Jaehyuk menatap keluar jendela, melihat jalanan yang mulai terasa tak asing di ingatannya.
"Kira kira udah berapa lama ya sejak gue pindah waktu kecil? 10 tahun? 12 tahun? Apa lebih?" gumamnya.
Untungnya bis yang dia tumpangi lagi sepi, jadi dia gak jadi pusat perhatian gara gara ngomong sendiri.
Perjalanan lama yang cukup memakan waktu beberapa jam, akhirnya Jaehyuk sampai di halte pemberhentian tempat tujuannya.
Berjalan beberapa langkah dari halte bis, Jaehyuk bisa lihat sebuah gang yang pernah dia lewati dulu.
Setelah memasuki gang, menurut Jaehyuk tak banyak yang berubah, masih jalanan sepi yang berada ditengah tengah perkebunan.
"Harusnya gue nyewa sepeda dulu tadi sebelum kesini," gerutunya mengingat bahwa tempat tujuannya masih bisa dibilang cukup jauh dari tempatnya berada sekarang, pasti akan memakan banyak waktu dan tenaga jika berjalan kaki.
Namun tiba-tiba tak jauh dihadapannya sepasang sepeda sedang melaju menuju ke arahnya.
Jaehyuk menghentikan langkahnya, berusaha melihat jelas tiga remaja yang sedang menaiki dua sepeda dengan salah satunya terisi dua orang.
Sebuah sepeda yang diisi seorang pemuda dengan membonceng seseorang terlihat sering di belok belokkan berpura pura seperti akan terjatuh, sepertinya mereka sedang bercanda.
Dan sepeda satunya lagi diisi seorang pemuda tinggi yang sepertinya sedang menertawakan kedua temannya yang sedang bercanda itu.
Sampai tiba tiba pemuda tinggi itu melihatnya dengan sedikit terkejut, mempercepat laju sepedanya dan berhenti dihadapan Jaehyuk dengan mata membulat tak percaya.
"Kak Jae?"
Jaehyuk yang merasa bahwa namanya baru saja disebut ikut membulatkan matanya, saat tersadar bahwa seorang remaja tinggi dihadapannya sangat tak asing diingatannya.
"Jeongwoo?"
Jaehyuk rasa tak buruk juga dia lupa menyewa sepeda tadi, karna sekarang dia sedang dibonceng oleh adik kecil yang dulu tinggal disebelah rumahnya, meskipun sekarang tak bisa disebut kecil lagi.
"Kak Jae dari kapan kesini?" tanya Jeongwoo tanpa menoleh ke belakang, karena sibuk memperhatikan jalan.
"Baru aja, emangnya kamu gak liat barang bawaan aku masih banyak? Lagian kalo aku udah lama kesini pasti bakalan ketemu sama kamu dari kemarin kemarin."
Jeongwoo tersenyum canggung, "Iya juga ya."
Terjadi keheningan kembali diantara keduanya, Jeongwoo yang bingung harus membuat percakapan apa dan Jaehyuk yang sedang kembali melamunkan kejadian kejadian dulu saat dia masih tinggal disini.
"Kamu masih tinggal di sana Woo?"
"Eh- apa kak?" Jeongwoo sedikit terkejut mendapat pertanyaan tiba tiba dari Jaehyuk.
"Rumah kamu masih yang disebelah rumah aku yang dulu kan?"
"Oh itu," Jeongwoo mengangguk, "Iya kak."
"Masih sama kak Ji? Sama Junghwan juga?"
Pertanyaan bertubi Jaehyuk kembali diangguki Jeongwoo, "Iya masih ada kak Ji sama Junghwan juga, walau kadang kak Ji lebih suka nginep di bengkelnya sih, jadi kadang gak pulang."
Mendengar penjelasan Jeongwoo, Jaehyuk cuman angguk angguk meskipun gak bakal keliatan sama Jeongwoonya juga.
"Ngomongin soal rumah... kak Jae sekarang mau tinggal dimana?"
"Gak tau."
Seketika Jeongwoo berhentiin sepedanya dan noleh kebelakang liatin Jaehyuk pake muka bingungnya, "Hah, gimana?"
Jaehyuk cuman bales pake cengiran tanpa dosanya, sambil bikin tanda 'peace' pake dua jari tangannya.
"Karna gagal perpanjang kontrak, kemarin temen aku nyaranin biar aku ngambil cuti aja buat liburan, dan gatau kenapa tiba tiba kepikiran buat liburan kesini aja gitu. Jadi ya ini tuh beneran rencana liburan mendadak."
Kembali melajunya sepeda, kembalinya juga terjadi percakapan, setidaknya tak secanggung sebelumnya, kini keduanya banyak bercerita.
"Jadi kak Jae belum tau mau tinggal dimana?"
Jaehyuk menggeleng, "Tadinya kalo rumah yang dulu masih kosong mau tinggal disana, tapi ternyata katanya rumahnya udah dijual, jadi ya aku gatau mau tinggal dimana sekarang."
"Kalo gitu mau ke rumah aku dulu?" tawar Jeongwoo sedikit ragu, sebenarnya dia takut yang lebih tua menolak.
"Boleh aja," tapi balasan yang terdengar sangat setuju itu berhasil membuatnya lega.
Perjalanan menggunakan sepeda yang terasa cukup lama karna banyak percakapan yang terjadi selama diatas sepeda, mereka telah sampai didepan rumah sederhana yang Jaehyuk sangat hapal luar dalamnya.
Dan disebelah rumah yang menjadi tujuannya, disana masih ada rumah lamanya, terlihat beberapa perbedaan daripada rumah lama yang masih ada diingatannya.
"Setelah keluarga kak Jae waktu itu pindah gak lama kemudian ada keluarga yang nempatin, tapi beberapa waktu lalu mereka pindah, terus ada yang orang lain yang nempatin lagi."
Melihat Jaehyuk yang memperhatikan rumah lamanya, membuat Jeongwoo sedikit menjelaskan kejadian setelah kepindahannya.
"Kamu kenal sama yang nempatin rumah itu sekarang?" tanya Jaehyuk.
Jeongwoo mengangguk seadanya, "Pacarnya kak Ji, jadi kalo kak Ji gaada di bengkel ataupun rumah, berarti dia lagi disana."
Jaehyuk membulatkan mulutnya, mengangguk mengerti, "Jadi kak Ji udah punya pacar ya sekarang."
"Kalo kamu gimana Woo?"
Jeongwoo mengerut dahinya, tak mengerti, "Gimana apa kak?"
"Kamu udah punya pacar juga kaya kak Ji?"
"H-hah?"
Melihat perubahan ekspresi yang lebih muda menjadi panik, wajah yang memerah bahkan sampai ke telinga, entah mengapa Jaehyuk jadi ingin menjahilinya.
"Wah wah adik kecil kak Jae ternyata udah gede ya, udah punya pacar aja sekarang."
"A-apa sih kak? A-aku gak punya pacar."
Jeongwoo memalingkan mukanya, berpura-pura sibuk pada sepedanya yang padahal sudah dari tadi di bereskannya.
"Bohong nih pasti, gak mungkin Jeongwoo yang ganteng kaya gini gak punya pacar. Ayo ngaku kamu, udah punya pacar kan?"
"M-mana ada."
Melihat yang lebih muda semakin gugup, Jaehyuk semakin ingin menjahilinya.
Jaehyuk menangkup kedua pipi yang lebih muda agar bertatapan langsung dengannya, dan bisa Jaehyuk lihat wajah yang memerah panas dihadapannya.
"Ayo ngaku, udah punya pacar kan kamu?"
Jaehyuk mendekatkan wajahnya, menatap tajam sepasang mata yang bergerak tak nyaman ingin lepas dari pandangannya.
CKLEK
"Napa sih ribut diluar?"
BRUK BRANG BRUNG
Jaehyuk sedikit terlonjak kaget, bukanya apa, dia baik baik saja sebenarnya. Tapi yang lebih muda sepertinya lebih terkejut karna suara pintu terbuka sampai menarik dirinya sendiri dengan paksa kemudian oleng dan terjatuh menabrak bersamaan dengan sepedanya.
TBC
makasih banyak atas responnya buat book ini hehe🥰🥰🥰
mari kita layarkan jeonghyuk~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Janji ; JeongHyuk √
Fanfiction"Kak mau jadi pacar aku gak?" tentang jaehyuk dan janjinya saat dia masih kecil - jeonghyuk area - jeongwoo x jaehyuk - ff treasure bxb