#7

1.6K 185 35
                                    

rate naik (M), kata-kata eksplisit⛔
(Dikit/Awal doang, karena saya tidak kuat nulis Lemon🗿🙏) (cuma mo jaga-jaga)












-------
"Agghh.. Uuh.. L-lepaskan! Ahn" Erangnya pada orang-orang yang menatap rendah. Membentak dengan suara bergetar, terendam dengan suara desah menjijikan yang ikut keluar.

Para lelaki dibelakangnya tertawa, merendahkan sang omega yang tengah salah satu dari mereka gagahi.

Salah satu pemuda menarik dagunya, memaksa keras untuk sang omega menoleh, omega itu merasa lehernya terpelintir.

"Sano rendahan, puaskan kami dulu, baru kami lepaskan" Ucapnya dengan seringai memuakkan. Mulut sang Omega disusupi ibu jari, membuka paksa, membuat desahnya makin keras dibawah mereka.

Barulah Alpha-Alpha itu akan menyudahi, mereka baru menyadari bahwa salah satu temannya mengalami sirklus rut-nya, dengan tak sengaja ingin mengigit leher sang omega malang. Beruntung Omega itu segera sadar, dan menghalangi dirinya tergigit dengan meletakkan tangannya sebagai pengganti tengkuk.

Mereka benar-benar meninggalkannya kemudian, dengan lumuran darah hasil gigitan di pergelangannya dan cairan putih sekujur tubuh.

Omega itu pingsan setelah merasa lemas dan masa heat-nya mereda sesaat, juga kekurangan darah akibat pergelangannya.

.
.

Saat terbangun, yang ia sadari pertama kali adalah satu; genggaman erat dan hangat ditangan. Tidak perlu menoleh hanya untuk menyadari dari siapa, karena omega itu sudah yakin hanya dari bau feromone-nya. Menenangkan, tenang seperti hutan.

"Ba.. Baji?"

Pegangan secara otomatis mengerat saat ia panggil, wajah sang alpha yang tertunduk terangkat dengan cepat. Senyum segera tampil diwajah menawannya.

Alpha itu mendekati dengan tergesa, meraih wajahnya untuk usapan lembut pada pipi yang lebam.

"[M/n], kau tidak papa? Siapa yang melakukan ini? Biar aku--" Ocehannya terhenti tepat saat [m/n] memblokirnya dengan telunjuk.

[M/n] menggeleng lemah serta berkata lirih, "tidak perlu" Satu kata yang cukup membuat Kenjiro--alpha itu kesal. Terbukti dari genggamannya yang mengerat.

"Apanya? Kau diperkosa!"

"Bukan yang pertama"

"Apa?!"

[M/n] hanya memberikan senyuman tipis pada sang alpha --cukup untuk menenangkan Kenjiro--. Ia membalik tangan yang dipegang untuk membalas menggenggam Kenjiro dengan lembut.

"Yang pertama adalah dirimu"

Wajah sang alpha bersemu ketika mengerti maksud perkataan Omega itu. Tangan yang bebas mengusap wajahnya kasar, mengalihkan rasa malunya sesaat.

"Kau ini..."

[M/n] hanya terkekeh dengan reaksi Kenjiro.

---

[M/n] terbangun kemudian, dengan pemandangan pertama dilihatnya adalah Sano Manjiro, putranya yang tertidur lelap di pelukan sang ayah. Secara tidak sadar terus mendekati leher pria itu, mencium feromone alpha.

[M/n] mengangkat tangannya untuk mengelus surai pirang itu, masih memperhatikan wajah tenang dari dekat. Membelai setiap ichi wajah sang anak yang menurutnya cukup mirip dengan wajah masa kecilnya.

Ia lirik kemudian jam pada nakas, menunjukkan pukul 1 pagi. Menghela nafas, [m/n] merasakan bagian belakang-punggung-nya yang berat seperti tertimpa oleh sesuatu. Seketika mengingatkannya pada kejadian tadi sore.

MY SON【Tokyo Revengers】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang