Chapter 5

1.7K 55 6
                                    

Di suatu tempat di dalam sebuah mansion mewah, pria bermanik Hazel itu tengah duduk di ruang tengah sambil menyusun rencana.

“Hey Shads, dari mana saja kau?” Tanya seorang pria berbadan kecil dengan rambut mohaknya

“It’s not your bussines shortshit” ucapnya sedikit berteriak

“Ok, whatever. But, did you found him?”

“Yeah, and that girl too”

“Looks like we’re lucky in this time”

Shadows menyeringai kecil sambil memainkan gelas kosong di tangannya. Pria berambut mohak itu juga ikut menyeringai dan menatap kearah langit yang mulai gelap.

“Tak lama lagi kita akan menguasai dunia vampire”

“Ya, sebaiknya kau persiapkan dirimu Johnny. Perang akan di mulai sebentar lagi”

Ia hanya tertawa kecil sambil menggelengkan kepalanya. Pria di hadapannya ini  terlalu meremehkan kemampuannya.

“Lebih baik aku memberi tau Zacky soal ini”

Johnny berjalan menuju ruangan Zacky yang terletak di lantai dua dengan kecepatan vampirnya. Shadows masih saja duduk diam di sofanya dan menatap tajam gelas di tangannya sampai akhirnya gelas itu pecah.

“Aku tidak akan membiarkanmu lolos kali ini” gumamnya

--------

Sementara itu di tempat lain, Jimmy dan Brian tengah mengamati Alexa dari luar karena Jimmy khawatir dengan keselamatannya semenjak Brian menceritakan tentang Aura vampire lain yang hampir sama kuatnya dengan dirinya. Ia takut kalau Aura itu adalah milik musih bebuyutannya, Shadows

“Sampai kapan kita akan mengamatinya? Tenggorokanku rasanya sudah sangat kering” keluh Brian

“Lebih baik kau kembali saja, jika kau menggigit sembarangan orang lagi aku tidak akan segan-segan memberimu hukuman berat” cetus Jimmy tanpa melepaskan pandangnnya dari rumah Alexa

“Memangnya bisa apa kau tanpa aku” desis Brian pelan

“Diamlah, sebaiknya kau jaga taringmu” tegas Jimmy

“Aku hanya butuh sedikit darah segar, aku akan segera kembali”

“Apa kau tidak…..”

Tapi terlambat, Brian sudah menghilang dari tempatnya tanpa memperdulikan peringatannya barusan. Jimmy hanya bisa menghela nafas jengkel dan kembali fokus pada Alexa.

“Akan aku hukum dia setelah ini” gerutunya

“Tidak sulit juga ternyata menemukanmu”

Jimmy reflex menoleh ke belakang dan mendapati Shadows tengah berdiri di hadapannya di temani Johnny dan juga Zacky. Jimmy menatap tajam ketiganya dan melepaskan Aura mengerikan ke sekitar sehingga membuat Zacky dan Johnny agak takut. Semua vampire tau seberapa besar dan mengerikannya kekuatan garis keturunan darah murni, terutama Jimmy. Ia adalah pangeran terkuat yang pernah terlahir di sepanjang sejarah bangsa vampire.

“Mau apa kalian?” ucapnya dengan tatapan membunuh

“Kau pikir aku takut denganmu?” ejek Shadows

“Pergilah sebelum aku musnahkan kalian semua” gertak Jimmy

“Apa itu sebuah ancaman?” Tanya Zacky dengan senyum licik di wajahnya

“Kau tidak bisa mengancamku Jimmy. Aku bukan lagi budak dari peraturan sialan yang dibuat ayahmu itu” ucap Shadows

“Pergilah sebelum aku berubah pikiran” ancamnya

Namun Shadows sama sekali tidak menanggapi perkataan Jimmy. Ia tetap berdiri di sana dengan senyuman licik yang menghiasi wajahnya.

“Kau memang pangeran yang bodoh” bisik Shadows yang tiba-tiba berada di belakangnya

Pria bermanik hazel itu melancarkan sebuah pukulan keras kea rah wajah Jimmy namun dengan cepat Jimmy menunduk dan memutar badannya lalu menyayat lengan kiri M.Shadows dengn kukunya yang tajam bagaikan pisau. Shadows bergerak mundur karena serangan Jimmy berhasil mengenainya. Jimmy memang lebih unggul soal kecepatan reflex dan gerak disbanding dengan dirinya. Ia juga lebih kuat darinya meskipun Shadows pernah meminum darah ayah Jimmy. Namun sepertinya itu tak berpengaruh besar padanya, walaupun kekuatannya meningkat, ia masih tetap kalah kuat di banding Jimmy.

“Kau ternyata lebih hebat dari kelihatannya” ucap Shadows sambil menjilat darah yang mengalir turun.

Zacky dan Johnny tidak tinggal diam melihatnya. Mereka juga ikut menyerang Jimmy di ikuti Shadows. Tapi walaupun ia di serang secara bersamaan oleh ketiganya, itu masih tidak cukup untuk mengalahkan si pangeran bangsa vampire. Ia masih jauh lebih unggul dari mereka bertiga. Jimmy mencengkeram leher Johnny dan melemparnya kearah Zacky sehinnga mereka berdua bertabrakan dan jatuh tersungkur ke tanah. M.Shadows mengambil kesempatan saat Jimmy sedikit lengah dengan menyerangnya dari samping. Jimmy refleks menarik mundur tubuhnya namun kuku tanjam Shadows berhasil melukai bahunya. Ia berjalan mundur beberapa langkah sambil menekan lukanya dengan tangan kirinya, tapi entah kenapa luka di bahunya terasa sangat sakit dan panas seperti terbakar.

“Ugh…” erangnya pelan

“Ternyata rencanamu berhasil juga Shads” ujar Zacky sambil membersihkan debu yang menempel di bajunya dan berdiri di sebelah Shadows di ikuti Johnny

Shadows tertawa kecil dan melepas sarung tangan karet yang terlihat seperti tangan asli dengan kuku besi  itu dan membuangnya ke tanah. Ketiga vampire itu tertawa senang melihat Jimmy kesakitan dan jatuh berlutut di tanah.

“Kau mungkin kuat tapi kau melupakan satu kelemahan terbesar para vampire darah murni” ucap Shadows sambil berjalan mendekat

“Apa maksudmu?” tanya Jimmy dengan suara yang agak berat

“Kuku yang ada pada sarung tangan tadi sudah aku olesi dengan vervain, dan kau tau apa artinya kan. Pangeran”

Tubuh Jimmy mulai bergetar hebat, pandangannya memburam dan luka di bahunya terasa sangat panas. Sang Pangeran bangsa vampire itu akhirnya ambruk ke tanah sehingga membuat musuhnya tertawa puas melihatnya.

“Meskipun kau kuat, obat ini akan membuatmu lemah dan merasakan sakit layaknya manusia” jelas Shadows

Shadows mencengkeram leher Jimmy kuat-kuat dan mengangkat tubuhnya ke atas. Jimmy berusaha melepaskan diri namun sayangnya, obat itu telah membuat tubuhnya semakin melemah.

“Matilah kau seperti ayahmu” ucap Shadows pelan

“Jimmy!”

Ketiga vampire itu menoleh ke arah sumber suara itu dan mendapati Brian tengah berdiri dengan tatapan yang penuh denagn amarah. Matanya berubah menjadi berwarna merah menyala. Detik berikutnya ribuan kristal es muncul dan menyerang vampire-vampire itu dengan cepat. Shadows melepaskan cengkramannya sehingga tubuh Jimmy terjatuh kembali ke tanah, namun segera di tangkap oleh Brian. Ketiga vampire itu lenyap, menyisahkan Brian yang panik di tempat.

“Jimmy buka matamu! Jim!” teriak Brian sembari mengguncangkan tubuh sahabatnya.

Sayangnya Jimmy tetap tak sadarkan diri, auranya mulai melemah, dan wajahnya juga terlihat lebih pucat dari biasanya. Brian membopong tubuh sahabatnya itu kembali ke rumah mereka dengan kecepatan vampirenya sebelum sesuatu yang buruk terjadi pada pemimpin terakhir mereka.

______

sebagai permintaan maaf karena lama uploadnya, aku langsung upload 2 chapte nih ^^

jangan lupa vote dan comment ya ^^

My Vampire RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang