Party : 1

703 64 2
                                    

Husband & Wife

* * *

Gaun merah memang sangat cocok dikenakan oleh Sue. Kontras dengan kulitnya yang putih. Kata Renjun sih putih seperti telur rebus. Dan lagi ditambah dengan sedikit polesan make up di wajahnya yang memang sudah cantik. Point penting yang membuat Renjun speechless adalah lipstik sewarna wine yang entah mengapa membuat sesuatu dalam dirinya sedikit terpancing. Ouuuhh!!! Jangan lupa jika kalian akan menghadiri pesta Mr. Hwang. Ini bukan waktunya untuk sesuatu yang lain.

Melihat suaminya terus menatap dirinya dengan intens. Sue sedikit salah tingkah. Ia bergerak canggung seraya menyelipkan anakan rambutnya ke belakang telinga.

"Apa ini berlebihan?" Tanya Sue setelah beberapa detik hanya dilalui dalam keheningan.

"Hm?" Tatapan Renjun yang semula hanya terfokus ke arah bibir mungil penuh Sue kini beralih ke wajah sang istri.

"Berlebihan enggak?" Ulang Sue. Lantas Renjun meraih pinggang Sue, mempersempit jarak di antara mereka. Sue refleks melingkarkan lengannya di leher Renjun.

Tanpa kata, Renjun memiringkan kepalanya. Perlahan mendekat sementara Sue sudah mengantisipasi apa yang akan terjadi selanjutnya. Oh lihatlah bagaimana fokus pria itu hanya pada bibirnya saja. Seolah pertanyaan Sue tadi hanya sebuah angin lalu. Tapi dengan cepat Sue memundurkan kepalanya.

Sue mengulum senyuman, "Mr. Hwang, enggak lupa kalau kita mau pergi kan?"

Renjun seperti 'Ah' dan mengangguk. Dengan sedikit tidak rela melepaskan pelukan posesifnya dari pinggang Sue. Sedikit mengambil jarak, Renjun menyentuh sudut bibir Sue dengan jari telunjuknya.

"Aku suka warna nude," katanya. Secara tidak langsung mengatakan protesnya karena warna lipstik Sue yang sedikit berani.

Sue melipat bibirnya ke dalam dan mengangguk. Ia dengan patuh segera mengganti warna lipstiknya dengan lebih kalem dan setelah itu sekali lagi, mematut dirinya di cermin sebelum menghampiri Renjun kembali.

"Gimana?" Tanyanya dengan memajukan bibirnya ke arah Renjun. Ugh, kalau sudah begini kan bahaya.

"Lebih natural. Cantik," pujinya seperti biasa.

"Yang tadi seksi," lanjutnya pelan tapi tidak di dengar Sue. Istrinya itu hanya menaikan sebelah alisnya dan Renjun buru-buru memalingkan wajah.

"Andy dimana?" Tanya Renjun kemudian. Mencoba mengalihkan.

"Biasa. Dia kalau enggak main game ya tidur," Sue menjawab seraya memutar bola matanya.

"Kamu duluan aja ke mobil. Aku mau liat dia dulu," Sue melepaskan pegangannya dari lengan Renjun dan pergi ke lantai bawah duluan, kamar Andy.

"Babe," panggil Renjun saat tangan Sue hendak mengetuk kamar Andy.

"Apa?"

"Jangan di marahin terus."

"Iya, sana duluan," Sue mengibas-ibaskan tangannya, mengusir Renjun.

Setelah Renjun pergi, Sue mengetuk pintu Andy beberapa kali sampai yang punya kamar keluar dari sana.

"Apa sih, nun?" Kesal Andy begitu membuka pintu kamarnya.

"Ck, kamu ngapain di kamar terus? Enggak mau makan apa?" Balas Sue tidak kalah kesal.

Andy menggaruk tengkuknya, "Entaran aja. Lagian enggak ada apa-apa buat di makan."

Sue menjitak kepala Andy, "Makanya jangan di kamar terus."

Renjun | Husband & Wife [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang