen dan follow aku aku🔥❤️❤️

If You Feel ItTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang