SKIP HARI PERPISAHAN
Di pertemukan oleh pendidikan, di pisahkan oleh masa depan.
.
.
.
Hari ini adalah hari dimana para siswa/i tingkat akhir SMA Generasi Bangsa mengadakan acara perpisahan. Dengan menggunakan setelan jas dan juga kebaya modern bagi yang perempuan.
Para orang tua pun turut di undang dalam acara ini, bahkan ada juga yang membawa anggota keluarga lainnya. Seperti Key contohnya, Abang dan Adiknya memaksa ingin ikut untuk menyaksikan acara kelulusan saudari mereka satu - satunya.
"Anak gadis Papa udah mau masuk kuliah aja nih" jail Papa
"Jangan mewek lah, acaranya kan belom mulai" usil Bang Sean
"Ya gimana gak sedih, temen - temen aku pada mau kuliah keluar. Termasuk tuh si Echan, katanya mau bareng - bareng sama Key terus. Tapi apa, malah dia yang mau pergi ke Jogja" ungkap gw kesal
"Shutt.. Jangan gitu lah Kak. Setiap orang pasti punya cita - cita dan keinginannya masing - masing. Dan sebagai temen, harusnya kamu support mereka. Lagian Echan pasti kalo liburan bakal balik kesini lagi" ucap Mama menenangkan Key
"Cup cup cup, anak Papa gak boleh nangis. Inikan hari istemewanya Kakak" ujar Papa yang merangkul Key dari samping
Posisinya tuh, Key duduk di tengah antara Papa & Mama-nya.
.
.
.
Acara inti, penyerahan medali, dll udah selesai dilaksanakan. Para orang tua sudah di perbolehkan pulang, karena setelah ini tinggal acara pensi.
"Key" panggil Jeno
"Napa Jen?" tanya Key
"Gw minta tolong dong, tolong kejar Abang gw, hape nya ketuker sama hape gw. Gw masih buru - buru mau ngurus pensi. Tolong ya Key" ucap Jeno tergesa - gesa
"Kok bisa sih Jen?! Abang lo yang mana? Kan gw gak tau" cerocos Key yang juga ikutan panik
"Tuh, yang itu tuh, yang pake jas navy, yang mau ke arah parkiran. Namanya Bang Jay" tunjuk Jeno lalu langsung memberikan smartphone milik Abangnya pada Key
"Tolongin gw ya Key, pliss" mohon Jeno kemudian pergi terburu - buru
Key sedikit mengangkat roknya untuk memudahkan dirinya berlari. Untung saja ia memakai flat shoes, bukan high heels.
Dengan sekuat tenaga Key berlari sembari menerobos lautan manusia yang menghalangi.
"BANG JAY!! TUNGGU!!" teriak Key sambil berlari
Jay yang merasa terpanggil mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam mobil.
Key berlari kecil menghampiri Jay dengan nafas yang tersengal - sengal. Salahkan saja Key yang jarang sekali berolahraga.
Setelah berdiri tepat di hadapan Jay. Bukannya langsung memberikan hp tersebut, Key malah memegangi kedua lututnya sembari menetralkan nafasnya yang masih ngos-ngosan.
Di rasa sudah mendapat banyak pasokan oksigen, Key menegapkan tubuhnya kembali.
"Emmh.. Bang Jay" panggil Key
Lah jadi dia Abangnya Jeno, sudah ku dugong ~ batin Key
"Ini kata Jeno hapenya ketuker" ucap Key menyerahkan smartphone yang ada di genggamannya.
Jay tampak bingung, lalu ia mengecek saku jas-nya. Dan benar saja yang ada di sakunya itu hp milik Jeno.
"Eh iya bener ketuker" sadar Jay
Jay mengambil ponselnya dari Key, lalu memberikan ponsel Jeno pada Key.
"Emmh.. Kalo gitu saya permisi" pamit Key
Tapi...
"Tunggu!" cegat Jay
"Engh? Kenapa Kak?" bingung Key
"Terima kasih" ucap Jay tersenyum hingga menampakkan kedua lesung pipinya.
Gak heran sih, kalo Jeno sama Abangnya kelewat tampan. BoNyok-nya aja dari bibit unggul klaster A, yaa anaknya pasti jadi A++ ~ batin Key
Emang gak bisa liat cogan dikit nih si Key.
"Jeffrey" ucap Jay mengajak Key bersalaman.
"Annisa Safiqah Keyarani, biasa di panggil Key" ucap Key tersenyum menerima uluran tangan cogan.
Jeffrey sempat terkekeh. Lalu memutuskan jabatan tangan mereka.
"Ya udah, aku manggilnya Annisa aja" putus Jefffey
"Terserah Kakak aja" ucap Key kikuk
"Kak Jeff, Abangnya Jeno ya?" pertanyaan retoris ini keluar dari bibir cantik Key.
Jeffrey tersenyum lalu mengangguk.
Duh Kak, jangan senyum mulu dong. Gak kuat tolonggg ~ batin Key
Gw kira doi kayak kulkas bejalan, eh ternyata murah senyum kok. Emang bener sih don't judge a book by it's cover ~ batin Key
"Boleh minta nomer WA kamu?" tanya Jeffrey ragu
"Emmh... Buat apaan ya Kak?" tanya Key bingung
"Jeno biasa susah di hubungin kalo udah asik sama dunianya. Jadi.." alibi Jeffrey
Key menatap wajah Jeffrey dengan tatapan yang susah di artikan.
"Okey, boleh kok" saut Key enteng
Yesss ~ batin Jeffrey
Key memberikan nomer whatsapp-nya pada Jeffrey.
"Makasih ya Nisa" ucap Jeffrey
"Engh? Eh iya Kak" jawab Key canggung karena kurang terbiasa dipanggil dengan sebutan Annisa.
.
.
.
Kok gw tadi gak sadar ya pake aku-kamuan sama Kak Jeffrey. Ah bodo amatlah ~ batin Key
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Affair : My Destiny
Fanfic[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA] VOTE & TINGGALIN KOMENTAR YA GUYS💚 ⛔Bahasa Non Baku ⛔Ada Beberapa Kata Kasar ⛔Harap Bijak Ketika Membaca "Chan,,, muka gw ada apaan sih? Kok tu orang ngelirik - lirik ke gw daritadi?" "Lo gak usah kepedean deh...