GEMAKA || 5

25 7 26
                                    

Hallo, ...

Cuma mau ngingetin jangan lupa vote dan komen!!!

Sebenarnya cerita ini udah hampir tamat di draf. Jadi kayaknya bakal gercep tamat deh, yok ramein ceritanya biar aku semangat 😍😍

Happy Reading
.
.
.
.
.

***
"Jangan berharap, karena kau akan kecewa. Tapi berdoa, agar kau bahagia"
_Amanda Mareksa
***


Lagi-lagi sepi, lagi-lagi hampa, itulah yang dirasakan oleh seorang Amanda Mareksa. Ingin ia menangis, ingin ia mengadu tapi pada siapa? Lagi-lagi ia hanya menangis dalam diam.

Tut... Tut... Tut...

"Hallo nona?" Ucap seseorang di sebrang sana.

"Apa ayah dan bunda sibuk?"

"Tuan dan nyonya baru saja beristirahat, apa anda ingin berbicara dengan mereka?"

"Emh, apa tidak mengganggu?"

"Akan saya tanyakan nona, tunggu sebentar"

Beberapa saat kemudian,

"Maaf nona, tuan dan nyonya sedang tidak ingin di ganggu,"

"Tidak masalah sekretaris Sen,"

Tut.

Tes.. tes ... Air matanya jatuh begitu saja.

Jangan menangis Manda kamu kuat.

Huh, Manda menghela napasnya. Kemudian, ia mengambil kembali ponsel miliknya.

"Emm, kakak tampan lagi apa yah? Akhh seharusnya aku tadi meminta nomor ponselnya, bahkan aku belum tahu siapa namanya," gumam Manda.

Tok.. tok.. tok..

Ceklek..

"Astagfirullah, non Manda itu matanya kenapa? Habis nangis yah?"

"Huaaaa bibi, coba lihat masa kekasih dia meninggal, udah si tunangannya milih cewe lain pas mau punya pacar eh malah mati si cowoknya" ucap Manda menujuk laptopnya yang sedang memperlihatkan sebuah drama Korea yang berjudul crash landing on you.

"Ah si non mah bikin bibi rewas kirain teh kenapa mah,"

"Hehe, maaf ya bi,"

"Yaudah atuh yuk, makan malem dulu!" ajak bi Sari.

"Siap bi sar-sar yang cetar membahana," ucap Manda sambil mengacungkan kedua jempol nya.

"Aya-aya wae si non mah,"

Mereka bertiga makan dengan khidmat di meja makan, Manda sendiri sudah menganggap bi Sari dan mang Didim seperti orang tuannya sendiri, jadi tidak ada kecanggungan di antara ketiganya.

****

Pagi-pagi sekali Manda bangun ia ingin membantu Bi Jumi memasak.

GEMAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang