Chapter 13

139 22 10
                                    

Hari-hari berikutnya, hubungan Jungkook dengan Jimin menjadi jauh dan canggung. Sejak malam pesta Keluarga Starbuck, Jimin menjadi semakin dingin terhadap Jungkook. Pria itu sering memasang ekspresi terluka yang mengusik hati nurani Jungkook tiap kali ia bertemu pandang dengannya.

Ia tidak berbohong saat Jimin bertanya apakah ia dengan Taehyung malam itu, tetapi Jimin melihat matanya yang merah dan menebak hal yang terburuk tidak terjadi. Apalagi jika sampai ada air mata. Namun, air mata itu mengatakan kepada Jimin bahwa Jungkook masih memiliki perasaan terhadap Taehyung. Ketegangan di antara mereka pun semakin meningkat.

Pada satu malam yang hangat pada akhir bulan Mei, ketika matahari menggantung di tepi laut, dari jendela di atas westafel, Jungkook mengamati Jimin dan Taejung yang sedang bermain bersama di halaman. Jimin membuatkan sepasang enggrang dan dengan sabar mengajari Taejung berjalan di atasnya. Namun, begitu Jimin melepaskannya, baru sekali melangkah, enggrang itu langsung kehilangan keseimbangan dan Taejung jatuh ke sisi. Taejung jatuh berguling-guling, kemudian Jimin mengikutinya dan mereka tertawa bahagia. Saat mereka berhenti berguling, Jimin berbaring merentangkan tangan, sementara Taejung menaiki dada Jimin, dan kemudian mereka berguling lagi ke arah yang lain. Kali ini Jimin yang berada di atas Taejung yang tawa gelinya terbawa angin musim semi seperti alunan cinta.

Matahari berada di belakang mereka berdua, membuat tubuh mereka tampak seperti siluet saat Jungkook mengamati mereka. Jimin menarik Taejung hingga berdiri dan membersihkan kotoran dari pakaian anak itu, membalik tubuh Taejung untuk memberi pukulan main-main di bokong sang anak. Taejung berbalik sambil terkikik, dan kemudian lengan Jimin melingkari tubuh Taejung dan mereka berdua berpelukan.

Hati Jungkook terasa teriris. Air mata membuat matanya pedih saat melihat keputus-asaan dalam pelukan itu. Saat melihat cara Jimin meletakkan pipi di atas rambut Taejung yang gelam. Cara Jimin memeluk Taejung sedikit terlalu erat dan membuat anak itu menggeliat melepaskan diri dari pelukannya untuk berlari lagi mengambil enggrang, sementara Jimin berlutut di tanah untuk waktu yang lama dengan mata mengikuti setiap gerak-gerik Taejung. Jimin berbalik dan menatap ke arah rumah, Jungkook langsung melompat mundur dari jendela, tenggorokannya terasa tercekik. Matanya terpejam. Tangannya membekap mulutnya sendiri.

'Bagaimana mungkin aku bisa memisahkan mereka berdua?'

•••

Malam itu, Jungkook dan Jimin bercinta, tetapi dalam pelukan Jimin, Jungkook merasakan lagi keputus-asaan yang tadi dilihatnya saat Jimin memeluk Taejung. Jimin memeluknya terlalu kuat, menciumnya terlalu kasar, lalu meminta maaf dengan berlebihan seakan pria itu merasa telah melakukan hal yang membuat Jungkook tidak nyaman.

Jungkook bertanya-tanya setelah akhirnya Jimin tertidur, apakah hubungan mereka berdua bisa sama lagi seperti dulu? Selama Taehyung berada dalam jangkauan sentuhannya, bagaimana mungkin itu bisa terjadi? Tidak peduli apakah ia bertemu Taehyung atau tidak, mencium Taehyung atau tidak, bercinta dengan Taehyung atau tidak, Taehyung ada di sini lagi, bisa ia temui kapan saja, dan fakta itu saja sudah merusak hubungannya dengan Jimin.

Dengan pikiran kalut, Jungkook berbaring dalam kegelapan, punggung pergelangan tangannya disilangkan ke kening, mulutnya kering, telapak tangannya basah.

Hatinya selalu dengan sendirinya membandingkan hal-hal yang tidak pantas dibandingkan. Perbedaan dalam hal apa pun seperti bentuk tubuh seorang pria dominan, tingkat kegagahan bahunya, tekstur telapak tangannya, bentuk bibirnya. Semua itu tidak penting, yang penting adalah kualitas hatinya, nilai seorang dominan, bagaimana seorang dominan peduli, bekerja untuknya, menghormati, dan mencintai submissifnya.

Namun Jungkook tidak bisa mengelak bahwa perbandingan fisiklah yang sekarang membuatnya paling tidak puas. Kebenaran yang tidak bisa disangkal adalah Taehyung merupakan kekasih yang lebih baik dan memiliki tubuh yang lebih menggairahkan. Jauh di lubuk hatinya, ia menyadari semua hal itu selama bertahun-tahun menikah dengan Jimin, tetapi ia berhasil menekan pikiran itu setiap kali mereka bercinta.

Dan kembalinya Taehyung dengan kelebihannya sebagai kekasih telah menghantui Jungkook. Membuatnya merasa bersalah tiap kali ia membiarkan fakta itu mengusik di antara dirinya dan pria yang masih menjadi suaminya.

Jimin selalu mendekatinya dengan cara seperti seorang hamba yang datang ke altar pemujaan, sementara ia dan Taehyung selalu merasa mereka setara. Ia bukan dewi. Ia tidak menginginkan pemujaan, tetapi perasaan yang timbal balik.

Memang ada perbedaan yang sangat besar antara bercinta dengan Jimin dan bercinta dengan Taehyung.

Dengan Jimin, percintaan mereka selalu tenang. Dengan Taehyung, percintaan mereka selalu memabukkan.

Dengan Jimin, percintaan mereka rasanya terlalu mekanis. Dengan Taehyung, percintaan rasanya sangat mengguncangkan.

Dengan Jimin, percintaan mereka seperti upacara. Dengan Taehyung, percintaan mereka seperti perayaan.

Bagaimana mungkin hal itu bisa terjadi dan kenapa semua itu menjadi penting? Namun, itu memang penting, sangat penting. Jungkook merasa tubuhnya-baru sekarang, setelah Jimin meninggalkan tubuhnya-mulai terangsang oleh kenangan dirinya dan Taehyung di kebun apel, dengan kabut mengikat mereka semakin dekat dan aroma musim semi semerbak di sekitar mereka.

'Taehyung,' renung Jungkook. 'Kau sangat mengenalku. Kau dan aku saling mengajari satu sama lain dengan sangat baik, untuk bisa berada di satu kota yang sama tanpa merasa tergoda.'

Tangan Jungkook diletakkan di perutnya. Merambat ke dadanya, menemukan puncaknya yang sudah mengeras dan menonjol hanya dengan membayangkan Taehyung. Ia membayangkan bibir Taehyung, teringat saat kali pertama Taehyung menciumnya di antara semak bayberry di Saul's Hill dan kali pertamanya Taehyung menyentuhnya di sini, dan di sini. Kali pertama-kali pertama saat mereka bergetar dan takut, tetapi terlalu dikuasai oleh nafsu saat mereka memasuki tahap dari remaja menuju dewasa. Dan semua itu dimulai saat sentuhan polos di punggung telanjang Taehyung.



To be continued
.
.

Twice Loved: The Sailor Return || kth+jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang