5.Hate

2.9K 376 17
                                    

Dengan menggendong tasnya dipunggung,Chaeyoung berjalan memasuki mansion keluarganya itu dengan santai

"Dari mana aja kamu?!"suara dingin Yungha kedengaran membuatkan langkah Rose terhenti

"Urusan papa gitu?"sahut Rose

Yungha menghampiri Rose dan menatap Rose tajam"Kenapa jam segini kamu udah pulang?!"tanyanya

"Bukan urusan papa!"ketus Rose

Plakkkk

Rose terkekeh setelah menerima tamparan dari Yungha. Dia menatap Yungha yang terus menatapnya dengan tatapan tajamnya itu.

"Tadi kepsek disekolah kamu nelfon papa dan bilang kalo kamu mukul siswi dari sekolah lain! Kamu emang keterlaluan!"bentak Yungha

Plakkk

Sekali lagi tamparan Yungha mendarat dipipi Rose dengan kencang membuatkan Rose terjatuh. Dengan emosinya Yungha mengambil ikat pinggangnya dan memukul punggung Rose.

Ctakk

Ctakk

Bunyi pukulan yang kuat itu membuatkan sesiapapun meringis kesakitan namun berbeda dengan Rose yang hanya memasang wajah datarnya. Dia udah terbiasa sama kelakuan papanya itu.

"Kamu emang gk guna!"marah Yungha yang terus memukul Rose

Ctakkk

Ctakkk

"Papa!"teriakan Jennie itu menghentikan aksi Yungha. Dengan nafas ngosan ngosan,Yungha menatap Jennie dan Chanyeol yang menghampirinya

"Papa apa apaan hah?!"marah Chanyeol manakala Jennie berjongkok dihadapan Rose

"Lo gkpapa?"tanya Jennie khawatir

Rose bangkit dibantu oleh Jennie. Pandangan Rose tertuju kearah Yungha"Kalian yang bikin gw kayak sekarang jadi kalian gk usah salahin gw"Rose menghampiri Yungha"Gw benci buat ngaku kalo elo papa gw"ujar Rose berjalan kekamarnya diikuti oleh Jennie.

"Sekarang papa liat sendiri bukan? Gara gara papa juga dia jadi kek gini"Chanyeol menepuk pundak Yungha dan berjalan kekamarnya meninggalkan Yungha yang ngerasa bersalah itu.

:
:

Rose mendudukkan dirinya dikasur dengan Jennie yang juga ikut duduk disampingnya"Lo bisa keluar"ujar Rose

Jennie menggeleng"Biar gw obatin luka cambukan itu duluan"

Rose terkekeh"Luka cambukan emang bisa hilang tapi gimana sama luka dihati gw? Apa itu bisa hilang"sinis Rose

Jennie menghela nafasnya kasar"Luka dihati emang gk pernah hilang tapi luka itu bisa luntur kalo elo berusaha untuk memaafkan. Lagian gk salah si kalo elo maafin gw,abang sama papa mama"

Rose menatap Jennie tajam"Lo ngomong emang gampang tapi gw yang laluin semuanya! Semua luka gw tanggung jadi lo berhak diam Jennie-ssi!"marah Rose

"Okey gw minta maaf karna kata kata gw yang udah keterlaluan tadi"

Rose memutar bola matanya malas"Mendingan lo keluar sekarang,gw mau istirehat"usir Rose

"Gw gk akan keluar sebelum obatin elo!"sahut Jennie mengambil kotak p3k yang ada dinakas Rose"Balikin badan elo!"ujar Jennie

"Gw bisa sendiri"sahut Rose

"Balikin badan elo!"

"Enggak mau! Lo keluar sekarang!"

"Fine! Gw gk akan keluar sebelum gw obatin elo!"

Rose menghela nafasnya kasar dan dia membalikkan badannya dengan pasrah. Jennie tersenyum senang dan mula menyibak baju Rose itu.

Air mata Jennie hampir keluar setelah meliat luka cambukan yang ada dipunggung adek nya itu"Gara gara ini gw gk mau elo obatin gw. Lo itu cengeng"ujar Rose

"Gw gk cengeng ya!"sahut Jennie. Perlahan lahan dia mengoles obat diluka cambukan itu bahkan dia ikut meringis kesakitan manakala Rose hanya memasang wajah datarnya.

"Udah siap"ujar Jennie kembali menyimpan kotak p3k itu.

Dia berjalan keluar dari kamar Rose namun langkahnya tiba tiba terhenti"Kalo butuh apa apa,lo ngomong aja sama-"

Brukkk

Belum selesai Jennie berbicara,Rose menutup pintu kamarnya itu dengan kasar bahkan dia juga menguncinya dari dalam.

Dia mengambil rokok yang tersimpan di saku celananya itu dan mula menikmati rokoknya di balkon kamarnya. Hanya itu caranya untuk dia menenangkan dirinya tanpa bantuan sesiapapun.







    Tekan
       👇

Badgirl✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang