Tok..tok..tok..
"Naya-ssi?"
Naya yang sedari tadi melihat dirinya di depan cermin kamar Jeno itu langsung menjawab panggilan Jeno.
"Iya?"
"Apakah baju nya muat?"
"Jeno-ya, kamu kasih aku 3 lapis baju? Hahaha"
"Hahaha, Taeyong yang menyuruhnya."
....
Lagi dan lagi, seakan hanya kalimat "T-A-E-Y-O-N-G" yang bisa membuat Naya terdiam.
"Aku akan menyiapkan mobil, Taeyong bilang hari ini ingin mengajakmu makan di toko rotinya. Jadi aku tidak menyiapkan makanan."
"Ah- o,oke.. Nanti aku susul kebawah."
Setelah jawaban dari Naya, suara Jeno sudah tidak terdengar lagi dari balik pintu.
-
Naya dan Jeno sudah sampai di depan toko roti Taeyong, Jeno tetap tidak lupa mengingatkan Naya jika terjadi sesuatu ia harus segera menelfon Jeno.
Kring..kringg
Suara khas dari pintu toko roti yang selalu mendapati jika ada pelanggan datang.
Naya berjalan ke arah kasir dan melihat begitu banyak roti yang terlihat sangat lezat terpampang, ia juga mendapati sebuah kue ulangtahun yang sangat cantik.
"AH IYA! HARI INI ULANGTAHUN TAEYONG, BODOH BANGET NAYA! KENAPA GA BAWA KUE TADI" - Naya bermonolog dalam hatinya.
Kringg..kringg
Ketika mendengar suara lonceng pintu yang terbuka, Naya menoleh ke arah pintu tersebut dan mendapati Taeyong yang baru saja datang dan berjalan menuju ke arahnya.
"Maafkan aku, aku tidak dapat menemukan tanda-tanda temanmu itu."
Naya menatap mata Taeyong yang tidak terlukiskan sebuah kebohongan, padahal disini Naya yang tidak berkata jujur jika teman yang dicarinya tidak akan pernah Taeyong temukan di masa ini.
"Aku tidak ingin membicarakan itu."
Taeyong yang mendengar Naya berkata seperti itu langsung mempertanyakan nya.
"Lalu?"
"SELAMAT ULANGTAHUN!!"
Taeyong tiba-tiba tersenyum begitu saja melihat Naya yang mengetahui hari ulangtahun nya.
"Bagaimana bisa tau ulangtahun ku?"
Naya sedikit berfikir ketika ia mendengarkan perkataan Taeyong, ia juga melihat wajah Taeyong yang mulai agak ragu.
"Teman! Teman mu, hehe"
Taeyong kembali tertawa mendengar jawaban Naya.
"Kalau begitu, mari merayakannya bersamaku"
-
Taeyong datang ke meja Naya sambil membawa kue dan korek api,
"Kau membuat kue nya sendiri?"
Taeyong menjawabnya dengan anggukan dan senyumannya.
Naya meraih korek api yang dipegang oleh Taeyong, membuat Taeyong beralih menatapnya dengan lekat sedangkan insan yang ditatapnya sekarang sedang sibuk dengan lilin-lilin yang ingin ia nyalakan.
"Ta-Da!!"
Naya menyodorkan kue tersebut agar Taeyong dapat meniupnya.
Taeyong yang masih memandangi lekat Naya itu langsung berpindah dengan menatap kue tersebut.
"Padahal, aku tidak pernah memberitahu siapa-siapa hari ulangtahun ku."
Setelah mengatakan itu Taeyong memejamkan matanya bersiap untuk membuat harapan lalu meniup lilinnya.
"Aku tidak peduli, kamu mengetahui ini dari siapa tapi aku sangat senang dapat merayakannya bersamamu."
Disisi lain, Naya yang mendengar itu merasa dirinya belum cukup kuat untuk melindungi Taeyong, ia pikir Taeyong masih adalah seseorang yang suka memendam semua masalahnya sendiri.
Naya menitikkan air matanya untuk kesekian kalinya.
Taeyong yang sudah meniup lilin nya begitu kaget melihat Naya yang menangis.
"Lihat, kamu menangis lagi. Aku memang terlihat menyedihkan ya?"
Naya yang mendengar jawaban Taeyong langsung cepat-cepat menghapus air matanya.
-
Di masa ini, Taeyong benar-benar melihat Naya sebagai seorang wanita. Sedangkan Naya melihat Taeyong masih sebagai idolanya dan beberapa masa lalu yang pernah Naya dengarkan dari idolanya sendiri.*TBC
HOPE U LIKE IT YA😭

KAMU SEDANG MEMBACA
Remember Of Today
FanfictionBagaimana jika Gerhana Matahari membuatmu berada di masa yang berbeda? - Naya yang seorang fangirl akhirnya bisa bertemu dengan Idolanya yang sangat ia impikan tetapi Naya bertemu di masa yang berbeda. Apakah dimasa itu Naya bisa mnegharapkan apa ya...