Chapter 8

988 163 7
                                    

Mikey dan Raya sedang berkeliling taman untuk menunggu sesuatu yang tidak pasti, Mikey tetap berharap orangtuanya Raya datang dan menjemput anaknya ini.
Beberapa pengunjung taman berbisik dan menatap Mikey curiga, Mikey tidak peduli akan hal itu.

"Dek Aya mau makan?" Mikey melirik jam tangan yang melingkar ditangan kirinya, waktu sudah menunjukkan pukul 2 siang.

"Aya awu akan mama ayahh." (Raya mau makan sama Ayah) Raya menolehkan wajahnya kepada Mikey.

"Ayah ya??"

"Heumm.."

Mikey bingung harus beralasan apa, karena ia  tidak tau dimana Ayahnya Raya dan ia juga tau kalau anak yang ia genggam lagi rindu sana Ayahnya.

Keduanya sedang duduk bersantai disalah satu kursi taman, Mikey yang sedang asik memainkan ponselnya tiba-tiba Raya bangkit dan berlari kecil menuju seseorang didepan sana.

"Aneell Aajiiii." Raya berlari sembari merentangkan tangannya ke depan.

Merasa dirinya dipanggil, Baji menolehkan wajahnya ke arah suara anak kecil yang memanggil dirinya dan berlari kearah Raya.

Mikey yang merasa Raya tidak ada di sisinya, ia segera bangkit dan lari mengejar Raya.

"Dek Aya mau kemana?" Mata Mikey fokus pada tubuh gumpal yang masih berlari didepannya.

Mikey melihat seorang laki-laki dengan rambut yang panjang berwarna hitam mengendong Raya.

"Maaf, mas siapa ya?"

"Papa!" Raya mengulurkan kedua tangannya ke Mikey.

Baji yang bingung dan curiga menatal Mikey dengan tatapan yang tidak santai.

"Papa? Kamu yang culik keponakan saya?"

"E-engga engga, bukan saya, saya ngga culik adek itu."

"Bohong, kalau bukan kenapa kamu bicaranya gagap begitu?"

"Ya.. Ya karena saya kaget dituduh penculik."

"Hm, yasudah." Ucap Baji sembari berbalik arah dan jalan menjauh dari Mikey.

Baji menoleh kebelakang dan melihat Mikey yang masih berdiri ditempat yang sama.

"Ayo."

"Ayo ngapain?"

"Ya ikut saya ketemu dengan orangtuanya Raya."

"Ngapain?"

Baji menghela nafas, sampai bahunya terlihat turun.

"Kalau sampai Raya kenapa-napa salah kamu."

Baji kembali jalan menuju mobilnya di ikuti Mikey yang mengekor di belakangnya.

Selama perjalanan dari taman ke rumah Draken sahabatnya itu, Raya tidak berhenti mengoceh dan tertawa bersama Mikey dikursi mobil barisan kedua, Baji yang melirik dari spion tengah merasa dirinya sedang menjadi supir untuk papa dan anak.

Sesampainya di rumah Draken, mereka bertiga disambut beberapa pelayan. Kepala pelayan mengatakan bahwa Draken belum keluar kamarnya sejak Raya dikabarkan hilang, Draken juga tidak menyentuh makanan yang sudah pelayan sediakan di depan kamarnya.

'tok tok tok'

"Ken, Draken." Baji mengetuk pintu kamar sahabatnya dengan tidak santai.

Draken yang mendengar ketukan dan suara Baji tidak merespon, dirinya tetap diam dimeja kerjanya dengan mata yang fokus memainkan laptop, mengerjakan beberapa laporan perusahaan miliknya yang sudah dikerjakan oleh bawahannya.
Draken tidak mau dirinya terlalu stress memikirkan anaknya yang hilang maka dari itu ia alihkan ke kerjaannya, yang ternyata membuatnya semakin stress dan tidak bisa berpikir tenang.
Walau tangannya seakan-akan sibuk mengetik, matanya sibuk membaca tapi pikirannya sibuk memikirkan anaknya.

"Ken kalau ngga lo buka, gua bobol ya pintu kamar lo. Gimana mau tau keadaan Raya kalau ayahnya aja ngga peduli kaya gini sama anaknya." Baji masih berbicara sembari mengetuk pintu kamar Draken.

Draken menghentikan kegiatannya, emosinya tersulut mendengar kata-kata Baji yang pantas untuk ia hantam. Draken bangkit dari kursi kerja dan melangkah menuju pintu kamarnya, ketika ia membuka pintu yang ia lihat bukanlah Baji, melainkan gadis mungil kesayangannya yang sedang digendong Baji.

"Rayaa." Draken segera meraih Raya dari gendongan Baji dan memeluknya.

.

.

.

.

.

Hai hai maaf ya aku aga telat updatenya dan ngga jelas gue hehe, maafin ya?

Oh iya aku juga bikin cerita baru di twt, kalau kalian mau baca bisa langsung lihat di akunku @xryugujiken atau ini linknya (kalau bisa dibuka)

https://twitter.com/xryugujiken/status/1413079304951320579?s=19

MAMACII BAY BAYY

Papa-! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang