Chapter 6

1.4K 60 0
                                    

Sudah lima hari lebih berlalu semenjak pertarugan mereka dengan Shadows dan sudah hampir seminggu Jimmy dan Brian tidak mengikuti pelajaran karena mereka ijin pergi ke luar kota. Alexa penasaran kenapa mereka lama sekali pergi ke luar kotanya, apa mereka pindah sekolah lagi, atau sesuatu yang buruk menimpa mereka. Pikiran buruk mulai mengahampiri gadis bermanik coklat itu. Sepanjang pelajaran ia tak bisa berkonsentrasi karena terlalu sibuk mencemaskan Jimmy, entah kenpa perasaannya mengatakan bahwa hal buruk telah menimpanya.

Setelah sekolah usai, ia akhirnya memutuskan untuk mencari tau apa yang terjadi pada dua orang itu. Alexa pergi menuju rumah Jimmy setelah menanyakan alamatnya pada Mrs. Luna. Gadis itu akhirnya sampai di depan sebuah mansion mewah yang letaknya di tengah-tengah kawasan perumahan elit.

"Permisi"

Seorang pria tua datang menghampiri Alexa dan menatap gadis itu dengan tatapan yang cukup menyeramkan baginya.

"Mau apa kau datang kemari?" Tanya pria tua itu

"Um....aku teman dari Jimmy dan Brian. Aku ingin tanya apa mereka ada di rumah?" Tanya Alexa

"Mereka tidak ada, pergilah" jawabnya kasar

"Tapi tuan...."

"Aku bilang pergi!" Bentaknya

"tuan aku...."

"Ada apa ini?" ucap Brian yang tiba-tiba muncul "Kenapa berisik sekali, apa kalian tidak tau kalau Jimmy sedang sa.....kit..."

Kata-katanya terhenti begitu saja saat ia melihat Aexa berdiri di balik gerbang. Ia terkejut karena gadis itu datang kemari tanpa sepengetahuannya. Brian berjalan mengahampiri Alexa dan mempersilahkannya masuk.

"Hey Alexa, bagaimana kau bisa tau tempat tinggal kami?" Tanya Brian heran

"Mrs. Luna yang member tauku" jawabnya

"oh, ya. Benar sekali"

"Hey, tadi kau bilang Jimmy sakit. Apa itu benar?" Tanya Alexa cemas

"Y-ya, dia agak kurang sehat belakangan ini" jawab Brian

"Memangnya dia sakit apa?"

"Umm...bagaimana menjelaskannya ya, ini agak sedikit rumit dan tidak masuk akal"

"Apa maksudmu?"

"Uh, dia..."

Brian menggantungkan kalimatnya sehingga membuat Alexa semakin penasaran. Pria bermanik coklat itu tampak kebingungan bagaimana cara menjelaskan situasi sekarang ini pada gadis di depannya ini.

"Biarkan dia masuk, Brian"

Keduanya sontak menoleh kearah sumber suara yang tiba-tiba menginterupsi percakapan mereka. Alexa melihat sosok gadis cantik berambut hitam panjang dengan manik perak dengan kulit putih bagaikan salju.

"Tapi, Winter...."

"Tidak apa-apa, biarkan dia masuk" potong winter

"Ok, ayo Alexa kita masuk" ajak Brian sembari menggandeng tangan Alexa

Alexa hanya diam dan mengekor dari belakang. Saat ia pertama kali melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah Jimmy, ada sedikit perasaan aneh yang menyelimuti hatinya. Suasana rumah ini terasa sedikit misterius dan menyeramkan menurutnya. Winter berhenti di depan sebuah ruangan dengan pintu berwarna putih yang cukup besar.

"Nah ini ruangannya" ucap Winter sambil tersenyum

"Winter, apa kau yakin akan hal ini?" tanya Brian melalui telepati

"Tentu, aku mendapat pengelihatan bahwa gadis inilah yang bisa menyelamatkan Jimmy" jawab Winter

"Bagaimana caranya?"

"Mana aku tau" ujar Winter sambil memutar bola matanya

"Baiklah kalau begitu, aku pergi dulu. Ada urusan mendadak" ujar Brian

"Ok, terima kasih Brian" ucap Alexa pelan

Brian menepuk pelan bahu Alexa setelah itu berjalan pergi meninggalkan Alexa di susul oleh wanita bernama Winter itu. Alexa menarik nafas panjang lalu mulai memutar kenop pintunya secara perlahan. Sudut matanya langsung menangkap sosok Jimmy yang tengah terbaring di kasur saat pertama kali memasuki kamarnya. Gadis itu akhirnya berjalan mendekati tempat tidur Jimmy dan duduk di sebelahnya.

"Hi, Jim. Apa kabarmu" bisiknya

Alexa merasa sangat sedih melihat Jimmy terbaring di kasur seperti ini, padahal sebelumnya pria ini baik-baik saja. Bahkan mereka sempat bertemu dan jalan-jalan bersama sehari sebelum ia sakit.

"Aku merindukanmu. Sekolah terasa sangat sepi tanpamu" gumamnya

Setitik air mata mulai mengalir membasahi pipinya, ia tak mengerti kenapa dirinya menangis. Padahal mereka baru saling mengenal selama beberapa hari saja, tapi entah kenapa ia merasa sangat sedih melihat Jimmy seperti ini.

"Aku rindu saat kita bercanda bersama, apa kau tidak ingin mengejar bebek di danau lagi?" tanya Alexa sambil tersenyum getir juga air mata yang masih menggenang di pelupuk matanya

Alexa menatap Jimmy sambil berlinang air mata, tangannya bergerak untuk menggenggam tangan Jimmy namun ia langsung menariknya karena terkejut, tangannya begitu dingin bagaikan es.

"dingin sekai" gumamnya

Gadis itu seger bangkit dan berjalan keluar kamar mencari keberadaan Brian, ia ingin tau kenapa tubuh Jimmy begitu dingin. Alexa melangkahkan kakinya pelan menyusuri koridor yang entah menuju ke mana.

________

Hai hai, author kece balik lagi XD

maaf ya updatenya kelamaan karena author baru bisa ke warnet - -"

dan maaf kalau lagi-lagi ceritanya gaje dan kependekan, tunggu chapter berikutnya ya :D

Vote and Commentnya jangan lupa ^^

My Vampire RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang