GEMAKA || 9

15 6 7
                                    

Hallo,....

Cuma mau ngingetin, jangan lupa follow, vote dan komen!!!!

Happy Reading
.
.
.
.
.

****
"Manusia itu rumit. Mereka mempercayai kebohongan yang manis padahal tahu kenyataanya pahit."
****

Gemal masih di parkiran, entah kenapa ia sangat enggan untuk pergi dari sana. Beberapa saat kemudian Gemal memilih pergi namun sebuah tangan kembali menggenggam tangannya. Gemal melirik, dilihatnya seorang gadis manis dan menggemaskan tengah tersenyum kepadanya.

"Pagi kak Gemal," ucap gadis itu dengan senyum merekah.

Gemal tersenyum tipis, "pagii," manis

Gadis yang tak lain adalah Manda itu mengajak Gemal ke tempat biasa mereka yaitu halaman belakang sekolah.

"Kakak nungguin Manda yah?" Tanya Manda.

"Iya." Jawab Gemal sambil tersenyum ke arah Manda.

Manda menyembunyikan rona merah di pipinya dengan menunduk.

"Kakak, gaboleh senyum ke orang lain!" Ucap Manda galak.

Gemal menaikan sebelas alisnya bingung, namun Manda tetap lah Manda yang tidak akan mengerti kode kodean.

"Kenapa?" Tanya Gemal gemas.

"Nanti kalo banyak yang suka sama kakak gimana?"

"Ya gapapa!"

"GABOLEH!!! Cuma Manda yang boleh suka sama kakak!" ucap Manda.

Gemal hanya terkekeh geli mendengar penuturan Manda. Kemudian Manda membuka bekal yang ia bawa.

"Kakak makan sendiri yah! Soalnya Manda juga belum makan," ucap Manda.

Gemal mengangguk pelan, ia kemudian memakan sarapan yang di bawa Manda. Entah kenapa ia slalu suka memakan makanan yang di bawa Manda.

Setelah memakan sarapannya mereka kembali ke kelas masing-masing.

"Kak gem bye," ucap Manda melambaikan tangannya.

Gemal hanya mengangguk saja, jika banyak bicara itu bukanlah fashion nya.

Gemal masuk ke dalam kelasnya, namun ia tak menemukan Dimas. Ia akhirnya keluar kelas padahal guru sudah ada di depan.

"Gemal! Mau kemana kamu?" Tanya Bu Desi guru cetar dan bahenol kesayangan para murid jantan SMA CAKRA.

Gemal hanya melengos saja pergi, membuat Bu Desi geram, tapi ia memilih bodoamat.

Gemal mencari Dimas ke kantin, UKS dan halaman belakang, namun hasilnya tetap tidak ada. Akhirnya ia naik ke atas rooftop dan benar saja ia melihat Dimas sedang selonjoran di bangku dengan hanya mengunakan celana pendek dan kaos saja. Sedangkan seragamnya sedang di jemur di atas meja.

"Cosplay jadi gelandangan." ucap Gemal datar.

"Lu nanya apa ngeledek? Bingung gw sama nada bicara lu!" Keluh Dimas.

GEMAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang