26

620 79 20
                                    


Pagi telah tiba, Sooya masih diam dengan raut wajah datar mood nya sungguh buruk saat ini, siswa yang berlalu lalang menatap Sooya dengan aneh, pasalnya gadis itu tak pernah menampakan wajah tanpa senyum, ini adalah pertama kalinya Sooya terlihat seperti itu.

Di sisi lain Jane terbangun namun ia linglung sejenak bingung apa yang terjadi padanya. Ia beranjak menuju kamar mandi, namun melihat wajahnya dicermin membuat Jane terkejut hingga terpeleset dan berakhir pingsan di kamar mandi.

Alice menatap buku di kamarnya ia mendengus kesal, karena harus satu kelompok dengan gadis-gadis pengganggu yang menyebalkan. Alice hanya ingin tenang tanpa perlu gangguan tapi sepertinya itu tak akan terjadi.

Ada yang salah dengan mereka bertiga, tapi apa itu?

Sementara itu kita beralih ke Rosie yang tengah berada di laboratorium nya mengecek ramuan dan kadar dosis yang pas, semuanya telah Rosie cek dan tidak ada keanehan dalam ramuannya. Rosie yang merasa ada yang janggal memutuskan untuk kembali bereksperimen dengan mahluk hidup, dan dari itu dia akan kembali mencari mahluk hidup yang mudah di dapatkan.

"PANGGILAN KEPADA SELURUH MURID AKADEMI DARI JURUSAN APA PUN, DI HARAPKAN SEGERA BERKUMPUL DI AULA UTAMA SEKARANG!" ucap Mrs. Granola menggunakan semacam speker.

Semua murid berbondong-bondong menuju aula utama tak terkecuali kelas Bulan Hitam. Chaeyon menatap semua murid dari lantai dua sebelah kiri.

Semua murid duduk dan mengelompokkan diri sesuai kelas dan jurusan masing-masing. Rosie berada di lantai paling atas sebelah kanan, tiba-tiba seseorang mengetuk pintu ruangan Rosie.

"Bolehkah aku masuk?" Tanya orang tersebut dan di jawab anggukan dari Rosie, pengawal membuka pintu.

Sesosok pemuda dengan surai perak platinum berjalan mendekat ke arah Rosie, dia tersenyum tipis lalu menarik tangan Rosie dan mencium tangan itu.

Rosie mengode para pengawal dan pelayan untuk keluar, lalu mereka semua pun keluar meninggalkan Rosie dan pemuda itu sendiri di ruangan.

Beralih ke sisi Hyuntae yang masih mengantuk entahlah padahal biasanya dia tidak seperti ini. Hoseok menatap adiknya bingung biasanya Hyuntae yang paling berisik tapi kini pemuda itu sedari tadi hanya menguap dan terus diam menatap datar sekitarnya.

"Yaa.. Tae.. ada apa? Kenapa kau mengantuk begini?" Tanyanya dan dibalas anggukan dan gelengan oleh Hyuntae.

"Entahlah hyung aku hanya merasa sangat mengantuk." Ucapnya lalu bersender pada kursi hitam itu.

Mrs. Granola masuk bersama para guru, Rosie menatap dari atas mencari para saudarinya.

"Mencari siapa Nona?" Tanya pemuda di samping Rosie.

"Bukan urusanmu Pangeran." Ujar Rosie melirik tajam pemuda yang memamerkan gummy smile  nya.

"Kau memang berbeda, siapa dirimu sebenarnya Nona? Kau itu dari ras apa?" Pemuda itu duduk di kursi sambil melirik ke bawah tepat ke kursi para guru.

"Bukan uru-.." ucapan Rosie terpotong oleh Mrs. Granola.

"Selamat Datang Semuanya. Melalui Rapat Yang Telah Kami Para Guru Lakukan. Acara Tahunan Tetap Akan Diselenggarakan Seperti Biasa." Semua murid saling pandang dan berbisik.

"Bukankah seharusnya ditunda dulu, apalagi keadaan sekolah yang masih belum aman." Bisik seorang murid pada murid lainnya.

"Sekolah ini memang sangat ketat." Gumam Ray sedari tadi ia mencari keberadaan para putri Vampire itu.

"Setiap Kelas Akan Mengirim 5 Perwakilan Untuk Bertarung. Sesi Terakhir Nanti Para Perwakilan Setiap Kelas Akan Digabung Menjadi Satu Mengalahkan Sekolah Eithrus." Ucapan dari Mrs. Granola membuat semua terdiam, Sooya yang berada di sana mengernyit bingung dengan apa yang di ucapkan Wakil Ketua Sekolah ini.

"Aku Akan Memanggil Para Perwakilannya." Sebuah bola kecil terbang mengelilingi Mrs. Granola dan di belakang Mrs. Granola tampaklah foto-foto para perwakilan kelas.

"Rosie, Chaeyong, Miyeon, Nancy, Ethan sebagai perwakilan dari kelas Bulan Hitam 1." Rosie hanya menatap datar tanpa minat lalu melirik pemuda itu yang dengan santai meminum minuman yang tersedia.

"Ray, Rey, Alice, Annabeth, Lupine sebagai perwakilan kelas Air Krystal 1." Alice termenung, Sooya menatap adiknya itu.

"Sooya, Albert, Jeninne, Macaros, Elyx sebagai perwakilan kelas Krystal Salju 2." Sooya menatap Albert yang berada di lantai 3 yang tersenyum menatapnya.

"Leo, Jane, Caria, Evelyn, Joon sebagai perwakilan kelas Api Jingga 2." Leo mencari keberadaan Jane namun ia tak menemukannya.

"Luis, Hyuntae, Ivilyn, Carry, Ezel sebagai perwakilan kelas Badai Petir 1&2." Banyak murid yang mengernyitkan dahi bingung karena kelas 1 dan 2 dicampur menjadi satu.

"Jin, Jeon, Aliya, Advis, Keira sebagai perwakilan dari dua kelas yang akan digabung yaitu Ombak Angin 1&2." Para murid kembali dibuat kebingungan.

"Bukankah seharusnya mereka di pisah?"

"Kalau begini sulit mengalahkannya!"

"Memangnya kau akan di pilih?"

Bisik-bisik para murid membuat Mrs. Granola menyuruh semuanya diam dengan mengebrak meja.

"Ehem.. Jimin, Hoseok, Zelax, Cairon, Lucas sebagai perwakilllan campuran kelas Cahaya Alam 1&2." Setelah mengumumkan itu lampu menyorot pada Rosie.

"Apa apaan ini?!" Gumam Rosie saat dirinya menjadi sorotan.

"Selamat bersenang-senang Yang Mulia khekhe.." pemuda bersurai perak itu pergi dengan seringainya.

'Sial, pemuda kelas perak sialan!' Umpat Rosie dalam batinnya

🦋🌺

___________

Story by : Cherry/Sheila & Stephanie

Ditulis ulang oleh : DindaQueenza [Zaza]

Maaf ya lama gak up ya kalian tahu gimana sibuknya Zaza ngurus waktu dan ngurus cerita zaza hiks gomenne..

Jangan lupa Vote dan Comment
Bye..bye..

Prince Werewolf, Princess Vampire, & Her DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang