Lembar Delapan

100 26 1
                                    

Love Under the Rain: Park Jimin, Thank U!

Sejeong berjalan dengan keadaan lesu menuju apartemennya. Malam ini akan diperkirakan hujan badai turun dengan derasnya pada pukul delapan.

Itu artinya sebentar lagi.

Sepanjang jalan pulang, apa ia harus menyerah dan mencari pekerjaan lain?

Tapi kemungkinan saat ini tidak ada yang membutuhkan seorang karyawan.

Gila, Sejeong bisa gila sekarang.

Setelah menekan tombol sandi, Sejeong lantas masuk ke dalam apartemennya.

Matanya langsung membulat saat mendapati seluruh ruangan yang ada di apartemen berantakan seperti kapal pecah.

"A-ada apa ini? Kenapa bisa jadi seperti ini?"

Sejeong langsung ke kamarnya. Memeriksa laci kecil dan melihat kotak uangnya telah kosong.

Sejeong terduduk lemas.

Menatap kosong pada kotak uang yang sudah kosong melompong.

Pun gadis Kim itu langsung mengambil ponselnya dan menghubungi bibinya.

"Bi, apa Bibi datang kerumahku hari ini?"

"Iya, kenapa? Jangan kaget begitu! Aku sedang butuh tambahan uang!"

"Tapi hanya itu yang Aku punya, Bi!"

"Yya! Kau tau bagaimana rasanya membesarkanmu hingga uangku terkuras habis?"

"Tapi tidak bisa begitu, Bi. Aku sangat bergantung pada uang itu!"

"Aish dasar anak sialan!"

"H-halo Bi? Halo? Halo?!"

Sambungan telpon di putus sepihak oleh Bibinya.

Sejeong terduduk lemas di pinggiran kasur. Lantas matanya mulai mengeluarkan cairan bening. Yang perlahan turun ke pipinya.

Seperti biasa, lagi lagi Kim Sejeong tidak mendapatkan keberuntungan.

"Bagaimana bisa mereka sejahat itu padaku? Dengan apa Aku akan membayar uang sewa untuk bulan depan? Makan dengan apa Aku untuk hari-hari berikutnya?"

Gadis Kim itu menangis sejadi-jadinya, lalu tidak lama hujan turun dengan derasnya.

Tidak lama, ponselnya berbunyi. Menampilkan nama kontak Park Jimin disana.

Dengan ragu Sejeong mengangkat panggilan tersebut.

"Kim Sejeong, bisa Kau datang kerumahku sekarang? Aku mohon!"

"Ada apa, Tuan Park?"

"Tolong Aku...,"

"Tapi ini hujan deras, Tuan Park."

"Kim Sejeong, ini menyangkut nyawa seseorang! Tolong Aku!"

"B-baik, Aku segera kesana!"

Love Under the Rain | END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang