Kapitalisme dan Sosialisme, dua sistem ekonomi yang seperti tidak ada habisnya untuk diperdebatkan. Tak heran mengapa seluruh dunia mempertanyakan, karena nasib suatu bangsa menjadi tanggungan.
Ekonomi, sebuah kata yang menghubungkan seluruh aspek kehidupan yang terjadi, sebuah studi yang menyaksikan perilaku manusia dan kisahnya dalam mempertahankan diri, sebuah solusi yang dicetuskan untuk menciptakan berbagai harmoni.
Juara, titel yang diperebutkan dua tahta, dua raksasa yang siap bertarung tanpa peduli nyawa, berandai-andai siapa yang akan tertawa, berandai-anda siapa yang akan mati pada akhirnya.
Kapitalisme dan Sosialisme, sisi mana yang lebih baik?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kapitalisme, sistem ekonomi yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti memproduksi barang, menjual barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya. dalam sistem kapitalisme, permintaan dan penawaran berjalan secara bebas dalam menetapkan harga pasar, hal inilah yang membuat peran pemerintah sangat nihil.
Dalam ekonomi kapitalis, aset modal seperti pabrik, tambang, dan jalur distribusi, dapat dimiliki dan dikendalikan secara pribadi, tenaga kerja dibeli dengan upah uang, keuntungan modal diperoleh pemilik swasta, dan harga ditentukan oleh permintaan dan penawaran (pasar bebas).
Kapitalisme memiliki keunggulan dan kekurangan. Kelebihan dari sistem ekonomi ini adalah bahwa sistem ini tidak akan berhenti berkembang, akan terus menerus muncul inovasi baru yang dilakukan perusahaan untuk memenangkan persaingan di pasarnya. Selain itu, dengan memakai sistem ekonomi kapitalis, pemanfaatan sumber daya akan semakin efisien dan efektif, secara tujuan utama dari sistem kapitalis adalah mendapatkan keuntungan, dan keuntungan itu sendiri tidak lain ialah menggunakan modal/sumber daya secara efisien untuk mendapatkan untung yang sebesar-besarnya. Dan yang paling menonjol adalah bahwa kapitalisme membuka kesempatan untuk siapa saja, dari semua golongan, untuk bisa terlibat. Kapitalisme cenderung memberikan kebebasan dalam hal ekonomi.
Manfaat yang bisa didapat dengan menjalankan sistem ekonomi kapitalisme adalah tidak lain yaitu pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat, bersifat desentralisasi, dan tentunya memberikan kualitas yang tertinggi sebagai hasil dari persaingan untuk mendominasi pelanggan dan pasar.
Lantas apa kekurangan dari sistem kapitalisme? Ya, tentu saja, kapitalisme adalah sistem ekonomi yang sangat kejam.
Muhammad Sharif Chaudhry, seorang hakim asal India dalam karyanya "Fundamental of Islamic Economic System" memaparkan bahwa kelemahan sistem ekonomi kapitalisme terlihat jelas pada hak milik yang disandarkan kepada individu atas swasta, kebebasan ekonomi tanpa campur tangan negara, monopoli dan bunga sebagai orientasi ekonomi, akibatnya menghasilkan eksploitasi dan ketidakmerataannya distribusi kekayaan yang pada gilirannya menghasilkan konflik dan perjuangan kelas.
Dalam kapitalisme, persaingan dilakukan secara bebas, yang artinya pemilik modal akan selalu bisa berada 10-20 langkah di depan pesaingnya, dengan cara-cara dan proses yang lebih simpel, serta kemampuan yang cukup untuk menghancurkan pesaing-pesaingnya. Pemilik modal dan perusahaan besar dapat memonopoli pasar dengan berbagai hak istimewa dan kelebihan yang dimiliki (modal yang besar memberi mereka industri yang besar, industri yang besar dapat memasarkan produknya dengan jangkauan yang sangat luas). Mereka bisa mendominasi, menghalangi, bahkan sampai mengakuisisi pemain-pemain kecil. Tak jarang para penguasa pasar akan menciptakan kartel sehingga tidak ada pesaing baru yang bisa muncul ke permukaan. Hal ini berdampak pada jatuhnya pemain-pemain kecil, perusahaan kecil yang muncul setelah kartel/monopoli terbentuk, dan tentu saja, UMKM. Di dalam sistem kapitalisme, yang besar akan dengan mudah menghancurkan yang kecil.
