GEMAKA || 7

19 7 20
                                    

Hallo,...

Mau ngingetin,, jangan lupa vote dan komen!!!

Happy Reading
.
.
.
.
.

****
"Kita tidak bisa membuat orang selalu menilai kita dengan baik. Karena mereka punya mata, mulut dan telinga untuk menilai dari sudut pandangnya"
_GEMAL CAKRAWIGUNA
****


Zulfan baru saja selesai mengganti pakaiannya, ia buru-buru berlari ke arah mobil karena waktu sudah beranjak malam.

"Manda mana?" Tanya Zulfan pada Anet dan Mita.

"Balik ke GOR, hp nya ketinggalan," jawab Anet.

Zulfan langsung berlari menghampiri Manda ke dalam GOR.

Ceklek....

"Mandaa?!" Panggil Zulfan.

"Ayo pulang, ini udah malem," ucap Zulfan sambil memegang tangan Manda.

Gemal tak berekspresi apapun, ia hanya memandang keduanya dengan datar. Setelah itu ia pun beranjak keluar dari sana.

"Kamu gapapa kan? Kamu gak di apa-apain kan sama dia?" Tanya Zulfan khawatir.

"Ngga ko, malah kakak ganteng itu bantuin Manda cari ponsel,"

"Syukurlah," ucap Zulfan yang tidak terlalu fokus pada perkataan Manda.

Setelah itu barulah keduanya masuk ke dalam mobil.

***

Pagi-pagi sekali Manda sudah siap dengan bekal sandwich buatannya sendiri. Ia berniat akan membawakan menu yang berbeda setiap harinya, agar Gemal tak bosan dengan makanan yang di bawa nya.

Saat ini dia sudah duduk di dekat parkiran menunggu Gemal. Beberapa saat kemudian datanglah Gemal dengan pakaian urakan nya.

Manda menghampiri Gemal, kemudian mengajak Gemal duduk di halaman belakang sekolah.

Mereka duduk di bangku yang ada disana. Baru saja Manda akan membuka bekalnya tiba-tiba tangan besar Gemal menghentikan aktifitasnya. Gemal membasuh tangan Manda dengan tisu basah yang ia bawa.

"Tangan ini jangan sampai di sentuh tangan lain!" ucap Gemal dengan dingin.

Manda yang memiliki otak mini hanya mengangguk saja tanpa ia pahami maksud dari perkataan Gemal.

Seperti biasa Manda menyuapi Gemal dengan telaten.

"Enak ga?"

Gemal mengangguk pelan sambil mengunyah sandwich nya.

"Ini Manda yang bikin tau, nggak ada campur tangan Bi Sari." ucap Manda tersenyum memandang Gemal yang saat ini sedang memandang nya juga.

"Kakak kenapa jarang senyum sih?" Manda memposisikan jari telunjuknya masing-masing di ujung bibir Gemal. Ditariknya kedua jari itu hingga membentuk senyuman di bibir Gemal.

"Nah kan, kalo senyum gantengnya nambah," ucap Manda terkekeh geli.

"Yaudah Manda ke kelas dulu yah, bye bye kakak ganteng," ucap Manda sambil berlari kecil.

Tiba-tiba Manda menghentikan langkahnya, lalu menoleh ke belakang. "Yah kakak gantengnya udah gaada, padahal mau tanya namanya siapa,"

***

"Manda ko belum keliatan yah," ucap Anet.

"Paling dia nyamperin kakak gantengnya," jawab Mita.

GEMAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang