10

820 31 5
                                    

Are you some kind of kambing,
because you make my heart terombang-ambing
JIAKHH

♪💙


"Nah beres"

Zeline baru saja menyelesaikan bekal yang akan Dia berikan pada Raffael

"Bekal?" Tanya Alfa 

"Iya bang, mau dikasiin Raffa" jelas Zeline

Alfa hanya ber-oh ria dan meninggalkan Zeline

Paginya sama saja seperti pagi-paginya yang lain, dia bangun awal menyiapkan makanan, beberes rumah, menyiapkan perlengkapan Bianca. Namun, kali ini sedikit spesial. Tapi tidak juga, hujan tiba-tiba turun membasahi bumi, Zeline menyiapkan mental untuk meminta tebengan pada Zayn, Bianca, atau kakaknya Ardy. Mereka masing-masing memiliki kendaraan, Zeline? Mana mungkin, jangankan kendaraan uang jajan saja Ia cari sendiri.

"Bang Ardy, Zeline nebeng boleh?" tanya Zeline, Ardy mungkin memiliki setidaknya 1% peluang untuk mengantarnya. Namun nihil

"Setidaknya bilang dong kak kalau nggak mau" monolog Zeline

"Bi, gue-"

"Nggak" Belum selesai Zeline bertanya Bianca memotong dan meninggalkannya

"Hah..." katanya menghela nafas 

"Tinggal Zayn ya?" monolognya

"Zayn tunggu!" Panggilnya melihat Zayn yang sudah siap

"Gue nebeng ya?" tanyanya penuh harap

"Sorry, gue habis cuci mobil" Katanya dingin kemudian pergi

"Gitu yah?" lirihnya. Ia hanya takut terlambat karena hujan

"Makanya jadi orang jangan nyusahin aja" sarkas sang mama 

"Yaudah deh, gue kayaknya punya baju ganti diloker" monolognya kemudian pergi menerobos hujan. Terkadang Zeline heran, kenapa dirumahnya tidak ada payung satupun.

Untung saja gadis itu berhasil masuk gerbang sekolah dan masih sempat mengganti pakaiannya.

"Siapa nih? Tumben beda" kata Casya heran. Zeline adalah tipikal gadis yang lebih suka menguncir rambutnya atau mencepolnya, sangat jarang Zeline mengurai rambutnya. Hanya beberapa orang saja yang pernah melihatnya mengurai rambut, salah satunya adalah orang yang membawa paksa dirinya kemarin dan dengan teganya meninggalkannya sendirian.

"Gue keguyur ujan" katanya kesal

"Kenapa nggak ngomong bege, kan ada gue" katan Casya

"Ziel juga" tambahnya lagi

"Ngerepotin Ca"

"Iya dah semerdeka lo, lain kali awas aja lo gak minta tolong, gue sumpahin tambah pintar gue"

Kelas yang tadinya ramai juga berisik tiba-tiba menjadi sunyi akibat 4 orang dari 6 pentolan sekolah yang datang memasuki kelas. Banyak anak kelas lain yang iri dengan siswi kelas 11 IPA 1, bagaimana tidak 4 orang itu adalah bagian dari mereka, lagi bukan hanya siswinya yang iri siswanya juga. Bisa dibilang IPA 1 adalah perkumpulan visualnya sekolah. Raffael bersama Zayn dan Kenzie segera duduk, sedangkan Ziel pergi menemui Zeline dan sahabatnya Rafano Reygard 1 dari 6 pentolan sekolah. Ryan? Dia sekelas dengan Vana 11 IPS 1, bisa dibilang Zira sendirian berada di IPA 3. 

"Tumben cantik" kata Ziel

Sekelas pun jadi menatap Zeline, mereka baru sadar gadis itu tampak berbeda. Zeline mengenakan baju yang fit ditubuhnya, rok pendek, ditambah rambut yang Ia gerai. Sebenarnya gadis itu risih, Ia hanya terpaksa memakai pakaian kelas 10 nya dulu karena seragamnya basah.

ZELINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang