Tidak ada cinta seperti cinta untuk saudara dan tidak ada cinta seperti
cinta dari saudara.
-
-- (Astrid Alauda) --°
Di sore hari yang tenang, dua orang pemuda tengah duduk bersila di kamar salah satunya. Pemuda yang memiliki surai hitam itu tengah sibuk mencoba menghubungi seseorang lewat ponselnya. Berkali-kali panggilannya ditolak oleh sang penerima panggilan. Tapi pemuda itu tak menyerah dan terus berusaha menghubungi nomor itu hingga sang penerima panggilan mengangkat telfonnya.
Piiip..
"Jaemin-ah kau dimana??"
"Berhenti menghubungiku!! Tak usah membujukku lagi. Sudah ku bilang aku tak akan pulang!"
"Hya!, jangan seperti anak kecil huh!" Kesal Jeno mendengar penuturan orang diujung sambungan telfonnya.
"Terserah kau saja!"
Tutt..tutt..tutttt...
Pemuda Lee itu mengacak rambutnya frustasi. Semenjak kejadian dirinya dan dang adik dihukum membersikan gedung aula seminggu yang lalu, pemuda keras kepala itu kabur dari panti asuhan tempat mereka tinggal. Jeno sangat heran dengan jalan pikiran adiknya itu. Sungguh-sungguh tidak dapat ditebak.
Padahal seharusnya ia yang marah karna gara-gara Jaemin pula dirinya harus ikut-ikutan kena hukuman, tapi sekarang dengan sembrononya adiknya itu kembali membuat ulah dengan kabur dari panti asuhan.
Ingin sekali Jeno menandang otak Jaemin sekali kali."Bagaimana?" Tanya Soobin yang duduk bersila disampingnya.
"Entahlah aku pusing"
Soobin menepuk nepuk pundak teman sedari kecilnya itu. "Sudah, jangan terlalu dipikirkan, kalau ia butuh uang pasti ia akan pulang sendiri, ia sudah dewasa Jen."
"Yahh kau benar, tapi saat ia pulang pasti ia akan mendapat hukuman lagi, dan pasti ia akan membuat masalah lagi dan lagi" tutur Jeno sembari menekan pelipisnya.
"Kau terlalu memanjakannya Jen, kau selalu melindungi semua kesalahannya, maka dari itu ia tak pernah belajar dari kesalahannya"
Jeno tersenyum tipis, memang benar bahwa selama ini Jeno selalu melindungi Jaemin hingga Jaemin menjadi anak yang nakal seperti sekarang. "Kau tidak mengerti Soobin-ah, Jaemin satu-satunya keluarga yg aku miliki didunia ini, aku tak ingin kehilangannya"
"Aku tau Jen, aku tau kau begitu menyayangi Jaemin, tapi caramu salah"
"Iya aku tau, aku memang bodoh" Jeno menundukkan kepalanya miris.
"Hey jangan begitu, kau hanya perlu bertindak tegas padanya.
Jeno tak menjawab. Ia hanya menggangguk sebagai balasannya.
.
.
.
.
.O R P H A N
KAMU SEDANG MEMBACA
ORPHAN [COMPLETE]
FanfictionDi dunia ini hanya ada kau dan aku. Bagi kami keluarga bukanlah ayah ataupun ibu, tapi keluarga adalah saudara yang selalu menjaga satu sama lain. kisah Jeno & Jaemin. dua anak malang yang dibuang oleh orangtuanya sejak mereka masih bayi. Keduanya t...