GEMAKA || 8

10 5 8
                                    


Hallo, ....

Jangan lupa vote dan komen yah!!!!

Happy Reading
.
.
.
.
.

****
"Dari fakboy jadi sadboy."
****

Melihat keadaan Gemal yang cukup serius Manda membawa Gemal ke rumah sakit terdekat. Namun Gemal mencegah keinginan Manda itu, akhirnya Manda membawa Gemal ke rumahnya.

"Manda kan udah bilang, kakak harus hati-hati! Untung ada Manda sama mang Didim lewat, kalo ngga? Kakak pasti udah tinggal nama sekarang huh," omel Manda menggebu-gebu, tak lupa dengan pipi mengembung dan bibir mengkrucut.

Gemal terkekeh pelan di barengi dengan ringisan karena luka sobek di ujung bibirnya.

"Jangan ketawa! Biasanya juga diem aja kaya orang bisu!" Ucap Manda jutek.

Gemal langsung diam toh yang di katakan Manda ada benarnya juga, ia adalah orang yang dingin tapi setiap dengan Manda tatapan dinginnya itu entah kenapa selalu menjadi binar bahagia, hanya menyisakan muka datarnya saja yang tak berubah.

Gemal menyandarkan tubuhnya ke jok mobil, ia juga memejamkan matanya. Beberapa hari kebelakang sangat terasa sulit untuknya. Terlebih, para musuh-musuh nya sekarang menuntut balas kepadanya.

Ternyata seperti ini rasanya di keroyok, dulu ia begitu sering menghajar orang tanpa ampun, dan sekarang lihat dia merasakannya.

Bukan tanpa alasan ia menjadi seperti ini, jika di pikir-pikir betapa brengseknya ia waktu dulu, sebelum kejadian itu terjadi.

"Kak?"

"Kakak ganteng,"

"KAKAK GANTENG," Pekik Manda.

Gemal sontak mengerjap kaget dengan suara cempreng Manda. Gemal memandang Manda dengan tatapan tajam, sedangkan yang di tatap malah menunjukan deretan gigi putihnya yang rapi dan bersih.

"Habisnya sih kakak dari tadi melamun Mulu, padahal tadi udah Manda tepuk-tepuk juga bahunya," ucap Manda.

Gemal mengedarkan pandangannya, ia tiba di sebuah rumah yang tidak terlalu besar tapi terkesan mewah dengan halaman yang luas dan asri.

"Ini rumah Manda," ucap Manda.

Manda membantu Gemal keluar dari mobil, karena pasca di keroyok tadi Gemal mengeluh sakit di daerah kaki, sepertinya terkilir. Alhasil Gemal di gendong mang Didim masuk ke mobil.

Mang Didim juga sekarang langsung membantu Gemal untuk masuk ke dalam rumah.

"Eleh-eleh etateh budak Saha? Meni kasep. Tapi kunaon make di gegeyeng kitu?" Tanya bi Sari khawatir apalagi melihat keadaan Gemal yang dipenuhi luka lebam di daerah wajahnya.

Sedangkan Gemal hanya diam tak mengerti apa yang di ucapkan oleh wanita itu.

"Ini kakak gantengnya Manda bi Sari, tadi di keroyok sama anak-anak nakal," ucap Manda melapor pada bi Sari dengan nada kesal.

"Yaudah atuh sebentar, bibi ambilin dulu p3k nya,"

"Sama minyak urut bi!!!!" Teriak Manda saat bi sari sudah ngacir terlebih dulu.

"Okeeeee!!" Teriak bi sari juga.

Gemal mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru rumah ini, rumah ini kosong tanpa pajangan keluarga ataupun foto Manda yang terpajang di dinding.

"Lo tinggal sendiri disini?" Tanya Gemal yang penasaran.

Manda menggeleng cepat. "Nggak ko, Manda disini gak sendiri. Ada bi Sari sama mang Didim."

GEMAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang