Burung burung gereja berkicau dan berterbangan secara acak di langit senja untuk pulang ke tempat tinggalnya. Kaizo yang saat itu sedang mengendarai motor miliknya menatap was was ke sekeliling nya yang minim cahaya.
Tak lama tiba tiba motornya berhenti sendiri seperti mogok, Kaizo pun turun dari motornya dan memarkirkan nya di pinggir jalan untuk memeriksa motor nya.
"Kok mati sih? Perasaan gak ada yang salah deh! Bensin masih penuh, semua mesin nya normal, gak ada yang rusak. Tapi yang salah apa? Ku coba lagi deh." Monolog Kaizo, dan ia pun menaiki motornya lagi dan mencoba menyalakan nya.
Brrrmmm
Brrrmmm
Sudah dua kali Kaizo memutar gas motornya namun tak kunjung menyala juga, tak lama kemudian Kaizo mendengar suara tangisan.... perempuan(?).
Dan suara itu berasal dari bawah pohon kelapa.
"Huhuhu...huhuhu."
"Suara siapa itu? Masa di jalanan kek hutan gini ada perempuan, senja lagi." Ya perjalanan menuju rumahnya memang dikelilingi banyak pohon dan semak belukar dipinggir jalan ditambah penerangan yang minim.
"Huhuhu..."
"Suaranya dari pohon kelapa sih, ku cek aja kali ya? Ya udah deh." Monolog Kaizo dan ia berjalan perlahan menuju pohon kelapa yang diduga asal dari suara itu.
"Mba? Mba ngapain disini? Ini sudah malam, lebih baik mba pulang."
"Huhuhu...huhuhu...hihihi hihihi dimana anak ku? Dimana anak ku? Hihihi."
"Astaghfirullahalazim! KUNTILANAK!!!"
"hihihi hihihi."
Kaizo terkejut saat mengetahui bahwa perempuan yang ia hampiri dibawah pohon kelapa tadi itu adalah kuntilanak saat kuntilanak itu menunjukkan wajahnya yang penuh bercak darah serta bola mata yang putih seutuhnya.
Brrrmmm
Motornya yang awalnya tidak bisa menyala tadi kini knalpot motornya itu berbunyi nyaring dan tanpa aba aba Kaizo langsung tancap gas menuju rumahnya.
Persetan dengan dirinya yang mengendarai motor dengan kecepatan di atas rata rata, yang penting dirinya tidak bertemu hantu berdaster putih itu dan segera istirahat dirumah.
Meski ia merasa janggal saat diperjalanan karena dibelakang jok motornya seperti ada yang menduduki, tetapi karena terlalu takut akhirnya Kaizo tidak melihat kebelakang dan terus menancap gas nya hingga sampai dirumah.
Setelah sampai dirumah Kaizo langsung mengetuk pintu rumah dan menunggu seseorang dari dalam rumahnya membukakan pintu.
Tok tok tok
Ceklek
Hanya perlu waktu semenit untuk menunggu, kini wanita yang seumuran dengannya membukakan pintu rumah dan menatapnya dengan pandangan bingung.
Kaizo tidak langsung menjelaskan melainkan dirinya menyuruh wanita didepan nya itu untuk menyingkir dari pintu dan ia pun segera memasukkan motornya kedalam rumah dan mengunci pintu.
Kaizo bernapas lega karena dirinya sudah sampai dirumah dan tidak bertemu dengan hantu kuntilanak itu lagi, karena kelelahan dirinya pun menyandarkan tubuh di sofa rumahnya.
Wanita yang seumuran dengannya itu menatapnya bingung sambil menaikan sebelah alisnya dan menghampiri Kaizo.
"Huft...Ayu yu? Ambilkan aku air."
Hening.
Tak ada jawaban dari wanita yang ia panggil Ayu yu tadi, padahal wanita itu duduk di kursi tunggalnya. Merasa dicueki oleh Ayu yu, Kaizo pun memutar kepalanya menatap wajah Ayu yu yang menunduk tertutupi oleh rambut hitam panjangnya.
Bingung dengan gelagat Ayu yu yang terkesan aneh, Kaizo pun mencoba memanggilnya sekali lagi.
"Ayu yu? Ayu yu? Kamu gak denger apa yang kubilang? Tolong ambilkan aku air." Lagi lagi tidak ada sahutan dari sang empunya.
Merasa janggal dan semakin aneh dengan gelagat Ayu yu yang tak kunjung menyahut nya, Kaizo pun mengguncang pelan tubuh Ayu yu.
"Ayu yu? Ayu yu!? Kau kenapa? Jawab aku!"
"Hihihi."
"Eh!?"
"Hihihi hihihi hihihi."
"Ka-kau...MENJAUH DARI TUBUH ADIK KU!"
BUAGH
Vas bunga kecil yang berada di meja depan nya, ia layangkan ke arah kepala Ayu yu dan gadis itu langsung tumbang saat menatap wajah kakaknya yang ketakutan lalu Kaizo melempar nya dengan vas bunga yang berada di depan mereka.
Ayu yu padahal sempat berteriak namun sepertinya Kaizo berhalusinasi sehingga Kaizo melemparnya dengan vas bunga dan berakhir dengan dirinya yang mati dan luka bocor yang melekat dikepala nya.
Kaizo yang sadar akan perlakuan nya pun mengatur nafasnya yang tersengal-sengal dan menatap tangannya yang baru saja ia gunakan untuk membunuh adiknya secara tak sengaja.
Padahal tadi ia sangat yakin bahwa dirinya melihat kuntilanak yang sempat ia jumpai dibawah pohon kelapa tadi, apakah ia berhalusinasi karena kelelahan dan karena kemunculan makhluk halus tadi?.
Kaizo benar benar mulai bingung dengan semua ini dan merasa tidak bisa memaafkan dirinya sendiri, dengan perlahan dan mata yang bergetar dirinya melangkah kan kaki menghampiri adiknya yang sudah meninggal.
Kemudian duduk bersimpuh dan menaruh kepala adiknya di pahanya, Kaizo mengepalkan tangannya dan berteriak histeris.
"TIDAKKK!!!! HIKS! AKU BODOH! AKU BENAR BENAR BODOH! EEERGH!"
BRAAKK
"Hiks...Ayu yu? Maafkan kakak...hiks."
Meja yang hancur karena ia lempar kebelakang dan sofa yang terbalik itu menjadi saksi bisu atas kesedihan Kaizo karena tak sengaja membunuh adiknya.
Kini ia hanya bisa meratapi nasib dan tidak sadar bahwa sesosok wanita yang ia temui dibawah pohon kelapa tadi menyeringai jahat dan terkekeh kecil dibalik kaca jendela rumahnya.
"Hihihi...ternyata kau bukan anak ku."
Dan menghilang seperti angin.
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
Horor & Psikopat✔️
Terrorhanya kumpulan cerita horor dan psikopat versi author yang menggunakan tokoh boel so? met reading~ Sinar siluet putih mengkilap terlihat dari benda perak yang ia pegang, matanya menyiratkan dendam dan kemarahan Sudut pangkal bibirnya yang merah peka...