Kamu & Kenangan

57 6 0
                                    

Seusai itu senja jadi sendu. Waktu berjalan tanpa terasa. Segala duka yang dulu singgah telah pergi bersama angin yang berhembus.
Karin Alisa kini sudah tumbuh menjadi gadis yang lebih dewasa. Perempuan itu kini sudah menjadi dosen muda di salah satu universitas swasta.
Hari-harinya selalu diisi dengan berbagai kesibukan yang tak habis-habisnya. Seperti hari ini,

" Pagi buk Karinnnnnn."

Karin tersenyum lebar, membalas senyum ceria para mahasiswanya.
" Pagi juga."

Perempuan berusia 22 tahun itu bergegas menuju ruangannya. Hari ini dia hanya ada 1 kelas dan setelah nya dia akan pergi shoping dengan Abang kesayangannya.

Ternyata waktu begitu cepat berlalu, tak sadar bahwa 1 tahun lalu dia masih berkabung dalam duka yang tak habis-habisnya. Namun sekarang, dia sudah menjadi lebih kuat. Dia menjadi lebih dewasa dan tegas setiap harinya.

Satu tahun lalu, dia benar-benar bangkit dan memulai hidup baru dengan fokus mengurus skripsinya. Dan semua usaha nya terbukti karena dia langsung lulus 4 bulan setelahnya. Dia pun mulai mendaftar dengan berbekal S1 nya dan Alhamdulillah diterima di universitas swasta tempatnya Sekarang.

Drtttt

Getaran handphone membawa Karin ke alam sadarnya kembali. Dia dengan cepat meraih handphone lalu menerima panggilan tersebut.

" Halo dek."

" Abang udah sampai?"

" Bukan, heheh. Abang minta maaf yah, Abang gak bisa nemenin kamu. Ada meeting mendadak dek. Maaf yah,"

Karin mendengus, namun dia juga tak bisa marah pada abangnya itu.
" Yaudah deh, adek pergi sendiri aja."

" Yaudah, uang belanjanya Abang transfer yah sayang. Kamu beli semuanya yang kamu mau oke?"

Karin tersenyum lebar, kekesalan nya langsung hilang begitu saja.
" Makasih Abang sayangggg. Adek tutup yah, adek mau langsung cusss."

Setelah telpon mati dan notif transferan masuk, karin langsung melaju membawa mobilnya ke mall terbesar di Jakarta. Bibirnya terus tersenyum lebar karena uang yang dikirim abangnya benar-benar banyak.

" Hmm, mulai dari mana yah?"

Karin celingak-celinguk memandang sesuatu yang menarik matanya, tubuh nya memutar dan,

Deg.

Jantung nya berdetak dengan cepat, nafas gadis itu memburu. Tangannya tiba-tiba berkeringat dengan mata yang mulai menyendu.

Didepan sana, ada Dian dan Ayumi yang sedang menatap sebuah tas indah yang terpanjang di etalase. Keduanya belum sadar bahwa Karin kini memandangi mereka.

Karin langsung memutar tubuhnya dan langsung berlari sekencang-kencangnya. Dia memasuki toilet perempuan dan duduk di atas closed nya. Tangan gadis itu masih bergetar dengan nafas yang kian memburu. Lalu tak lama, isakan keluar dari bibir gadis itu.
Dia memukul dadanya, kesal pada dirinya yang sangat lemah dan tak berdaya hanya karena pesona seorang Dian Suherman.

" Enggak, gak boleh Rin. Kamu kuat, kamu pasti bisa. Mereka pasti udah gak ada lagi."

Setelah memenangkan dirinya, Karin pun keluar dari dalam toilet. Senyumnya mengembang sekejap lalu akhirnya tersentak lagi.

...CINTA SEORANG LELAKI...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang