Conversation

758 67 12
                                    

Husband & Wife

* * *

Sue menunggu Renjun yang tengah melakukan pemotretan. Seperti biasa suaminya selalu tampan saat berada di depan kamera. Visualnya tidak perlu di ragukan lagi. Tatapannya ke arah kamera juga sangat berbeda dengan Renjun yang biasanya. Begitu menawan. Andaikan semua orang tahu betapa jelek wajah tidur suaminya itu. Atau pada saat menguap. Oh mengupil juga.

Sue mengulum senyumannya. Membayangkan bagaimana aslinya Renjun jika sedang di rumah. Tidak ada kata tampan dan oh apa itu jaga image. Awal pertama bertemu juga Sue sempat terpukau dengan ketampanannya. Tapi sekarang biasa saja. Aah, bukan berarti Renjun tidak tampan lagi di mata Sue. Renjun tetap suaminya yang berkarisma.

Bisa dilihatnya, Renjun tersenyum ke arahnya setelah menyudahi sesi pemotretan. Ia meninggalkan set poto dan segera menghampiri sang istri. Aigo! Pasti istrinya sangat lelah sekarang. Sudah bekerja seharian dan dan sekarang datang ke tempat kerjanya.

"Baru sampai?" Tanya Renjun setelah memberikan pelukan hangat pada Sue. Ck, membuat iri semua orang saja. Apalagi tatapan penuh cintanya itu.

"Hmm," Sue merapikan helaian poni Renjun yang sedikit berantakan. Renjun tersenyum kemudian meraih telapak tangan Sue untuk dikecupnya.

"Aku mau bersihin make up dulu. Kamu tunggu bentar ya, babe."

Sue mengangguk kecil dan kembali duduk di kursi tunggu. Beberapa staf wanita menatap Sue iri. Ya bagaimana tidak, Renjun sang model dan aktor yang tampan itu adalah suaminya. Oooh, beruntung sekali dirinya. Mungkin di kehidupan sebelumnya, Sue telah menyelamatkan dunia.

"Nyonya Muda Hwang, aku benar-benar iri. Gimana bisa anda baik-baik aja selama dua puluh empat jam sama Renjun. Kalo aku udah pingsan karena dia ganteng banget," ujar salah satu coordi yang diketahui Sue sebagai penggemar berat Renjun.

Tangan Sue mengibas, "Aaaiish, mana ada. Renjun biasa aja kok. Jangan terlalu berekspektasi. Nanti kecewa loh."

Pipi sang gadis menggembung, "Tsk, anda beruntung."

Sue mengangguk kecil, "Gomawo (makasih)"

———

"Ini cocok," Sue mengambil sebuah jas dan mematutnya di tubuh Renjun. Suaminya hanya mengangguk. Menurutnya, apapun pilihan Sue selalu bagus. Renjun dengan senang hati akan memakainya.

Sue menggeleng, "Ah, enggak. Rambut kamu kan pink. Gimana kalo--"

"Udah yang mana aja. Kamu pasti cape," Renjun menahan lengan istrinya.

Kepala Sue menggeleng, "Suami aku harus keliatan bagus dong di party-nya."

"Iya, tapi kamu juga harus cantik."

"Aku emang cantik," Sue tersenyum miring seraya menyibakan rambut panjangnya ke belakang.

"Iya cantik. Banget malah," tambah Renjun yang hasilnya mendapat pukulan kecil dilengannya.

Lalu Renjun memilih sebuah gaun yang sedari tadi di incarnya untuk dipakai sang istri. Renjun meminta Sue untuk mencobanya di fitting room.

"Gimana?" Tanya Sue setelah mengenakan gaun pilihan Renjun. Berpose di depan suaminya dengan genit membuat Renjun tertawa kecil.

"Euuum, cantik," katanya dengan nada rendah sebelum merengkuh istrinya dalam dekapan hangat. Sue tersenyum mendapat pujian itu dan membalas pelukan suaminya.

Suaminya ini selalu tahu bagaimana menyenangkan hatinya. Memuji setiap apapun dalam dirinya dan selalu berkata manis setiap waktu. Penyabar dan juga sangaaaaat mencintainya. Yang begini sangat jarang loh ditemukan. Untung saja Sue sudah mendapatkannya lebih dulu. Walau dengan susah payah.

Haah, omong-omong soal bersusah payah, Sue jadi ingat pertemuannya dengan sang mama mertua tadi siang. Membuat mood-nya anjlok seketika. Sue merenggangkan pelukannya, memberi jarak pada Renjun dan menatap wajah tampan itu tanpa bosan.

"Tadi aku ketemu mama," ujarnya.

Netra Renjun melebar seketika, "Mama enggak bilang aneh-aneh kan?"

Ya, Renjun hapal dengan sifat arogan mama-nya. Tidak mungkin pertemuan Sue dengan mama-nya berlangsung baik-baik saja. Selama ini mama tidak menyukai Sue yang mana merupakan menantunya sendiri.

"Enggak," bohong Sue. Yeaah, walau bagaimana pun Sue masih punya hati untuk tidak memicu pertengkaran Renjun dan mama mertuanya. Lagi.

"Beneran?" Renjun menelisik netra Sue. Mencari-cari sesuatu yang bakal disembunyikan Sue darinya.

Sekali lagi, Sue menganggukan kepalanya, "Iya, mama cuma mau kita sesekali ke rumah. Lagian emang kita udah lama enggak kesana kan?"

Seketika pelukan Renjun terlepas dari Sue. Wajahnya kelihatan tidak suka. Terlihat dari bagaimana ia membuang wajahnya ke arah lain. Enggan menatap wajah Sue. Sue mengerti, tidak akan mudah bagi Renjun untuk menginjakan kaki kembali di rumahnya.

"Babe," Sue menarik lengan Renjun dengan gerakan lembut.

"Jangan bujuk aku. Kamu tau kan gimana mama menghina kamu? Aku enggak mau denger hal itu lagi, babe," tatapan Renjun kelihatan memelas.

"Kenapa langsung berpikiran jelek sih? Kamu enggak mau nyoba buat memperbaiki semuanya?" Tangan Sue beralih menggenggam tangan Renjun.

"Babe," Renjun masih enggan untuk hal yang satu itu.

Cup!

Dengan tiba-tiba Sue mendaratkan sebuah kecupan di atas bibir Renjun. Pria itu mendengus. Tahu bagaimana Sue akan bersikap jika sedang merayunya. Tapi kali ini, Renjun tidak akan mudah goyah. Sungguh ini permasalahan yang berbeda.

"Enggak," Renjun menggeleng.

Sue mengguncang lengan Renjun, "Come on."

Lalu memberi satu kecupan lagi di sudut bibir Renjun. Pria itu hanya menggeleng. Sue tidak menyerah. Kembali mendaratkan kecupan lainnya. Dipipi, hidung, rahang, dan dagu Renjun. Dan saat Sue ingin kembali meraih bibir Renjun, suaminya itu malah mendorong Sue.

"Stop it," desisnya.

"Then?" Sue menunjukan smirk-nya.

Renjun memejamkan matanya sejenak sebelum membuka kembali dan menatap Sue dengan gemas.

"Fine," tekannya.

———

Part 3 : Conversation (End)

Apa kalean tidak ambyaarrr????

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa kalean tidak ambyaarrr????

Apa kalean tidak ambyaarrr????

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Renjun | Husband & Wife [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang