Chapter 10

911 80 6
                                    

@yourwitch
Tolong buat Albiru Prayoda amnesia.
Min 07.42 AM

Tasya menghela napas panjang setelah membuat permintaan sekali lagi kepada @yourwitch di Twitter. Ia sudah sangat putus asa tentang cara menghadapi Albiru di kantor pada hari senin. Lehernya terasa kaku, karena tidak bisa tidur nyenyak. Ketika menoleh, ditemukannya Tisha masih terlelap dengan mulut sedikit terbuka.

"Ouh dasar!" Tasya meraih bantal bentuk Love miliknya dan segera melempar pelan ke wajah Tisha yang tidak bergeming untuk tersadarkan.

Sebaliknya, Tasya malah memilih bangkit dari tempat tidur. Matanya sudah tidak bisa terpejam. Setiap kali mengingat pertemuannya dengan Albiru semalam, seluruh saraf tubuhnya memberi respon bahwa ia harus menyelesaikan kesalahan semalam atau pekerjaannya bisa hilang.

Tasya tidak khawatir bahwa Albiru akan memecatnya, karena muntahan Tisha. Ia sangat yakin dengan pikiran Albiru yang tidak akan sesempit itu. Setidaknya itu jika Tasya memikirkan Albiru sebagai bosnya, bukan pria yang berada di luar jam kerja dan merasa murka karena kejadian semalam. Tasya tidak berani mengambil kesimpulan dengan cepat.

Untuk memulai paginya, Tasya memutuskan membuat secangkir kopi. Ia mungkin sudah cukup terjaga, maka aroma seduhan kopi arabica lah yang dibutuhkannya saat ini. Ketika membuka kulkas, ia menemukan kue tart yang dipesan Tisha tengah malam tadi. Tasya masih mengingat bagaimana Tisha yang sudah sangat teler saat sampai apartemen, lalu satu jam kemudian tersadar dan memesan sejumlah makanan yang tak mampu dihabiskan oleh wanita itu.

Balkon menjadi pilihan Tasya menikmati sarapannya itu, terdapat meja bundar kecil dan kursi besi di sana. Cuaca sedang bersahabat, sehingga wanita itu sekalian ingin merasakan sinar matahari pagi yang hangat. Tak lupa, Tasya membawa ponselnya untuk sekadar melihat siapa saja yang menghubunginya.

Ternyata hanya dipenuhi oleh pesan Argus dan Alika yang mengirim foto tentang aktivitas keduanya. Hanya keduanya juga saling mengomentari, sesekali menyebut nama anggota satunya yang sejak semalam tidak sempat memainkan ponselnya. Selain itu, Tasya hanya melihat pesan-pesan singkat dalam grup kantor. Sebuah pesan lalu ter-pin pada grup Departemen Media Derling.

Senin, kita rapat pembahasan media promosi MoLova. Semua karyawan wajib memberi ulasan mereka menggunakan aplikasi MoLova.

Tasya membaca pesan yang ditulis oleh kepala departemennya. Terdapat pula undangan resmi dalam bentuk pdf yang telah ditandatangani langsung oleh Albiru selaku Pimpinan Derling.

Helaan napas panjang spontan keluar dari hidung Tasya. Namun teringat akan ulasan MoLova membuatnya akhirnya membuka aplikasi tersebut. Tidak ada yang berubah, hanya ada pesan dari @yourwitch. Ia pun menyadari bahwa tidak akan fitur menambahkan pertemanan di MoLova, yang ada hanya sebuah tombol radar yang akan menampilkan sebuah profil yang sesuai dengan prefensi pengguna di awal.

Maya Tasya melebar ketika melihat tanda hijau pada bagian foto @yourwitch. Tak lama kemudian bunyi notifikasi terdengar dari ponselnya.

@yourwitch : Selamat pagi.

Tasya terkesiap, karena akun tersebut kembali mengirimkannya pesan. "Sepertinya kita akan terlihat jika sedang online," gumamnya panik. Awalnya ia ingin mengabaikan lagi pesan itu, karena belum yakin tentang siapakah @yourwitch yang nama penggunanya sangat familier baginya. Namun sekali lagi, ulasan MoLova menghalangi.

@tasyayeoppo : Pagi. Derling or Monitus?

MoLova yang masih dihuni oleh karyawan Derling dan Monitus, menjadikan Tasya mengambil satu langkah kecil agar bisa meyakini bahwa apakah @yourwitch adalah orang yang sama atau berbeda dengan @yourwitch yang dikenalnya di Twitter.

Mantra CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang