Bonus~ (≧▽≦)
❖
Timeline: part 11-12
Masih berada dalam mall, sudah tak terhitung banyaknya toko-toko yang mereka masuki. Pakaian, mainan, makanan; ada saja barang yang terbeli setiap mereka memasuki beberapa toko.
Sehun beberapa kali mencoba menghentikan Chanyeol dengan dalih, barang-barang yang akan dibelinya tidak akan sering digunakan. Tentu saja, ucapannya itu hanya bagaikan angin lalu bagi pembelinya.
Acap kali pasangan pria dan anak yang berjalan lebih dulu itu seakan memiliki dunia tersendiri, melupakan Sehun yang hanya bisa tersenyum lirih seraya mengikuti langkah mereka.
"Hadiah apa yang kamu mau untuk ulang tahunmu, Baekkie?" Chanyeol bertanya saat mereka kembali memasuki sebuah toko mainan—kali ini, toko terbesar yang menjual mainan anak-anak di mall itu.
Baekho mengernyitkan dahinya, sesekali melirik kedua pria dewasa yang tak lagi asing baginya. Chanyeol yang memerhatikannya pun turut menatap si kecil dan Sehun bergantian.
"Paman tidak akan memberitahu papa." Chanyeol menambahkan saat menangkap maksud lirikan yang diberikan Baekho.
"Janji?" balasnya, dengan netra yang menatap penuh harap. Sebelah tangannya dijulurkan, dengan jari kelingking yang diarahkan tepat ke hadapan Chanyeol.
Chanyeol terkekeh pelan sebelum mengaitkan jari kelingkingnya. "Apa pun yang kamu mau, Baekkie," tambahnya.
Baekho lalu mengisyaratkan Chanyeol untuk mendekat—walaupun dirinya masih berada dalam gendongannya. Chanyeol, tanpa bertanya apa pun, mendekatkan telinganya.
"Baekkie ingin seorang adik bayi."
Kalimat yang dibisikkan si kecil sukses membuat Chanyeol berhenti melangkah. Kakinya seolah terpaku pada lantai. Tatapannya kosong, sesekali dirinya mengedipkan mata—tak memercayai apa yang baru didengarnya.
"Adik bayi …?" beonya, mencoba untuk memastikan apa yang didengarnya tidak salah.
Baekho menganggukkan kepalanya dengan ragu. "Teman-teman Baekkie bilang, punya adik itu menyenangkan, bisa diajak bermain bersama!" serunya dengan mata berbinar.
Mendapati wajah kebingungan Chanyeol, Baekho lantas menundukkan kepalanya seraya bertanya lirih, "Apa tidak boleh?"
"Tidak, tidak, bukan begitu, Baekkie." Chanyeol terbata, mencoba untuk menjelaskan namun hasilnya nihil. Setetes air mata jatuh mengenai kulitnya.
Chanyeol panik. Bagaimana ia harus memberitahu seorang anak kecil kalau bayi tidak bisa dibeli dan harus di—
Berpikirlah, Chanyeol. Berpikir.
Chanyeol merutuki dirinya sendiri tatkala tangisan Baekho mulai menjadi-jadi. Bukan lagi tetesan air mata yang ia dapatkan, melainkan sebuah sungai kecil yang lambat laun bermuara pada wajahnya.
"Baekkie, lihat Paman dulu, hm?" Chanyeol berkata, sembari mengusap air mata pada wajah si kecil dengan ibu jarinya.
Sebuah ide terpikirkan oleh Chanyeol saat mengingat percakapan ringan antara dirinya dan Baekho—mengenai makanan favoritnya dan yang tidak disukainya.
"Adik bayi tidak bisa dibeli, tapi Baekkie bisa mendapatkan seorang adik bayi kalau Baekkie mendengarkan Paman," ujarnya setelah tangisan si kecil mereda. Beruntung Sehun tengah berada di seksi yang berbeda dengan mereka. Jika tidak, Chanyeol mungkin tidak akan tahu apa yang harus dijelaskan kepadanya.
Melihat Baekho yang kini menatapnya dalam diam, Chanyeol menghela napas lega dan memulai sandiwara kecilnya. "Paman dengar dari seorang peri, kalau adik bayi menyukai sayuran," ujarnya lalu memberi jeda untuk memerhatikan reaksi si kecil.
Baekho mengerucutkan bibirnya. Aksinya itu mengundang jawilan pelan pada hidungnya. "Jadi, kalau Baekkie tidak memakan sayuran, adik bayi tidak akan mau datang dan bermain dengan Baekkie," tambahnya, mendramatisir keadaan.
Perdebatan batin tengah melanda si kecil. Sayur jelas sudah seperti musuh bebuyutannya sejak dulu. Warnanya yang hijau, rasanya yang pahit, teksturnya yang tidak seperti daging—sebisa mungkin, Baekho akan menghindarinya. Dan di sisi lain, memiliki seorang adik sebagai teman mainnya sudah lama ia dambakan—walaupun keinginannya yang satu itu tidak pernah ia beritahukan kepada Sehun.
"Sayuran itu baik untuk tubuh, Baekkie," Chanyeol menyunggingkan senyumannya seraya mengusak rambut si kecil, "adik bayi sebenarnya hanya ingin memiliki seorang kakak yang sehat dan kuat, supaya bisa menjaga dan bermain dengan mereka."
Chanyeol meneruskan perjalannya dalam memburu hadiah, seraya menunggu Baekho untuk memberikan respons. Baru beberapa langkah mereka berpindah, Chanyeol berhenti saat ia merasa pakaiannya dicengkeram pelan.
"Ya, Baekkie?"
Kedua insan itu saling bertatapan selama beberapa waktu. Sebuah anggukan kecil menjadi penerus obrolan mereka, disusul kalimat pendek yang membuat Chanyeol bersorak kecil dalam hati.
Sandiwaranya membuahkan hasil yang baik.
❖
Ssttt— jangan bilang" Sehun XD
10.07.21
★
KAMU SEDANG MEMBACA
EVENFALL
Fanfiction(n.) the onset of evening; dusk ... senja ★ Sehun, yang dulunya bekerja sebagai seorang host, memutuskan untuk berhenti dan mencari pekerjaan baru karena suatu alasan. Karena alasan itu pula, ia bertemu kembali dengannya. Dia, yang menjadi alasan ut...