"Me you we're gonna leave here
Hop on quickly our hearts are at same place
Worry about small problems maybe next time
We're running out of time so now we on our way"NCT U - Make A Wish
•••
"Thanks for today, babe," Johnny mengelus pucuk kepalamu dengan lembut. Perlakuan kecil dari pria itu selalu berhasil membuat pipimu merona. "Maaf ya jadi kamu yang bayarin semuanya. Bisa-bisanya aku ninggalin dompet di rumah."Kamu menggeleng pelan, lantas tersenyum, "gapapa, kok. Enggak masalah."
"Habis ini langsung istirahat, ya."
Kamu mengangguk lalu segera keluar dari mobil Johnny.
"See you tomorrow."
Seulas senyum terukir diwajahmu mengantar kepergian mobil Johnny dari halaman rumahmu. Setiap momen yang dilalui bersama kekasihmu itu seakan membuat hatimu dipenuhi berbagai macam bunga. Inikah yang dinamakan jatuh cinta?
"Selamat malam, nona," sambut seorang pelayan saat kamu baru saja menginjak ruang tamu rumahmu.
Kamu menolehkan kepala ke kanan-kiri dengan hati-hati, "Mama papa udah pulang, bi?" Bisikmu. Pasti orang tuamu akan mengomel karena pulang selarut ini.
"Belum, nona. Hari ini tuan dan nyonya lembur. Biar saya bawakan," kemudian pelayan tersebut mengambil alih beberapa paper bag ditanganmu.
Kamu menuju ke kamarmu yang berada dilantai dua dengan terburu-buru. Tidak sabar ingin bertemu dengan seseorang yang belakangan ini selalu membuatmu kepikiran.
"Taeyongie, udah hampir seminggu kamu gak nampakin diri didepan aku, loh. Kamu masih ngambek gara-gara waktu itu, ya? Aku kan udah minta maaf." Kamu memohon sambil memegang kalung yang merupakan tempat tinggal Taeyong.
Taeyong itu benar-benar tidak mau bicara sama sekali saat marah. Bahkan ia tidak mau keluar dari kalung jika bukan kamu yg memanggil, tidak seperti biasanya yang suka muncul tiba-tiba. Terakhir kali saat kamu memaksanya untuk keluar, dia hanya mengomel seperti ibu-ibu lalu menghilang begitu saja.
"Kali ini aku mau ngomong serius sama kamu biar kita udahan diem-diemannya," Jemarimu mengusap liontin permata kalung tersebut. Hingga tak lama munculah sosok Taeyong yang berdiri membelakangimu. Membuatmu menghela nafas.
"Kamu masih marah?" Tanyamu, namun tak ada jawaban. "Hei, aku kan udah minta maaf lebih dari dua puluh kali-"
"Delapan belas," ralat Taeyong tanpa menoleh sedikit pun.
Kamu hampir saja tersedak ludah sendiri. Apa Taeyong benar-benar menghitungnya? Kurang kerjaan sekali dia.
"Sip, ngalah gue, mah," dengusmu. "Aku kan udah minta maaf delapan belas kali, masa kamu tega ngediemin aku terus kayak gini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagine NCT (Hiatus)
FanfictionWaktu Injeuni Bagian perhaluan bersama 23 bujank NCT Pov-nya campur-campur kayak gado-gado © 7/7/21 03/08/21 #3 - #imaginenct 03/10/21 #1 - #imaginenct