Karin menatap kagum sekelilingnya, tangannya memegang erat buket bunga mawar berukuran sedang yang dibungkus indah dengan kertas berwarna putih. Benar-benar perpaduan yang indah bukan?
" Karin."
Karin menoleh, tak sadar bahwa dirinya sudah berjalan terlalu cepat sampai meninggalkan Ayumi dan Bobi dibelakangnya.
" Astaga, sampai segitunya yang mau lihat Dian wisuda. Om sama tante dilupain gitu aja."
Karin meringis malu, tangannya menggaruk lehernya. Pagi ini, gadis itu mengenakan kebaya berwarna abu-abu dengan bordiran bunga berwarna biru yang membuat dirinya semakin cantik saja. Apalagi kulit Karin yang memang putih dan tubuh yang menjulang tinggi, membuat perhatian bule-bule kece jadi teralihkan karena nya.
" Sini gandengan sama om, kamu dari tadi di lirik terus sama bule sini. Entar om dimarahin Dian karena biarin calon masa depannya dilirik orang lain."
Karin merengut lucu, pipinya menggembung.
" Ih ommm."Bobi tertawa riang, matanya menyipit memandang sebuah pemandangan.
" Itu Dian bukan?"Karin dan Ayumi dengan cepat menoleh, memandang ke arah depan. Dan, saat itu juga hati Karin teriris perih, matanya langsung berkaca-kaca.
Dian masih tersenyum menatap wajah Bella yang memberengut, tak sadar bahwa tiga orang kini sedang menatapnya tajam.
" Orang tua kamu mana? Tadi katanya udah mau datang?"
Dian mengedikkan bahunya,
" Gak tau, tadi katanya udah jalan masuk. Nyasar kali yah?"Bella terkekeh, tangannya maju memukul gemas lengan Dian. Bella Arisa adalah teman seangkatan Dian yang juga dari Indonesia. Gadis manis berkulit coklat itu asli dari Jawa barat.
" Yang lain juga pada mana yah? Katanya mau bareng-bareng kasih hadiah ke kamu. Tapi malah nyebar gini."
Dian tertawa lagi, tangannya mengacak gemas rambut Bella.
Bella memutar kepalanya, melihat kesana-kemari mencari teman-teman se geng nya. Namun tiba-tiba gadis itu memekik terkejut.
" Kenapa bel?"
Dian menoleh, matanya langsung membulat melihat tiga orang yang berdiri tak jauh darinya.
" Ah mah,"
Ayumi mendesah lelah, tangannya memijit keningnya yang terasa pusing. Sudah bisa dipastikan cita-cita nya memiliki menantu secantik Karin akan gagal gara-gara Dian.
Karin menunduk, tak bisa berkata apa-apa lagi. Perasaan gadis itu hancur lebur. Tanpa kata dia langsung berbalik setelah menghempaskan buket bunga yang dia bawa ke lantai.
Ayumi tersentak, perempuan itu akan mengejar Karin namun tertahan karena Dian sudah lebih dulu berlari.
" Ternyata Dian peka juga."
Bobi terkekeh,
" Namanya juga udah bucin. Papah juga yakin pasti cuma salah paham."Dian terus berlari, tangannya dengan cepat menarik tangan Karin lalu menyeret gadis itu ke arah toilet.
" Apa sih!"
Dian menghembuskan nafasnya,
" Kamu salah paham."Karin mendecih sini,
" Salah paham? Salah paham apa kalau aku lihat kamu cium pipi kiri pipi kanan, terus ngacak-ngacak rambut dia. Salah paham apa hah!"Dian mengacak rambutnya kasar,
" Rin dengerin, disini udah biasa cipika-cipiki gitu Rin. Lagian Bella juga temen ku. Gak ada apa-apa."Karin mendengus tak perduli, gadis itu memutar tubuhnya untuk beranjak pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
...CINTA SEORANG LELAKI...
RomanceRumah megah nan mewah itu kini semakin menawan dengan hiasan indah yang menempel di dindingnya. Hari ini, akan dilangsungkan acara pertunangan sepasang manusia yang memiliki 2 perasaan berbeda, dimana sang lelaki sangat amat mencintai wanitanya. Sed...