14. Kisah Seorang Bocah Laki-laki Malang

1.1K 183 156
                                    

Kita teman sekarang! Jangan sedih ya, ada kami disini. Kamu tidak sendiri.

.

.

Happy Reading~







Sesampainya di rumah sakit, ketiganya langsung menuju resepsionis untuk menanyakan pasien yang bernama Lee Jeno. Setelah menemukannya, mereka berlari mencari ruang VIP tempat Jeno dirawat.

"JENO!!"

Haechan membuka pintu tidak santai membuat Jeno yang baru saja memejamkan matanya terkejut.

Plakk

"Jangan teriak-teriak! Ini rumah sakit!" Renjun memukul kepala Haechan.

Ketiganya berjalan mendekati ranjang Jeno dan menghujaninya banyak pertanyaan.

"Jeno kamu kenapa?"

"Jeno sakit?"

"Jeno sakit apa?"

"Kamu kok nggakbbilang kalau sakit?"

"Jeno nggak sakit parah kan?"

Dan bla bla bla. Pertanyaan pertanyaan itu membuat Jeno pusing. Bibi yang masih berada di sana menjawab.

"Nak Jeno nggak apa-apa kok, cuma kecapean aja katanya semalem nangis."

Jaemin yang mendengar penjelasan Bibi menatap Jeno dengan mata berkaca-kaca.

"Jeno nangis? Jeno nangisin apa?"

Jeno menggeleng. "Jeno nggak nangisin apa-apa kok, Na..."

"Bohong.."

"Jeno ngga bohong..."

"Jeno bohong..."

"Nana nggak pelcaya sama Jeno?"

"Enggak.."

"Kok Nana gitu..."

"Ya kan Jeno bohong masa Nana harus percaya.."

"Jeno nggak bohong kok Na.. Jeno semalem cuma pengen nangis aja.. nggak ada alasan.." Jelas Jeno seraya mengusap tangan mungil Jaemin.

Haechan sudah membatin, "Drama apa lagi ini ya Tuhan.."

Renjun sudah memasang wajah julid, "Drama banget. Temen siapa si.."

Bibi hanya tersenyum haru. Ternyata teman-teman Jeno sangat baik.

Jeno menghembuskan napas membuat masker oksigennya mengembun.

"Udah.. Jeno nggak apa-apa benelan deh Na, oh iya, kalian kok ke sini? Nggak sekolah?"

Renjun baru saja membuka mulut akan membuat alasan, tapi mulut licin Haechan lebih dulu bersuara.

"Kita bolos Jen, kabur dari sekolah." Jawabnya santai. Dipukul lagi sama Renjun.

"Ih Jun! Kamu tuh suka banget nggeplak kepala aku deh!"

Renjun memekik tertahan. "Kamu ngapain bilang sama Jeno kalo kita boloooss!"

"Ya emang kita bolos kan? Masa harus bilang kita masih sekolah. Gimana sih."

Jaemin membatin kesal. "Ya nggak gitu juga Haechaaaann. Punya temen gini amat."

"Kalian bolos? Kok gituu? Cuma mau jenguk Jeno? Kan bisa pulang sekolah.."

"Kelamaan kalo nunggu pulang sekolah Jen, kita udah khawatir banget sama kamu." Jawab Renjun. Diangguki oleh Haechan dan Jaemin.

Why Me? | Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang