Cinq ; Tension and Kiss

7.1K 894 32
                                    

꧉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Geritan pedang yang menyayat salah pohon tanpa mampu menumbangkannya kembali terdengar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Geritan pedang yang menyayat salah pohon tanpa mampu menumbangkannya kembali terdengar. Sang calon raja tengah dalam situasi 'Berpura-pura latihan' dihadapan pamannya. Arthur dengan netra tajamnya mengawasi, membimbing seolah dipenuhi kepedulian terhadap sang calon raja.

Dan kala V dengan sengaja mengeluarkan kekuatan api yang merupakan kekuatan dasar dari para Vampir diujung pedang tersebut, Arthur kembali terkejut dengan segala rasa kegelisahan yang menghampirinya.

"Woah uncle, lihat ini. Sepertinya kontrol kekuatanku pada api semakin baik"

Suara sorak seolah kesenangan itu menyapa rungu sang paman dan menyadarkannya dari lamunan yang begitu menggelisahkan.

"Ah, ya... itu sangat bagus My Lord. Pertahankan kemajuan anda"

"Tentu saja Uncle, aku akan berlatih lebih keras"

Lagi-lagi ucapan penuh kepolosan yang begitu palsu ia ajukan pada sang paman.

Dan sesuai perkiraannya yang terlebih dahulu melakukan pertahanan pada kewarasan miliknya. Ia dapat melihat dengan jelas, bagaimana sang paman memegang erat bahunya. Menatapnya begitu dalam dengan obsidian yang berubah berwarna kemerahan. Membisikkan kalimat ilusi tentang kedunguan dan kecerobohan yang seharusnya ia lakukan. V berseringai setelahnya, harus kembali melakukan aksi menggelikan untuk berpura-pura mengikuti ilusi yang diberikan sang paman. Ya, walau jelas ia bahkan ingin tergelak dan tertawa terbahak-bahak mengenai bisikan konyol yang sayangnya saat ini terlampau mudah ia patahkan.

---

Kaki ramping itu menapak pada halaman belakang kastil yang telah menjadi spot yang begitu ia gemari, kembali berlari guna mengejar hewan kecil yang menggemaskan namun sayangnya begitu liar dan nakal milik sang tuan. Bibirnya berkerut nampak kesal, hingga akhirnya ia merajuk dan memilih berjongkok sembari menyembunyikan wajah kesalnya pada kedua lutut yang menjadi tumpuannya.

"Tannie... berhentilah bermain-main,, aku tidak memiliki stamina yang cukup untuk mengejarmu lagi"

Keluhan menggemaskan itu mengudara dengan anjing pomeranian kecil yang tetap berlari semakin jauh, bahkan dengan sesekali memanjat batang pohon sembari mengibaskan ekornya begitu mencemooh teman barunya yang teramat lemah. Tentu saja, terkurung dan selalu menghabiskan hari-harinya dalam ruangan menjadikan Jungkook tak banyak bergerak. Ia hanya akan sekedar membaca buku untuk melupakan kegundahannya. Berakhir dengan fisiknya yang begitu ringkih dan akan segera kehabisan nafas kala sedikit berlari mengejar hewan kecil itu.

Ꮮเᥣᥡ [ Vkook ] • Complete ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang