GEMAKA || 6

19 8 21
                                    

Hallo,....

Mau ngingetin, jangan lupa vote dan komen!!!

Happy Reading
.
.
.
.
.
"

Berjuang aja dulu, nanti juga ketahuan hasilnya"
-Zulfan Fathul Akbar


Det! ... Det! .. det!.. bel istirahat berbunyi.

Semua penghuni kelas 11 ips 2 berhambur ke luar kelas, ada yang ke kantin ada juga yang ke toilet untuk memuntahkan isi perut saking pusingnya menjalani ulangan matematika.

Bagi IPS 2 matematika adalah pelajaran keramat berikut dengan pak Udin nya juga.

"Huaaa, gue mau pingsan rasanya," jerit Mita.

"Itu yang nemuin matematika siapa sih? mau gue santet," histeris Anet juga.

"Man-man, Nyet-Nyet ku sayang. Udah yah ga boleh gitu, pamali. Mending sekarang kita cari dukun nya sekalian," celoteh Manda.

"Yee itu ma sama aja Onah!!" Sewot Anet dan Mita.

Manda terkekeh geli mendengar ucapan teman-temannya.

"Yuk ke kantin, Manda udah laper!"

Setelah di kantin mereka memesan soto ayam, setiap harinya mereka selalu memesan makanan yang berbeda.

Kakak ganteng udah makan belum yah.

"Man? MANDA???" Pekik Mita.

"Ish Mita jangan teriak-teriak," omel Manda.

"Iya ish, untung dikantin lagi berisik," ucap Anet.

"Ye salah lagi gue. Lagian lu ngelamunin apa sih? Dari tadi ngelamun aja?" Tanya Mita.

"Emhh, itu Manda lagi mikir, kakak ganteng udah makan apa belum yah. Soalnya belum keliatan," ucap Manda sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kantin.

"Emang kakak ganteng lu itu ciri-ciri nya gimana sih?" Tanya Mita yang memang sangat penasaran tentang sosok yang membuat sahabat polosnya ini sampai tergila-gila.

"Emhh, dia itu tinggi, putih, idungnya mancung, rahangnya tegas, bulu mata lentik, alis tebal, pokonya dia itu adalah maha karya Tuhan yang paling sempurna," ucap Manda.

Penjelasan Manda berlangsung berbarengan dengan seorang pemuda yang masuk ke dalam kantin, sontak Anet dan Mita malah mencocokan penjelasan Manda dengan sosok pemuda yang tak lain adalah Gemal.

Haha, nggak mungkin kan kalo yang di maksud Manda adalah dia.

Mita dan Anet sontak menggeleng-gelengkan kepala mereka.

"Kalian kenapa?" Tanya Manda yang merasa aneh dengan tingkah kedua temannya itu.

"Ahaha ngga ngga," jawab keduanya.

Anet melirik ke arah Gemal, dan ternyata Gemal sedang melirik dengan tatapan tajamnya ke arah mereka. Bukan! Lebih tepatnya, ke arah Zulfan yang entah sejak kapan sudah ada di bangku mereka.

GEMAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang