Hari ini Jaemin melakukan pemeriksaan lanjutan untuk menangani virus dalam tubuhnya. Ia melakukan tes western blot untuk memastikan keakuratan tes elisa yang sebelumnya. Jika dua-duanya sama sama positif maka dipastikan virus itu benar- benar ada di tubuh Jaemin.
Jaemin keluar dari ruang laboratorium setelah pengambilan sampel darahnya. Selanjutnya dokter menyarankan ia untuk melakukan Scan MRI untuk mendeteksi penyakit apa saja yang ada dalam tubuh Jaemin hingga saat ini. Karena HIV merupakan virus yang menyerang kekebalan tubuh atau imun penderitanya, sehingga orang yang terinveksi HIV, apalagi sudah berada di tahap II, biasanya akan lebih mudah terserang penyakit kronis seperti TBC, kanker, penyakit jantung, dan masih banyak lagi.
Jeno mengantarkan Jaemin hingga masuk kedalam ruangan khusus Scan MRI.
"Tolong semua logam yang ada di tubuh anda dilepas terlebih dahulu" ujar seorang dokter yang akan menangani proses scan MRI Jaemin.
Jaemin pun langsung melepaskan jam tangan dan cincin miliknya kemudian memberikannya pada Jeno.
Perasaan Jeno rasanya sudah tidak karuan. Ia tidak menyangka Jaemin akan berakhir seperti ini. Tadi pagi saat hendak pergi ke rumah sakit, Jaemin sudah mual-mual, bahkan di perjalanan pun Jaemin terlihat sangat lemas. Ia hanya tidur dan menempelkan kepalanya pada jendela mobil.
"Apakah anda memakai kawat gigi?"
Tanya dokter lagi."Tidak dok"
"Baiklah sekarang lepaskan seluruh pakaian anda dan gantilah dengan pakaian ini." Ucap sang dokter lagi.
Jaemin pun berjalan menuju sebuah bilik kecil di ujung ruangan untuk tempat ganti baju. Ia melepas semua pakaiannya dan mengganti pakaiannya dengan baju longgar berwarna biru selutut. Saat keluar ia menitipkan pakaiannya pada Jeno.
Selanjutnya Jaemin disuntikkan cairan berwarna menyala melalui pembuluh vena nya. Cairan itu nanti yang akan membantu dokter mendeteksi penyakit didalam tubuh pasiennya.
Jaemin sudah terbaring di meja khusus pada alat Scan MRI itu. Ia melirik Jeno disampingnya. Matanya sudah merah padam. Ia tak banyak bicara sejak tadi.
"Pemeriksaan ini akan memakan waktu sekitar 45 hingga 90 menit, tidak perlu tegang, cukup rileks saja, nanti bila ada suara bising atau dentuman keras, anda tidak perlu khawatir itu memang suara dari alat ini" jelas dokter pada Jaemin.
Kemudian dokter itu memberikan Jaemin sebuah tombol darurat.
"Gunakan itu ketika anda merasa dalam keadaan darurat"
Selanjutnya dokter itu memberikan sebuah walkman, seperti headset dan mp3 player pada Jaemin. Katanya untuk meredam suara-suara yang ditimbulkan alan Scan ini. Jeno pun mambantu Jaemin memasangkan walkman itu pada telinganya.
"Bagaimana anda sudah siap?" Tanya dokter itu.
Jaemin melihat Jeno sekali lagi. Kemudian mengangguk pasti.
KAMU SEDANG MEMBACA
ORPHAN [COMPLETE]
FanficDi dunia ini hanya ada kau dan aku. Bagi kami keluarga bukanlah ayah ataupun ibu, tapi keluarga adalah saudara yang selalu menjaga satu sama lain. kisah Jeno & Jaemin. dua anak malang yang dibuang oleh orangtuanya sejak mereka masih bayi. Keduanya t...