- Part 10 -

43 7 1
                                    


10

Mark menoleh hanya untuk mendapati Ryujin yang menatapnya dengan tatapan asing yang belum pernah Mark lihat sebelumnya.

" Kamu nampar aku, Jin? Kenapa?!"

" Karna Gue benci sama Lo!!" jawab Ryujin dan berlalu begitu saja meninggalkan Mark dan Yuna yang sudah terduduk dilantai dengan wajah yang dia tenggelamkan dilekukkan kakinya yang Yuna tekuk.

Mark mengejar Ryujin keluar Gereja. Mencekal tangan Ryujin namun langsung ditepis sang empunya. " Ryujin dengerin Gue dulu!" Namun lagi dan lagi Ryujin menepis tangan Mark saat Mark mencoba mencekal tangannya.

" Gue nggak mau dengerin Pria kaya Lo!"

Mark terus mengejar Ryujin tanpa memperdulikan semua orang yang menatapnya. Biarlah!

Hingga pada akhirnya, Mark mampu mencekal tangan Ryujin dengan kuat. Kali ini seharusnya tidak akan pernah terlepas. " Dengerin Gue dulu."

" Apa lagi, apa yang mau Lo omongin lagi? udah cukup Lo bohongin Gue! Mark cukup!" Ryujin berteriak menjawab ucapan Mark. Mark tersenyum tak habis pikir, jadi Ryujin sudah tau semuanya.

" Ouhh.. Lo tau semuanya? Dan Lo benci sama Gue karna Gue cinta sama LO?! PADAHAL Lo sendiri yang bebasin Gue buat cinta sama siapapun! LO LUPA?!" dihadapan semua orang yang berlalu lalang, Mark membentak Ryujin.

Ryujin menatap Mark dengan mata yang berair, selama ini Mark menyembunyikan perrasaannya?

" Harusnya Lo kasih tau Gue."

" Dan Lo ngejauh dari Gue karna Gue cinta sama Lo supaya Gue benci sama Lo dan nggak CINTA SAMA LO?!" dua bola mata yang biasanya meneduhkan itu sekarang berubah dengan mata yang tajam dan terluka.

" Gue capek Jin. GUE CAPEK! Berusaha sok kuat padahal jauh dari pemikiran Lo. GUE TERLUKA! Lo nggak pernah sadar, Jin. Bukan Gue yang ngelukain Lo. Tapi Lo sendiri yang ngelukain Gue! Lo selalu mikir Gue baik-baik aja! Padahal Lo nggak tau seberapa sering Gue ngaku jadi Pria Bodoh yang udah jatuh Cinta sama Perempuan kaya Lo!"

Ryujin hanya diam, dua tangannya mengepal dipinggiran rok yang dia kenakkan.

" Lo tau Mark? Gara-gara Lo persahabatan Gue sama Yuna nggak BAIK-BAIK AJA! Dan sekarang Lo lukain dia dengan alasan Lo cinta sama Gue? Apa Lo nggak pernah liat, Yuna itu selalu terluka GARA-GARA LO!"

" Dan APA Lo juga nggak liat Gue?! Lo sering lukain Gue! Lo nggak akan pernah sadar, sebelum ada orang yang kasih tau Lo seberapa besar cinta Gue buat Lo!!" Ryujin terdiam. " Semuanya Terserah Lo! Tapi Lo harus tau, seberapa keras Lo nyuruh Gue buat cinta sama Yuna. Nyatanya Gue nggak bisa cinta sama dia, karna sepenuhnya Cinta Gue Cuma buat Lo. Jin."

Mark berlalu begitu cepat dia menyebrangi jalan tanpa menoleh kekanan dan kekiri. "MARK!!" teriak Ryujin namun terlambat Mark sudah menguling dengan darah yang sudah keluar dari pelipisnya.

Ryujin segera berlari kearah Mark yang sudah kehilangan kesadarannya, Ryujin menaruh kepala Mark dalam pangkuannya. " Mark bangun! Mark!" Ryujin menepuk pipi Mark dengan harapan sang empunya membuka matanya.

Namun hasilnya tetap nihil. Mark masih enggan membuka matanya, yang berhasil membuat mata Ryujin tak sanggup lagi menahan air mata yang memaksa untuk keluar. Mengapa harus Mark yang tertabrak seperti ini?

Ryujin berdoa untuk mengembalikan Mark seperti dulu, bukannya bertengkar dengan Mark dan berakhir dengan Mark yang terluka setelah bertengkar dengannya seperti ini. Mengapa Tuhan selalu berkehendak sesuai keinginannya? pikiran Ryujin.

Maaf yahh kalo nggak ngefeel

Follow my Instagram

@shivavhisanipa04

감사합니다

=========

Secret Hurts | Mark Ryujin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang