{22}

873 106 7
                                    

Setelah meminta maaf pada Michelle, Oikawa pun merasa tenang. Untung Michelle mau memaafkannya.

Oikawa terduduk di pojok ruangan apartemennya, hidupnya terasa semakin berantakan. Apalagi ketika tahu kalau ternyata Michelle telah bertunangan (Michelle bercerita padanya saat dia minta maaf).

Dengan posisi meringkuk dan mata yang sayu, Oikawa membiarkan tangannya menscroll chat lama teman-temannya. Awalnya hanya grup, tapi sampai di arsip paling terakhir bertuliskan nama 'Iwa-chan🗿'.

Melihat chatan lama mereka membuat Oikawa ingin menangis, kenapa bisa karna egonya waktu itu Ia sampai memutus kontak dengan sahabatnya? Oikawa merasa bodoh.

Jujur sebenarnya setelah bertahun-tahun seperti ini Oikawa masih belum bisa melupakan Iwa-channya.

Belum move on gais.

Oikawa tertawa sambil terisak, mengingat kenangan chatan mereka yang sangat alay--Oikawa doang sih.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Oikawa rindu 4 tahun yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Oikawa rindu 4 tahun yang lalu.

"Iwa-chan.." Ia menangis. Tersendat karena semua masalah adalah ulah dirinya.

Oikawa kesal tapi mau bagaimana? Semua sudah berlalu. Saat ingin melihat profil tiba-tiba..

Tap.

Oh sial.

Air mata Oikawa langsung masuk lagi ketika dia ga sengaja mencet tombol telfon yang sialnya 'berdering'.

"Aduh bego!" Umpat Oikawa. Segera Ia mematikan Ponselnya.

Tapi tak lama Ia mengintip dari balik matanya apakah ada telfon balik secara tadi sempat 'berdering'. Namun rupanya tidak ada jawaban. Oikawa pun bernafas lega.

"Shit ternyata nomor Mantan yang itu masih aktif." Ujarnya, eh? Sejak kapan Ia memanggilnya mantan? Oh sejak barusan.

Merasa bego dirumah sendiri dan tidak tahu harus berbuat apa, Oikawa bersiap tuk jaga lilin. Meminta permohonan agar bisa mepet ke mantan lagi. Canda.

Oikawa akhirnya memilih untuk ke supermarket sebentar, meninggalkan ponselnya di nakas. Tak lupa mengecek dompet yang hanya berisi 300 yen, hmm cukup lah buat makan mi instan.

Namanya juga anak kosan hehe.

Iwaizumi menguap lelah, rasa kantuknya tak kunjung hilang meski sudah minum banyak kafein

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Iwaizumi menguap lelah, rasa kantuknya tak kunjung hilang meski sudah minum banyak kafein. Tugasnya baru saja selesai. Ia melihat kearah jam, sudah pukul 3 pagi rupanya.

Iwaizumi meregangkan tubuhnya. Dengan lesu mengambil benda persegi panjang modern di depannya.

"Hah?" Matanya membelalak seketika melihat 1 missed call dari Kontak bernama 'Sampahtpisyg'.

Dilihat dari waktu yang tertera, Oikawa menelfon dua jam yang lalu saat di Jepang masih jam satu malam. Sedangkan di wilayah Argentina pasti masih siang sekitar jam 1an. Karna perbedaan waktu mereka cukup lama yaitu 12 jam.

Dengan tetap berfikir positif, Iwaizumi meninggalkan pesan 'ya?' dan membuatnya terkejut karena pesan tersebut terkirim dengan tanda centang dua abu-abu.

Lebih terkejut lagi setelah mengirim pesan itu, Ia malah miss call balik Oikawa. Mana berdering pula.

Sekali

Dua kali

Tiga kali

Iwaizumi menunggu tapi tetap tak ada respon. Saat mencoba kembali untuk yang ke empat kalinya akhirnya hubungannya tersambung.

"Ola?" Sapa suara dari sebrangnya.

Eh, tunggu. Apa suara Oikawa berubah? Rasanya suara yang menyambutnya barusan lebih berat..

Tapi peduli apa? Iwaizumi juga tak menghiraukannya. Sekarang yang Ia pikirkan adalah bagaimana cara mengatasi rasa gugupnya. Jujur saking kangennya Iwaizumi Ia sampai kehilangan kata-kata hanya karna mendengar sapaan dalam bahasa Spanyol itu.

"H-halo?" Panggil Iwaizumi.

"Oikawa kau apa kabar? ini aku iwa-" Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Iwaizumi terdiam mendengar seseorang berbicara dengan bahasa Spanyol, termasuk orang (yang dipikir Iwaizumi adalah Oikawa).

"Juan! What are you doing with my phone?! Why didn't you Tell me you want to come here?!"

Bentakan suara itu terdengar dari sebrang, Iwaizumi diam. Berarti yang mengangkat telfonnya bukan Oikawa?

"Give me my phone,"

Iwaizumi mendengar suara gesekan antara tangan dan tangan. Saat sampai di tangan orang yang membentak Juan tadi, Ia diam tidak mengeluarkan apapun.

"H-halo? Ada orang?" Tanya Iwaizumi sekali lagi, memastikan.

Terdengar suara hembusan nafas dari sebrangnya. Sepersekian detik hening, sebelum akhirnya suara yang sudah tak Iwaizumi dengar bertahun-tahun kembali memekakan kupingnya.

"Halo, Iwa-chan."

Story Of Our Life [岩及]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang