21

534 68 0
                                    


Kesadaran Rosie berada di alam bawah sadarnya dan sedang di lilit oleh akar berduri yang membuat dirinya terbelenggu.

Jika saja Rosie melepas kesadarannya dan tertidur maka dipastikan dirinya akan tertidur untuk selamanya.

Sementara itu Miyeon pergi ke perpustakaan utama dan menjelajahi semua buku dibantu murid kelas Bulan Hitam, mereka semua sibuk mencari bagaimana cara agar Rosie bisa bangun kembali.

Tubuh Rosie memang tak bergetar kuat bahkan sekarang melemah hanya saja mana kehidupannya semakin lemah, banyak penyihir akademi mencari cara untuk membangunkan Rosie.

Kabar bahwa gadis itu tengah sekarat telah menyebar ke seluruh akademi, Rey dan Ray dengan sukarela memberikan mana miliknya walau selalu ditolak oleh tubuh Rosie.

Semua yang berada di akademi cukup panik, gelisah, cemas, dan takut. Pohon pelindung akademi kini mulai melemah karena yang mengendalikan pohon itu ialah Rosie.

Jika Rosie tiada maka pohon itu juga tiada dan pelindung akademi akan menghilang dan bisa saja akan ada monster yang mengambil kesempatan di kala itu.

Alice kini mulai gelisah karena Rosie tak kunjung bangun setelah mereka menunggu 3 jam keadaan gadis itu semakin melemah.

Kulit putih miliknya kini berubah pucat, bibir merah muda miliknya kini memudar, matanya masih menutup rapat, kulitnya yang dingin juga panas membuat pemeriksaan fisik tak bisa dilaksanakan.

Rambutnya yang berwarna merah terang kini menggelap menjadi merah maroon, kuku pendeknya berubah jadi panjang, kalung Rosie bersinar.

Gadis itu gemetar dengan mata yang masih terpejam, tapi bibirnya seperti mengucapkan sebuah kata.

Tak ada suara tapi Yoon mengerti bahasa bibir itu. 'Ibu..? Dia memanggil ibunya..?' Batin pemuda berkulit putih pucat dengan surai perak itu.

"Di mana ibunya..?" Pertanyaan keluar dari mulut Yoon yang membuat SJL menatapnya dengan pandangan berbeda.

"Ibunya telah tiada.." Nancy menyahut dengan pandangan kosong.

Seisi ruangan itu terkejut tak terkecuali 3 gadis kecil yang merupakan saudara kandung dari Rosie.

Pikiran mereka jadi rumit.

Chaeyong menatap Rosie dengan pandanganyang sulit di artikan gadis itu ingin menggunakan kekuatannya hanya ia takut itu tak terkendali dan malah membahayakan sahabatnya satu itu.

Miyeon membanting beberapa buku itu karena kesal tak mendapat jawaban atau sekedar kasus yang dialami oleh Rosie, dirinya frustasi, ia ingin menangis tapi tak bisa.

Perpustakaan itu luas dan butuh waktu 3 hari untuk menjelajahi semua buku disana, tapi masalahnya Rosie hanya bisa bertahan 1 hari leqat beberapa detik jika ia tak segera ditolong maka gadis itu akan benar-benar tiada.

Rosie sudah sangat lelah rasanya ia ingin memejamkanmata dan tertidur hanya saja gadis ini tak ingin perjuangannya sia-sia, ia teringat momen dimana orang yang selalu disampingnya, menemaninya, merawatnya, dan selalu mendukung apapun yang ia lakukan telah tiada demi menyelamatkan hidupnya.

"Bawa Rosie ke pohon akademi. Dan taruh dia dibawah pohon itu! Pejamkan mata kalian sambil berdoa maka Rosie mungkin akan bangun..." Jimmy terbangun dan langsung berkata dengan pandangan kosong.

Jimmy dikendalikan oleh sesuatu tapi setelah mengucapkan kata itu dirinya kembali tak sadarkan diri.

Mereka lalu berteleportasi menggunakan sihir salah satu Ketua Akademi.

Di sisi lain Miyeon masih sibuk mengusurs buku itu hingga teriakan Yoona yang sepertinya menemukan sesuatu.

"TEMAN-TEMAN LIHATLAH.."

Beberapa orang langsung mendekati Yoona sementara Miyeon sendiri langsung merampas buku itu dan membacanya tapi ia tak mengerti karena ditulis dalam bahasa roh laut.

Tapi gambar-gambar di sana mungkin sama dengan keadaan Rosie jadi Miyeon pergi sambil membawa buku itu ke ruang perawatan.

🦋🌺

___________

Story by : Cherry/ Sheila & Stephanie

Ditulis oleh : DindaQueenza [Zaza]



Prince Werewolf, Princess Vampire, & Her DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang