Jam di dinding kamar Oikawa menunjukkan pukul sebelas siang, sedangkan Sang pemilik kamar masih terlelap dalam tidurnya. Semalam ia tidur sangat larut hingga terlelap sampai sekarang.
Ia sengaja begadang karena hari ini ia tidak ada kegiatan, alias hari ini hari libur.
Namun sayangnya, ia harus menghentikan kegiatan tidurnya karena ibunya tiba-tiba meneriakinya untuk bangun. Biasanya Oikawa akan berteriak 'iya' saja dan menunda bangun. Tapi kali ini ia langsung bangun karena ibunya bilang ada sahabatnya datang.
Oikawa langsung buru-buru bersiap karena ia tau yang datang adalah Iwaizumi.
Oikawa menuruni tangga terburu-buru, ketika tinggal satu anak tangga lagi, lurus di depannya terdapat Iwaizumi yang tengah berdiri menatapnya di depan pintu rumahnya.
"Dasar pemalas." Ujar Iwaizumi sembari mensedekapkan tangannya,
Oikawa hanya tersenyum kikuk, "biarkan! Toh hari ini hari libur. " Sahutnya.
"Lalu, ada urusan apa Iwa-chan datang kerumahku siang-siang begini?" Tanya Oikawa
Iwaizumi menghela nafas kasar, "dasar pikun, kita kan ada janji makan-makan dengan matsun dan makki!" Iwaizumi melangkah masuk mendekati Oikawa,
Oikawa menampakkan wajah kaget, gawat. Ia benar-benar tidak ingat kalau mereka ada janji makan bersama.
"Kita kan janjian dari jam 9, dan aku sudah mengirimimu pesan berkali-kali, tapi tidak ada respon. Aku menunggu agak lama dan kuputuskan saja untuk kerumahmu." Ujarnya,
Oikawa hanya menempelkan kedua tangannya, "ah.. Gomen, gomen..! Tunggu aku siap-siap dulu..!"
Oikawa langsung berlari kembali menuju kamarnya dilantai atas, Ia hanya memakai atasan Hoodie merah dan celana jeans.Ia pun kembali kebawah dan melihat Iwaizumi yang tengah duduk di teras rumahnya, menunggunya.
"Kaa-san, aku pergi dulu ya. Ada acara! " Sahut Oikawa dari arah tangga, karena malas menghampiri ibunya yang tengah sibuk di dapur.
"Eh? Iya hati-hati..! " Ibunya hanya menoleh sedikit melihat Oikawa yang kini telah menutup pintu rumahnya dan pergi bersama sahabatnya itu.
♤♤♤
"Hahahaha! Kau serius pernah kencing dicelana setelah umur 10 tahun?!" Tawa kencang itu bersumber dari Hanamaki yang mendengar cerita pengakuan Oikawa tentang masa kecilnya.
"M-makki kecilkan suaramu, malu tahu!"
Seru Oikawa sembari menutupi wajahnya.Mereka sekarang tengah berada di restoran cepat saji, menghabiskan waktu mengobrol bersama. Namun Iwaizumi dan Matsukawa hanya menjadi pendengar cerita kedua teman Extrovertnya itu.
"Ngomong-ngomong, tak terasa kita sudah mau lulus. Kira-kira setelah ini rencana kalian ingin kemana?" Tanya Hanamaki yang tengah menyeruput jusnya.
Oikawa dan Matsukawa hanya mengalihkan matanya melihat sekitar, berpikir. Sedangkan Iwaizumi hanya menggedikkan bahu tak tahu.
"Aku ada rencana ketika lulus, tapi belum pasti sih." Oikawa tiba-tiba merespon pertanyaan yang menggantung tanpa jawaban itu.
"Benarkah? Apa itu?" Tanya Hanamaki penasaran,
Oikawa melirik Iwaizumi sekilas, lalu kembali menatap Hanamaki, "sesuatu yang menyangkut urusan cinta mungkin?" Jawab Oikawa santai.
Iwaizumi yang tengah meneguk air putihnya tersedak, "hah? Sejak kapan kau punya pacar?! Gak pernah ngasih tau lagi..!" Ia menjitak kepala Oikawa, bagaimana bisa sahabatnya ini punya pendamping tapi ia tidak diberi tahu apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Our Life [岩及]
Teen Fiction"Suki da yo, Iwa-chan." Oikawa, pemuda yang jatuh cinta kepada sahabatnya sendiri. Ia tak mengerti kenapa dirinya bisa mencintai Iwaizumi, Ia tahu bahwa hubungan mereka hanya sebagai teman, tidak lebih. Iwaizumi sendiri hanya menganggap Oikawa sebag...