Lembar Sembilan

99 24 1
                                    

Love Under the Rain: Surprise

Kim Sejeong, gadis itu resmi tinggal di kediaman Jimin dari tiga hari yang lalu. Sekarang dirinya pun disibukkan dengan mengurus Jihoon.

Masalah Jihoon, Jimin sudah jelaskan malam itu semua. Tanpa tersisa.

Jihoon bukan anaknya. Nam Yuri hamil diluar nikah, namun Jimin bersedia untuk bertanggung jawab. Sebab, pria brengsek yang menghamili Nam Yuri hilang entah kemana.

Nam Yuri sendiri adalah sahabat Jimin. Jimin tidak mencintai Nam Yuri, namun dia menerima Jihoon.

"Aku harap Kau tidak salah menganggapku mencintaimu hanya karena Aku bertanggung jawab, Ri. Aku hanya melindungi anak. Dia tidak bersalah, dia ada karena kesalahanmu dan mantan pacarmu."

Kata-kata itu juga dijelaskan Jimin pada Sejeong.

"Jihoon, anak yang tidak tau apa-apa itu menjadi korban. Aku tidak tega dan mengangkatnya sebagai anakku dengan cara bertanggung jawab pada ibunya. Namun sepertinya Jihoon menanggung karma karena kesalahan kedua orang tuanya. Dia terkena penyakit mental. Moodnya juga kadang berubah-ubah. Bahkan rutin ke psikolog tidak membuat Jihoon sembuh." Jelas Jimin rinci pada malam itu.

Sejeong pagi ini sedang membangunkan Jihoon. Mengguncang kecil tubuh itu, hingga sang empu menggeliat. Membuka mata perlahan, lalu tersenyum melihat Sejeong tepat dihadapannya.

"Jihoon, ayo bangun dan mandi. Ibu akan menyiapkan baju Jihoon, ya!"

Anak itu mengangguk lalu turun dari ranjangnya. Mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi.

Sedangkan Sejeong, gadis itu membersihkan kasur Jihoon lalu menuju almari. Mengambil sepasang baju untuk Jihoon, lalu menaruhnya di ranjang.

Tidak lama, pintu kamar mandi terbuka. Menampilkan Jihoon dengan handuk yang melilit di tubuhnya.

**********

Selesai memakaikan Jihoon baju dan parfum, Sejeong dan Jihoon menuju ruang makan. Bersama Jimin juga.

"Hari ini Ayah mertuaku akan datang, jadi masak sedikit banyak."

"A-Ayah mertua?"

"Ya, Ayah Nam Yuri lebih tepatnya."

Tidak lama pintu utama terbuka. Memperlihatkan pria paruh baya dengan stelan jas formalnya.

Jimin menghampiri pria paruh baya itu  dengan senyum cerah. Mereka berpelukan hangat.

"Ayah, apa kabar?"

"Ayah sangat baik, Jim. Bagaimana Jihoon? Dimana dia?"

"Sedang ada diruang makan. Mari, kita kesana."

Kedua pria itu berjalan menuju ruang makan. Memperlihatkan Jihoon yang tengah disuapi oleh Sejeong.

"Sejeong-ssi..." Jimin memanggilnya.

Sejeong lantas meletakkan sendok yang digunakannya untuk menyuapi Jihoon, lalu langsung menoleh.

Love Under the Rain | END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang