Eps. 35

2 0 0
                                        

3 BULAN KEMUDIAN...

Key datang ke kampus dengan wajah yang berseri - seri.

"Lo kenapa senyam - senyum sendiri?" tanya Somi

"Bintar mau pulang, Som!" heboh Key sambil lompat - lompat

"Lah emangnya disana udah libur?" heran Somi

"Belom, Bintar minta cuti ke Indo buat ngurus berkas - berkas yang belom kelar katanya" ucap Key ceria

"Jangan kebanyakan seneng, takutnya ntar lo nangis" peringat Somi

"Ya gimana gak seneng sih Som, pujaan hati gw mau balik" seru Key antusias

"Ck.. Iya - iya sebahagianya lo aja" celoteh Somi

"Nanti temenin gw ke bandara ya? Mau jemput Bintar" ajak Key tersenyum manis

"Jam berapa?" tanya Somi

"Jam 4an" jawab Key

"Okey, ajak Sam, Mark, sama Mina juga lah biar rame" usul Somi

"Saran yang bagus" setuju Key senang

FYI, Mina adalah teman seprodi-nya Mark. Ya bukan hanya teman biasa, bisa di bilang teman yang berhasil mengisi kekosongan hati Mark saat ini.

Yep, Mark udah move on dari Yeri. Key dan Somi hanya mendoakan yang terbaik untuk Mark dan Yeri yang sudah bahagia dengan keputusannya masing - masing.

.

.

.

"Sam, bener kan Bintar landing jam segini?" tanya Mark memastikan

"Terakhir gw kontekan sama Sultan sih bener, sekitar jam segini dia landingnya" ucap Sam

Sedangkan Key sedang harap - harap cemas menunggu kepulangan Bintar.

"Key, kita nunggu di Kafe itu aja yuk. Daripada lo mondar - mandir kayak gini" ajak Mina merasa simpati

"Bener kata Mina, mending kita nunggu Bintarnya di Kafe itu aja" setuju Somi

"Gini aja, kalian bertiga ke Kafe. Gw sama Sam mau cari info kedatangan" ucap Mark

Mereka semua pun sepakat dengan perkataan Mark.

.

.

.

Walaupun tengah duduk di kursi, kaki Key tetap tidak bisa diam. Ia selalu menghentakkan kakinya serempak ke lantai, Key sangat khawatir dengan Bintar.

"Perasaan gw kok gak enak ya?" cemas Key

"Itu cuman perasaan lo aja mungkin Key" ucap Mina menenangkan Key

Somi yang tepat berada di samping Key, langsung merangkul hangat tubuh Key.

"Semuanya akan baik - baik aja, Key. Bintar pasti pulang" ucap Somi yang juga berusaha menenangkan Key

Kecelakaan tragis tengah menimpa pesawat Rajawali Airlines rute penerbangan Tokyo - Jakarta, di perkirakan pesawat tersebut hilang kontak hari ini pada pukul 15.45 WIB. Di perkirakan pesawat tersebut jatuh di~~

Bla~ bla~ bla~~~

Key yakin telinganya masih dapat mendengar suara dengan normal.

Somi dan Mina pun menampakkan ekspresi terkejutnya setelah menonton siaran berita tersebut.

"Som.." lirih Key memanggil Somi

Somi semakin mempererat rangkulannya pada Key.

"I-itu beritanya salah kan Som, pasti kuping gw salah denger kan" lirih Key yang masih bisa Somi dengar

"Min, Mina i-itu bukan pesawat yang Bintar tumpangin kan ya?" ucap Key berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa itu bukanlah pesawat yang Bintar naiki.

Mina meneteskan air matanya. Mina adalah sosok wanita yang mudah tersentuh dan berempati.

"Key.. Lo sabar ya, kita perlu cari tau lebih lanjut" ucap Somi menenangkan Key

Tampaklah Mark dan Sam yang berjalan ke arah mereka dengan lunglai. Tatapan mata Sam yang tampak kosong, semakin memperkuat perasaan su'udzon Key terhadap Bintar saat ini.

Key mati - matian berusaha menahan air matanya, ia tetap meyakinkan dirinya bahwa Bintar tidak menumpangi pesawat yang di sebutkan di siaran berita barusan.

Mark tak berani melihat mata Key, begitupun juga Sam.

"Sam, Bintar mana? Lo tinggalin ya? Atau masih ngambil kopernya ya?" tanya Key yang masih sempat tersenyum

Sam mendekati Key. Key pun berdiri dari tempat duduknya.

Tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun, Sam langsung berhambur memeluk erat Key. Sam menangis. Iya, Sam menangis di pundak Key. Seketika badan Key lemas mendengar suara tangisan Sam.

Sam sangat jarang sekali menangis, bahkan mungkin ini baru ketiga kalinya Key menyaksikan Sam menangis di hadapannya.

"Sam! Jawab gw, Bintar baik - baik aja kan?" tanya Key

Key semakin menangis kala Sam tak menjawab pertanyaan Key lagi.

Di antara mereka berlima, tidak ada yang tidak menangis. Bahkan Mina yang belum pernah bertemu dengan Bintar pun juga ikut menangis. Hanya saja tangisan Key lah yang sangat mendominasi, tak peduli dengan keberadaan pengunjung kafe lainnya.

.

.

.

























Kemana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kemana... Kemana... Kemana... Ku harus mencari kemana..? Oh.. Bintar tercinta tak tahu rimbanya ~~~

Ayu Tingtong kalik ah :D

Love Affair : My Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang