prolog

4.4K 316 14
                                    

Kedua pasangan yang nampak bahagia kini tengah menghabiskan waktunya untuk pergi berkencan di sebuah resto ternama.

Dengan paras Kekasih yang sangat tampan dan tubuhnya yang kekar serta berotot mengakibatkan semua wanita di resto itu menjerit histeris.
Bahkan gadis mungil di sampingnya pun mendengus kesal, ceritanya ia merajuk dengan sang kekasih yang bahkan santai saja tak berniat untuk membujuknya.

"Sayang... " Suara serak sang kekasih menggema di indera pendengarannya, namun Gadis bermata kucing itu tak mengindahkan panggilan sang kekasih dan terus menyibukkan diri dengan bermain HP nya.

Pria dengan setelan jas hitam yang menambah kadar ketampanannya itu hanya tersenyum tipis melihat tingkah kekasihnya itu, menurutnya sangat lucu.

"Hey manis, Dengerin saya baik-baik. ga ada yang perlu di cemburuin dari mereka.. Kamu itu segalanya J... Menurut saya kamu itu lebih dari kata sempurna. ga ada yang bisa nandingin kamu... Maka dari itu saya pilih kamu sebagai wanita satu-satunya dihati saya... Sejak kenal kamu, saya merasakan sebuah cinta yang sebenernya... Walaupun di dunia ini beribu gadis memuji saya, apapun yang mereka lakukan saya ga peduli! Karena saya. . . " Ucapnya seraya memegang tangan kekasihnya dan mengelus nya dengan lembut.

"Hati ini Hanya milik jennie Pradipta seorang" Lanjutnya dengan senyuman kotak menghiasi wajahnya.

Jennie pun tersentuh dengan kata-kata om-om itu yang sialnya adalah kekasihnya.

Greb

Pelukan hangat yang diberikan oleh sang kekasih secara tiba-tiba membuat Taehyung Revandra terkekeh pelan seraya membalas pelukan sang kekasih

" Huaaaa. . . Kakak romantis banget sih, kan je ga kuat liatnya, apapun yang terjadi kakak itu milik je seorang! Ga ada yang boleh ngambil kakak dari je.. Kalo pun ada je bakalan bunuh mereka satu persatu!! " Tegas jennie.

"Iya sayang, kamu itu spesial makannya harus di romantisin biar ga kabur" Jawab taehyung

Jennie pun melepaskan pelukannya dan menatap taehyung dengan intens, seraya mengelus pipi pemuda itu dengan lembut.

Sapuan halus di pipi taehyung, membuatnya terbang di awang-awang karena kelembutan sang kekasih.

" Kak. . "

" Hm? "

"Ish... Kakak! "

"Apa sayang? "

"Kenapa ka Taehyung ganteng? Terus kenapa juga kakak mau sama je yang manja ini? " Tanyanya polos.

Mata pemuda itu terbuka, ia pun tersenyum seraya mengangkat tubuh mungil kekasihnya ke pangkuan ya dan memeluk erat pinggang jennie.

"Untuk jawaban yang ke satu, itu karena takdir sayang . . .
Dan kedua, karena kamu beda dari yang lainnya
Walaupun kamu manja, lemot, polos tapi hati kamu tulus sayang, mungkin udah takdir saya untuk mencintaimu, melindungi serta menjagamu" Jelas taehyung panjang lebar

" Oo. . . . Gitu ya" Jawab jennie sambil mengangguk paham.

Tak kuasa melihat sang kekasih kecupan ringan mendarat di pipi gembul sang kekasih

" Ish... kak tae ! Jangan cium-cium je! Pipi je ntar ternoda tau" Rengek jennie sambil mengusap bekas ciuman taehyung tadi.

" Noda dari saya itu tidak berbekas syg, bersih tanpa kuman... Kalo sya ga cium kamu, kamu juga ga boleh peluk-peluk saya" Ucapnya

" Ga adil dong!, klo Je gak peluk kakak nanti je kedinginan terus je gabisa tidur nyenyak! Pokoknya gabisa! " Ucap jennie valid no debat.

Taehyung hanya menggelengkan kepalanya, aneh saja kekasihnya itu sangat aneh tapi taehyung suka.

" Gimana tadi di sekolah hm? "
Tanya taehyung

Gadis itu tiba-tiba murung setelah mendengar pertanyaan taehyung barusan. Membuat taehyung menatap bingung kepada kekasihnya.

"Ada apa? Cerita sama saya" Ujarnya lembut

Ia menghela nafas pelan.

"Yaudah.. Kita pulang sekarang, turun dulu syg, saya mau telfon supir pribadi biar antar kamu pulang" Ucapnya sambil menurunkan jennie dari pangkuannya, tapi gadis itu menolak dengan mengeratkan pelukannya dan jangan lupa kakinya yang semula diam saja, kini mengerat di pinggang kekasihnya.

Membuat taehyung mau tak mau menggendong tubuh kekasihnya ala koala menuju parkiran.

( eh apa si? Je ga tau)

Skip

Di dalam kamar bernuansa pink itu terdapat dua pasangan kekasih yang saling diam, tak ada percakapan yang memulainya hingga suara bariton memecahkan keheningan.

"Jadi? Apakah kamu tidak ingin menjelaskannya je? " Tanya taehyung

Jennie hanya diam

"Ok, saya mau pulang jaga diri.. Nanti kalo butuh apa-apa kabari Ella" Ujarnya dan segera berdiri.

" Kakak, Jangan pergi je gabisa tidur kalo ga meluk kakak" Ucap jennie lirih

"Makanya jelasin! " Sentaknya

Jennie pun kaget atas bentakan yang diberikan oleh sang kekasih, ia tau benar bahwa taehyung itu pemuda keras kepala dan apa keinginannya harus dipenuhi.

" T-tadi, jennie jatuh d-didorong s-sama A-alya, t-tapi je ga luka ko nih liat lutut je ga berdarah cuma merah sedikit, je kan kuat kakak jangan marah ya, soalnya je ga suka kalo kakak marah serem kaya liat hantu. " Jelas jennie

Taehyung mengerti, gadis kecilnya itu adalah wanita kuat dan periang, setiap ada masalah ia mencoba tuk baik-baik saja makannya taehyung berjanji tidak akan menyakitinya.

Ia pun melangkah kearah ranjang di mana gadis itu duduk sambil memeluk boneka pemberiannya satu bulan lalu, taehyung pun mengacak rambut jennie dengan gemas dan melihat luka kecil yang memang tak berdarah.

Hati taehyung berdenyut sakit, ia tak tau kenapa gadisnya itu sering kali mendapat bully an itu.

Alya? Ah taehyung jadi penasaran dengan sosok yang menyakiti gadisnya.

" Jangan luka lagi, saya khawatir" Ucapnya seraya mencium kening kekasihnya dengan penuh kasih sayang.

"Siap pak boss! "

Mereka pun berpelukan, bersyukurlah pada Tuhan yang telah mempertemukan mereka.

TBC.

Gimana? Seru gak? Atau Prolog nya kurang memuaskan? 🌷

.
.

Komen ya! Biar Je bisa tau kalian suka ga, vote jg! 🍂

06-Juli-2021🌷

MY BOYFRIEND (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang