Kemungkinan ada adegan sadis dan berdarah tapi author gak akan menaruh gambar darah di cerita ini demi kenyamanan bersama
Bagi readersdream yang punya penyakit jantung, asama atau takut dengan adegan sadis, dilarang untuk membaca adegan ini!
Demi kenyamanan bersama, karena author tidak akan bertanggung jawab dan sudah memberi peringatan!
So? Met reading~
"Papa! Papa! Apa hadiah Pipi saat ulang tahun nanti?" Seru seorang anak berumur 5 tahun dengan riang yang diketahui bernama Pipi.
"Hahaha! Rahasia lah, ini kan kejutan untuk Pipi." Balas Papa Zola terkekeh.
"Alah~." Balas Pipi mengerucut kan bibirnya.
Hal itu membuat Papa Zola gemas dan menggendong kemudian sesekali berputar bersama anaknya sambil tertawa riang, seperti sebuah virus. Tawa riang dari sang ayah membuatnya juga ikut tertawa dengan alis yang melengkung kebawah.
Sedangkan wanita paruh baya, yaitu mama Zila yang merupakan istri Papa Zola sekaligus ibu dari Pipi Zola tersenyum melihat kelakuan ayah serta anaknya yang tertawa lepas dan selalu bermain bersama mengisi kekosongan dirumah itu.
Tangannya meraih ponsel di meja dapur dan jari lentiknya bergerak dengan lihai mengetikkan sesuatu disebuah aplikasi pembelian barang.
Sudut pangkal bibirnya tertarik ke atas membentuk senyuman khasnya kemudian menaruh ponsel yang ia pegang tadi di atas kulkas dan melanjutkan memotong sayuran untuk memasak makan siang.
Flashback on
2 bulan yang laluSebuah gudang terbakar saat granat diledak kan di gudang tersebut untuk mengakhiri nyawa si pembunuh yang sudah terluka parah dan nyaris kehilangan nafas karena asap yang tebal menusuk masuk melalui Indra penciuman nya.
"Cepat keluar! Halilintar si pembunuh itu, sepertinya sudah mati! Kita biarkan saja dia terbakar di gudang ini!" Seru Fang sambil memegangi pipi kanannya yang telah robek dan berlari keluar gudang diikuti oleh anak buahnya.
Saat melakukan serang balas atas pembunuhan yang dilakukan oleh Halilintar di gudang itu, seseorang berjas hitam yang berseru tadi sempat menyalakan granat dalam waktu semenit.
Dan ia menyuruh semua anak buahnya untuk berlari keluar gudang saat ia melemparkan satu peledak ke wajah Halilintar.
Dan tepat saat mereka keluar, granat yang telah dipasang meledak menghasilkan suara yang memekakkan telinga dan bersamaan dengan peledak yang juga meledak tepat di wajah Halilintar.
Tidak ada yang bisa Halilintar lakukan saat itu, ia hanya bisa merintih kesakitan di bagian wajahnya yang mengeluarkan luka bakar.
Ia terjatuh dan terlentang kemudian berguling guling menahan rasa sakitnya, merasa hidupnya tidak akan lama lagi bersama kobaran api yang menyelimuti seluruh gudang itu.
Halilintar mengeluarkan sebuah jimat dari sakunya yang perlahan lahan ia raih, jimat itu bernama heart of damballa. Jimat heart of damballa adalah jimat yang mampu memindahkan jiwa pemakainya ke benda mati.
Mulutnya berkomat-kamit mengucapkan mantra dan tak lama matanya perlahan tertutup rapat, namun sebelum matanya benar benar tertutup.
Halilintar sempat menatap boneka bermata biru shappire dan berambut coklat kemerahan yang tergeletak diatas tumpukan kotak kotak yang sudah terbakar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Horor & Psikopat✔️
Terrorhanya kumpulan cerita horor dan psikopat versi author yang menggunakan tokoh boel so? met reading~ Sinar siluet putih mengkilap terlihat dari benda perak yang ia pegang, matanya menyiratkan dendam dan kemarahan Sudut pangkal bibirnya yang merah peka...