Because I don't know.

30 9 26
                                    

-Ocha pov-

Wah! Sepertinya ini hari keberuntungan ku, lihatlah pagi ini sangat indah, langit yang sangat cerah, dan kali ini aku tidak kesiangan lagi, -sungguh- biasanya aku akan tidur sampai ada seseorang yang membangunkan ku, baru aku akan bangun.

Ehh tunggu, Dimana mobil kak Ifal? Kenapa tidak ada di rumah, oh- jangan katakan bahwa kak Ifal meninggalkan ku, aku buru-buru mencari keberadaan Mama, atau Papa, ck mana mungkin Papa jam segini masih dirumah, pasti Papa sudah berangkat kerja- okey aku akan mencari Mama.

Ternyata Mama sedang menyiapkan sarapan, aku menghampiri nya, "Hello good morning Mom."

"Good morning Cha, tumben udah siap jam segini? padahal Mama baru aja mau bangunin kamu."

"Hehe lagi bersemangat aja nih," cengir ku tak jelas namun aku baru mengingat tujuan ku mencari Mama, "Oh iya Ma, kak Ifal mana? Kok mobil nya udah ga ada dirumah, Masa iya udah berangkat kuliah?"

"Iya, kakak mu udah berangkat dari jam lima, udah pamit sama Mama juga kok," sentak aku melongo, jam lima pagi tadi? Oh-

"Are you sure mom? Pagi banget, mau ngapain emang nya?"

"Kakak mu kelupaan, harusnya kemarin udah selesai, ternyata tugasnya masih numpuk, jadi ya terpaksa harus berangkat pagi," ucap Mama sembari duduk disamping ku.

"Emang udah buka jam segini kampusnya? Terus aku berangkat sama siapa ke sekolah- masa iya sendiri? jalan kaki? gamau," rengek ku, ah- katakan saja aku anak kecil.

"Bukan, kakak mu pergi ke rumah teman nya dulu, dan kamu? Ya berangkat aja sama Jason, ya kan?" oh ya aku lupa, jika aku memiliki sepupu yang satu SMA dengan ku.

"Oh iya, okay. Yaudah aku sarapan dulu ya mom, abis itu ke rumah Jeje," sepupu ku itu laki-laki, karena aku tak punya adik, jadi dia sudah ku anggap seperti adik ku sendiri, namanya Komang Jason Adwasta, tapi aku lebih suka memanggilnya Jeje, dan jujur saja aku tak suka jika orang lain ikut memanggilnya sama seperti ku. -kecuali keluarga ku-

"Okay," Mama menemani ku sarapan, sambil berbincang bincang sedikit, karena memang masih sangat pagi jadi waktu ku masih banyak, setelah itu aku pamitan dengan Mama, lalu pergi menghampiri rumah Jeje, rumah nya tak jauh dari rumah ku, hanya perlu jalan kaki 2 menit, lalu sampai.

Tanpa menunggu, aku langsung masuk ke rumah nya, dan di sambut dengan kak Kevin, sepertinya sedang membuat sarapan.

"Hello, good morning brother! What are you doing?" sapa ku, Hahaha padahal aku tau ia sedang apa, tapi aku malah bertanya, sungguh basa basi yang sangat basi.

"Morning Cha, Ya biasalah, kaya ga tau aja. Semuanya masih pada tidur, jadi kakak yang ngebabu pagi-pagi," aku ingin tertawa rasanya.

"Semangat kak Kevin, hahaha. Oh iya kak, Jeje mana? aku mau nebeng nih, kak Ifal udah berangkat duluan soalnya."

"Dih, pagi banget. Bangunin aja gih, anaknya masih molor, semalem begadang abis nonton bola."

"Okay, bye kak," aku langsung berlari menaiki anak tangga, aku rasanya ingin mengubur anak itu, aku ingat sekali, kemarin dia bilang ingin berangkat pagi, tapi malah masih molor.

Aku bersyukur ketika aku membuka pintu kamar nya, dan tidak dikunci saat aku masuk, tentu saja anak kebo itu masih tidur nyenyak, kalian tau apa? Aku terkadang iri dengan cara tidur Jason kali ini, dia benar- benar tidur seperti princess -anggun- oke lupakan, aku akan meneriaki nya.

"Je, let's go wake up! eh astagaa yatuhan lo tidur kek mayat deh, cepet bangun woy!"

"Eghh," seketika aku mendengar suara nya mengerang dengan anggun, namun kenapa aku kesal yaa? ck.

Bukan aku jika seperti ini saja putus asa, entah lah, aku seperti mendapatkan ide, tapi aku ragu jika ini akan berhasil, so let's try it.

"Jeje ayo bangun, ini udah jam delapan pagi loh!" ucap ku dengan suara yang ku buat-buat seperti sedang panik.

Sentak Jason membuka matanya sempurna, lalu ia terbangun "Oh my god, jam delapan?!"

"Pfttt, ahahha. Kena lo Je."

Mata elang Jason langsung melihat jam yang berada di dinding kamar nya, lalu ia mendengus kesal, "Anjir lo kak, bikin kaget gue aja, gue lagi mimpi enak tauk, you very annoying!" sungutnya kesal, syukur lah ia sudah terbangun.

"I'm sorry, but I want to nhebheng shama yhou, so let's wake up and go to school!"

"Apaan sih kak, ih ganggu," katanya sambil menarik selimut untuk menutupi badannya kembali.

"Je, lo mau sekolah ga sih? kak Ifal udah berangkat, jadi gue mau nebeng sama lo, kalo gaboleh gue pulang deh!" aku langsung melengos keluar, Jeje sepertinya sedang PMS? Ah- aku kesal.

Namun tiba-tiba tangan ku ditarik, sehingga mau tak mau badan ku mengikuti nya.

"Ngambekan mulu sih lo kak, nih iya... I want to take a shower, and wait a minute!"
Aku tersenyum senang saat Jason cepat- cepat pergi untuk mandi, asal kalian tau ya, aku tuh orang nya ngambekan hehe~~

❄❄❄

Next ga nih?

Gimana ceritanya? Masih berantakan ya?
Sorry~

Please bantu buat vote yaa, biar aku lebih semangat~~

Makasih udah mau baca<3

Sehat terus yaaa:3

A Touch Of OchaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang