3.Tragedi

27 1 0
                                    

"Seperti hujan yang tak pernah tahu ia akan terjatuh dimana.Seperti seorang anak yang tak pernah bisa memilih terlahir dari keluarga siapa.Pun seperti alur kehidupan yang tak pernah bisa di terka akan berakhir bagaimana.Sungguh Tuhan Maha Tahu segalanya."
@Firnasintia

Di sebuah trotoar seorang gadis cantik yang memakai setelan levis dengan khas kepang duanya tergopoh-gopoh sembari tangan kirinya menenteng ransel kecil yang berisikan baju manggungnya.
Yap! Seorang Hasnaizzah Salshabilla Chaerunissa adalah model o
Kriiiiingggg!!!! Kriiiiiinggg!!!
Ponselnya acap kali berdering.
"Ckkkk...dakjal emang! Siapa lagi calling gue..gatau apa gue lagi kalang kabut."gerutunya kesal.
"Apa?!-"
"Eh has lu dimana? Jam 7 tepat acara dah mulai...lu jangan sampe telat karena band kita kali ini menyambut orang penting.Oke gue tunggu..bye."
Cerocos laki-laki di seberang sana seperti rel kereta.
"Gue lagi kena musibah goblok! Lu gatau ya setan derita gue ini.Lu cepetan jemput gue di-"

Tuttt..Tuttt...

Tiba-tiba koneksi terputus dan semakin membuat Hasna ingin mengamuk.Kalau saja ini bukan di jalanan.Mungkin sekitarnya sudah menjadi sasaran amukan.
Arrgggghh!
"Ya Tuhan tolonglah hambamu yang polos dan imut ini."pasrahnya berdoa.

Di tempat lain

Di sebuah tempat yang cukup luas dan tak ada tanda kehidupan di sekelilingnya,hanyalah warna-warna putih yang bisa tertangkap mata.Entahlah ini alam antah berantah mana,yang jelas ruang hampa ini hanya menyisakan dua manusia berbeda jenis dan terpaut jauh usia dengan berpakaian serba putihnya.Laki-laki paruh baya itu memakai sorban dan jubah sementara si gadis memakai gamis dan jilbab putihnya yang menjulur hampir sampai paha.
Sang Habib,sebutan untuk laki-laki paruh baya itu.Di sampingnya ada seember air dengan bunga mawar melati dan sebuah gayung.Entah apa yang akan beliau lakukan pada gadis yang ada di hadapannya itu.
"Ya habibana...Masyaallah."ucapnya kagum.
"Apakah aku tidak sedang bermimpi?"tanyanya pada dirinya sendiri sembari mengucek matanya berkali-kali.
"Masyaallah... Allahuakbar"ucapnya tak berhenti bertakbir terkagum dengan waliyullah itu.
Siapapun mata yang memandang beliau,pasti hatinya akan merasa damai bagai sepasang kekasih yang telah lama terpisah dan saling memendam rindunya dan akhirnya dipertemukan kembali untuk saling melepas rindu.Begitu juga kita dengan memandang wajah ulama dengan hati yang menyenangkan,maka dosa kita akan diampunkan.

وقال صلى الله عليه وسلم: من نظر إلى وجه العالم نظرة ففرح بها خلق الله تعالى من تلك النظرة ملكا يستغفر له إلى يوم القيامة

Nabi SAW bersabda: "Barangsiapa memandang wajah orang 'alim dengan pandangan yang menyenangkan maka Allah akan menciptakan malaikat dari pandangan tersebut yang akan memohonkan ampunan kepada orang tersebut di hari kiamat."

Berdiri di hadapanku waliyullah yang memiliki nama lengkap Maulana al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya.Beliau berasal dari Pekalongan.
Allah maha baik mempertemukanku dengan beliau.
"Hari ini kau ku sucikan,biarlah banyu kembang(air bunga mawar dan melati) ini yang akan membersihkan hatimu dari sifat iri dengki dan kejelekan lainnya."ujarnya.
Byuuuuuuuurrrrrrr!!!!!
Segayung air sukses membasahi pucuk kepala gadis itu.
Byuuuuuuurrrrrr!!!!!
Guyuran kedua di iringi dengan lantunan shalawat indah oleh Sang Habib.
Byuuuuuuuuuurrrrrrr!!!!!
Tibalah guyuran terakhir Sang Habib pun membacakan do'a yang aku sendiri tak tahu apa artinya.Aku menengadahkan kedua tanganku mengamininya.

"Alhamdulillahirabbil alamiin."ucap habib Lutfi menyudahi do'a.

Tak lama kemudian,datanglah rombongan santri putra yang berbaris rapi dengan mengenakan sarung dan peci.
"Masyaallah.."kagumku dalam hati.

Degggg!

"Astaghfirullahaladzim.."aku tersadar dan segera beristighfar karena tidak sengaja memandang laki-laki yang bukan mahram.

وَقُلْ لِّـلۡمُؤۡمِنٰتِ يَغۡضُضۡنَ مِنۡ اَبۡصَارِهِنَّ وَيَحۡفَظۡنَ فُرُوۡجَهُنَّ وَلَا يُبۡدِيۡنَ زِيۡنَتَهُنَّ اِلَّا مَا ظَهَرَ مِنۡهَا‌ وَلۡيَـضۡرِبۡنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلٰى جُيُوۡبِهِنَّ‌ۖ
"Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat."
(QS.An-Nur:31)

Para santri itu bergantian menyalami abah guru.setelah itu para santri pun kembali ke aula sesudah meminta izin kepada abah guru.Dan kini tinggalah satu santri yang berdiri lima sentimeter dariku.
"Inggih bah..."jawabnya setelah mendapat amanat sembari berpamitan dengan gurunya.Aku sendiri juga bingung apa yang di bicarakan dua orang laki-laki itu.Mau menguping ingat dosa juga kan?

"Ekhem..mari saya antar mbak."ajaknya dengan tangan kanan mempersilahkan.
Aku menaikan kedua alisku tanda tak mengerti."kemana bang?"tanyaku.
"Ke KUA lah.."jawabnya santai.
"Whatttttt..."pekikku kaget.Laki-laki jangkung itu menutup kedua telinganya.
"Kita kan nggak saling kenal,masa langsung ngajak nik-.."ucapku tiba-tiba terpotong.
"Mbaknya jangan salah paham dulu.Mana mikirnya kejauhan,hehe.."
Jawabnya meledekku.
"Maksudnya KUA itu bukan Kantor Urusan Asrama.Bukan Urusan Agama yang buat nikah itu."jelasnya dengan senyum simpul.

Oemjii.Dasar Firda kalo udah gini mau di taruh dimana nih muka.kalo taruh di TPS sayang banget kan tuh muka buat kerumunan lalat,mending pajang di rumah aja buat nakutin tikus.
Plakkkk...
"Taruh di depan aja neng mukanya ngapain di umpetin tuh muka,Puji Allah udah di kasih dengan rupa yang indah."
Aku menutup wajahku karena malu,tiba-tiba terpekik kaget.Dia seakan bisa mendengar suara hatiku.Apa jangan-jangan dia akan dukun?

Mataku memandang setiap sudut bangunan.Tempat ini cukup asri karena banyak pohon rindang.Entahlah sudah berapa langkah kami menempuh jalan,yang jelas dua pasang kaki ini akan hijrah dalam ketaatan dan menggapai ridha Tuhan.
"Mbak?? sudah sampai nih.."
"Mbak?"panggilnya lagi,tetapi perempuan di depannya ini tersenyum dalam lamunannya.
Laki-laki berpeci itu hendak melambaikan tangan kanannya tepat di wajah cantik Firda,tetapi tiba-tiba perempuan berjilbab putih itu menangkisnya dengan cepat.
"Awwww...sakitt."teriaknya merintih setelah Firda sempat memutar tangannya.Ia sempat belajar Taekwondo semasa di SMA.
Tak puas dengan itu,Firda pun menambahkan dengan pukulan dragonnya.
"Arghhh"kini laki-laki itu hanya bisa meringis kesakitan,mau melawan tapi musuhnya perempuan.Apa kata dunia nanti.
"Gimana enak nggak? Haha rasain! Makanya jangan macem-macem sama Firda Alfatia."ledeknya.
Laki-laki itu tersenyum setelah mengetahui nama perempuan yang berhasil mencuri perhatiannya.
"Kenapa malah senyum?"tanyanya.
"Lagian siapa yang mau macem-macem sih mbak,nikah aja belum.Yang ada nanti dosa,bukannya masuk syurga malah ke neraka."ucapnya.
"Siapa suruh di panggil bukannya jawab malah ngalamun.Dasar si ge-eran imbuhnya.
"Hehhh kamu.Ngga usah ngelak ya,bilang aja mau modus!"jawabnya tak mau kalah.
"Iya-iyaa



Dream And RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang