Seorang anak laki-laki sedang berjalan dengan sekantung plastik berisi bahan makanan pokok, bersama dengan seorang wanita cantik disampingnya.
"Bunda Bunda, Adek mau beli ituu."
Anak itu menunjuk ke arah seberang jalan tempat menjual makanan manis.
"Adek mau itu? Permen kapas?"
"Iya Adek mau pelmen kapas!" Pekik anak itu senang.
"Adek tunggu sini yaa, biar Bunda yang beli."
Anak itu mengangguk senang sampai rambutnya yang lumayan panjang bergoyang lucu.
Wanita itu berjalan tanpa menengok kanan-kiri hingga dia tak sadar, sebuah truk yang melaju kencang siap mengahantam tubuhnya.
Anak laki-laki itu pun berniat menolong sang ibu, tapi terlambat. Kaki mungilnya tak mampu berlari kencang. Ibunya disana sudah tergeletak lemah dengan cairan kental berwarna merah pekat disekitarnya.
"BUNDAAA!!"
Saat ia hendak menghampiri sang ibu tubuhnya sudah ditahan terlebih dahulu oleh orang-orang yang ada di sana. Berkali-kali dia mendapatkan kata-kata penenang, tapi tak ia hiraukan sama sekali. Sekarang yang ada dipikiran bocah balita itu hanya ibunya. Apakah ibunya baik-baik saja? Bagaimana ibunya sekarang? Di mana dia? Ia ingin menghampiri ibunya, tapi lebih dulu ambulans datang menjemput.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Me? | Lee Jeno
Romance"Jeno, hidup itu bagai mendaki gunung. Dan saat masa-masa itu telah usai, nikmati indahnya pemandangan dari puncaknya." Rank 210718 #1 in mentalillness 210915 #1 in father 211127 #1 in donghae 220512 #2 in illness 210810 #4 in jessica ⚠ CERITA INI...