"The way you looked at me,
and the way you smiled when you first saw me,
doesn't seem to leave my mind at all."NCT DREAM - 7 DAYS
•••
Gawat.
Gue lupa kalo hari ini ada janji!
Gue melirik jam yang menggantung di dinding kamar gue. Mampus. Udah jam sebelas lewat lima belas menit. Padahal janjiannya jam sebelas.
Ponsel yang gue letakkan diatas nakas berdering. Dengan terburu-buru gue meraihnya, lantas menekan tombol hijau setelah membaca nama yang tertera di layar.
"Ha-"
"Lo dimana? Gue sama anak-anak nungguin lo," cecar Jeno, memotong kalimat pembuka yang belum selesai gue ucapkan.
"GERCEP, WOI! BANYAK YANG MAU KITA DISKUSIIN."
Gue menjauhkan ponsel saat suara diseberang telfon kedengeran ngegas, cukup memekakkan telinga. Siapa lagi kalo bukan Renjun si kang ngegas.
"Kalem cuy kalem. Gue lagi otw, nih. Ho'oh otw." Gue berbohong demi kebaikan diri gue sendiri.
"Kebiasaan ya ngaret."
"Iya sorry, Jeno sayang. Gue lupa banget kalo hari ini mau kerkom."
"Sayangnya Jeno gak sayang sama lo," celetuk Renjun, lalu sambungan diputus sepihak.
Dengan gesit gue menyambar handuk serta mengambil pakaian secara asal, kemudiam berlari menuju kamar mandi.
Bisa-bisanya gue lupa kalo hari ini mau ngerjain tugas di kafe. Sial. Bahkan weekend pun gak bisa gue nikmatin dengan tenang.
"MINGGIRRR. AER PANAS." Gue ngedorong kak Taeil yang baru aja mau masuk ke kamar mandi. Gak ada yang boleh ngeduluin gue kali ini.
Kak Taeil narik kaos gue dengan wajah datarnya. "Jangan nyerobot, dong."
Gue ngelepasin tangan kak Taeil yang masih ngecengkeram kaos kebesaran yang gue pakai. "Punten, gue duluan ya, kak. Lagi ngejar waktu, nih." Setelah melemparkan senyum memelas, gue menerobos masuk ke kamar mandi.
...
Beberapa pasang mata menatap gue yang baru memasuki kafe dengan sorot kesal. Gue segera menghampiri meja yang udah ditempati oleh keempat orang tersebut.
"Hehe, sorry telat." Sebuah cengiran dengan rasa sedikit bersalah terulas di wajah gue, seraya duduk di kursi kosong tepat disebelah Jeno.
Netra Jeno gak berhenti memerhatikan gue sejak tadi. "Kejebak macet?"
Gue lagi-lagi cuma nyengir. Bingung harus jawab apa karena sebenarnya lalu lintas cukup lengang.
"Semacet itu ya? Jam segini baru nyampe," selidik Shotaro dengan menyipitkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagine NCT (Hiatus)
FanfictionWaktu Injeuni Bagian perhaluan bersama 23 bujank NCT Pov-nya campur-campur kayak gado-gado © 7/7/21 03/08/21 #3 - #imaginenct 03/10/21 #1 - #imaginenct