Happy Anniversary

408 42 3
                                    

Husband & Wife

Warn 🔞

* * *

Malam itu, Renjun pulang dengan wajah berseri. Senyum lebar terpatri di wajah tampannya. Renjun membawa sesuatu yang pasti membuat Sue senang. Ia membawa langkah riangnya menuju lantai dua. Setelah sebelumnya bertemu Andy di ruang makan, mengatakan jika sang kakak berada di kamarnya setelah makan malam.

Renjun meraih kenop pintu kamar perlahan berniat mengejutkan Sue. Namun urung saat melihat Sue tengah duduk di atas ranjang, bermesraan dengan setumpuk dokumen dan juga laptop. Sue mendongak begitu mendengar pintu kamar tertutup pelan.

Wajah suntuknya terlihat jelas sekarang begitu Renjun menatap lurus ke arahnya. Namun sang istri tetap menyambutnya dengan senyuman saat Renjun datang, menghampirinya. Niatan Renjun untuk memberikan kejutan pada Sue harus di urungkannya. Membaca situasi saat ini tidak memungkinkan.

"Hei," Sue tersenyum mendapat kecupan manis di pelipisnya. Renjun mengelus pipi Sue lembut lalu merunduk untuk meraih candunya yang manis. Memberinya sedikit lumatan dan gigitan kecil.

Telapak tangan Renjun yang hangat menyentuh tengkuk Sue. Membelainya penuh kasih, sebelum menekan ke arahnya demi memperdalam pagutannya. Sue menerima semua perlakuan Renjun yang begitu tiba-tiba. Melingkarkan lengannya dengan nyaman di leher Renjun, menarik tubuh pria itu hingga keduanya jatuh bersamaan di atas ranjang.

Ciuman intens itu terlepas. Sue membuka matanya perlahan. Pemandangan pertama yang ia lihat adalah pahatan sempurna Tuhan bernama Hwang Renjun. Sepasang netra itu menatapnya dengan kilat gairah yang sangat memikat. Napas hangatnya menyatu dengan napas Sue.

Pipi Sue merona dibuatnya saat jemari Renjun mengusap sudut bibirnya yang basah. Renjun mengagumi setiap detik menatap Sue dalam diamnya. Bagaimana pipi itu merona dan bibir itu malu-malu tersenyum atau lirikan mengundang hasrat yang menggemaskan menurut Renjun.

Jemari Renjun merapikan rambut Sue yang berantakan. Ia memberikan kecupan ringan di dahi Sue sebelum fokusnya kembali pada bibir ranum semerah cherry Sue. Wajahnya mendekat perlahan namun sayang, Sue menahan pergerakan Renjun.

"Eerr, pekerjaanku masih banyak," katanya membuat Renjun sedikit kecewa.

Pria itu menarik diri dan duduk di tepian ranjang. Memberikan ruang untuk Sue kembali menyelesaikan pekerjaannya. Sue mulai fokus pada laptop dan juga beberapa berkas yang harus di selesaikannya malam ini. Besok meeting pemegang saham. Jadi Sue harus menyiapkannya segera.

Tahu sendiri kan bagaimana sikap mama mertua juga salah satu pemegang saham. Jika Sue sampai melupakan point penting dan tidak menyelesaikan bahan presentasinya, maka habislah dia.

"Masih banyak ya?" Tanya Renjun, tiba-tiba menyandarkan dagunya di bahu sempit Sue dan Sue sempat menahan napasnya saat lengan Renjun melingkari perutnya.

"Hm, iya sih," sahut Sue singkat dan lanjut mengerjakan laporannya. Ia mencoba fokus meski napas hangat Renjun menggelitik kulit lehernya.

"Kamu mandi sana," kata Sue mencoba membuat Renjun pergi dari sana.

"Nanti aja. Masih mau disini sama kamu," gumam Renjun seraya menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Sue. Menghirup aroma manis sang istri dalam-dalam. Sue menggigit bibir bagian dalamnya, merasakan hidung mancung Renjun menggesek di kulit lehernya.

Renjun larut dalam kegiatannya. Oh sungguh aroma Sue begitu candu. Aroma alami yang selalu membuat hasratnya bangkit. Juga menikmati bagaimana tubuh Sue akan bereaksi setiap kali Renjun menyentuh titik sensitifnya.

Renjun | Husband & Wife [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang