Just he

17 8 16
                                    

Saat Jason kembali ke kamar nya dengan pakaian yang sudah rapi, ia melihat Ocha yang membersihkan tempat tidur nya.

Thank you kak,” ujar Jason sembari mengambil tas sekolah dan headphone nya.

Ocha sudah selesai merapihkan nya, “Hmm, dah yuk,” ajak Ocha, Jason Mengikuti dari belakang.

“Cha, tolong bangunin Jisu yaa, bilang ini udah pagi, nanti telat Ngampus nya!!!” teriak Kevin dari meja makan, oh ya, kak Jisu adalah kakak-nya Jason juga, Kevin anak pertama, Jisu kedua, setelah itu Jason terakhir.

“Oke kak!” teriak Ocha “Je, biar gue aja yang bangunin kak Jisu, lo sarapan aja, biar cepet,
Okay!” lalu Jason mengangguk.

Ocha pergi ke kamar sebelah, yaitu kamar Jisu, “Good morning kak Ji- what, hah? Kak Jisu mana?” Ocha menoleh ke sana kemari tapi tidak ada keberadaan penghuni kamar ini, lalu Ocha berlari ke bawah menghampiri Kevin dan Jason.

“ka- kak Jisu ga ada, kak Jisu kemana?” ucap Ocha dengan panik.

“Hah? Kok- ya dikamar lah, dia belum ada keluar,” Kevin pun bingung, bagaimana bisa Jisu pergi tanpa lewat pintu depan? karena Kevin yang pertama membuka nya.

“Coba kita cek,” kata Jason yang disertai anggukan dari Ocha dan Kevin.

Mereka bertiga menaiki anak tangga bersamaan, lalu membuka pintu kamar Jisu.

“Kan... Ga ada, kemana dong, kak Jisuuuuu!”

Jason menghembus kan nafas kasar, “Gue rasa gue tau dimana tuh si kebo,” kemudian ia jongkok lalu menoleh ke kolong, Ocha dan Kevin mengikuti arahan Jason.

“HAHAHHAHA. Kan... gue bilang juga apa,” Jason tertawa melihatnya.

“Hah-”

“JISUUUUUUUUUUUU!”

❄❄❄

Ocha dan Jason sudah sampai di sekolah dengan selamat, soal Jisu? ia sudah ditemukan, jadi biar kan itu jadi urusan Kevin, mungkin Kevin akan menceramahi nya seperti emak-emak pada umumnya.

“Udah sampe, turun gih. Jangan lupa seatbelt
dilepas,” kata Jason sembari melepaskan seatbelt miliknya sendiri.

“Ya kalo seatbelt nya kaga gue lepas, ya gabisa turun bego.”

“Ya kan gue sebagai adik sepupu lo yang tampan nan bijaksana ini, hanya mengingat kan kakak nya yang memiliki sifat yang sangat amat teledor.”

“Apaan sih Je, dah yu tar kita telat nih.”

“Kuy gass ngeng.”

Ocha menyentil dahi Jason, niat nya agar ia sadar, bahwa mereka sudah sampai disekolah.

Jason meringis kesakitan, “Ahkk, apaan sih kak?”

“Ga, hehe.”

“Ihhh nggak jelas.”

Mereka berjalan beriringan menuju kelas masing-masing, seperti biasa... Jason lebih dulu menemukan kelas nya, “Gue duluan ya kak, lo belajar yang bener, ntar kalo ada apa-apa, kabarin gue, kalo udah jam istirahat lo jangan lupa makan siang ajak gue ke kantin!”

Ocha memutar bola mata nya jengah namun ia tersenyum lagi, “Okay mama Jason, siap laksanakan, mama jaga diri yaa, Ocha sayang mama,” dengan senyum nya yang dibuat-buat, dan itu membuat Jason tertawa.

“Dasar! Yaudah pergi gih, bosen gue liat muka lo.”

“Dasar dakjal.”

Ocha membalikan badan nya lalu pergi, ia mendengar jika Jason tertawa, namun ia tak meladeninya, itu sudah biasa, mereka memang sering bertengkar, ya... walaupun itu hanya canda'an.

Namun saat ia melangkah ada yang menabrak Ocha, namun yang menabrak nya malah seperti tidak terjadi apa apa, Ocha kesal, ia menoleh kebelakang ternyata yang menabraknya adalah anak perempuan -adik kelas nya- sepertinya seumuran Jason.

Ia melihat anak yang menabrak nya tadi itu mendekati Jason, lalu anak itu menyentuh dada bidang milik Jason yang masih berbalut seragam.

Tanpa berfikir panjang, Ocha membalikan badan nya lalu menghempas tangan anak itu, “Ehh kecentilan banget lo! Je? Ini pacar lo?” tanya Ocha, bagaimanapun ia harus mengetahui nya terlebih dahulu, agar ia tak salah paham.

“Ngga lah, ogah gue pacaran sama dia,” ucap Jason sembari membersih kan seragam yang anak itu sentuh.

“Sok akrab banget sih lo, jangan deket-deket gue deh!” kata Jason kesal.

“Ihhh, kok kak Jason gitu sihh, hikss. Padahal banyak cowo yang pengen digituin sama Nindy, kok kak Jason malah nolak Nindy? Ini lagi, siapa deh lo, nyebelin banget,” kata anak itu sembari memasang wajah sedih nya, yang dibuat buat.

“Eh mon maap y bocil, tapi gue ga selera sama lo!” ujar Jason jengah, ini baru pertama kalinya dia diperlakukan seperti tadi, dia juga merasa baru melihat anak itu hari ini.

“Sok imut banget lo, gue kakak kelas lo, tau ga! Jangan deket-deket sama Jason, awas aja lo! Masuk kelas sana Je, jangan deket deket dia, okay!?" ujar Ocha, lalu menuntun nya ke kelas.

"Tap- yaudah Nindy pergi, awas aja!" lalu anak itu melengos pergi.

❄❄❄

Ocha bernafas lega, ia melihat anak tadi pergi, lalu ia melirik jam tangan nya, “Hah jam delapan? Kok masih rame ya, kirain bakal telat, oh iya sekarang kan Jum'at maybe guru lagi pada rapat.”

Ocha berjalan diantara keramaian siswa-siswi, hadeh... Ya begitulah jika guru sedang rapat, mereka seenaknya kesana kemari, di sekolah ini jika hari Jum'at jarang mendapatkan mata pelajaran, jadi ya begitu.

Saat Ocha mempercepat langkah nya agar bisa cepat sampai dikelas, Tiba-tiba ada seorang anak laki-laki yang sedang berlari, seperti dikejar hantu, namun terlambat.

Bugh.

Ocha tertabrak, ia menutup matanya dan jat- oh, ia ditangkap seorang pria, namun jika seseorang yang salah melihat nya, ia pikir sedang pelukan.

Nafas Ocha ter senggal senggal, “Ocha, udah di surga ya?” ujarnya, namun masih menutupi matanya.

Astungkara lo masih dikasih waktu buat hidup.”

“Hah-” Ocha merasa aneh, lalu ia membuka mata nya, serentak Ocha langsung bangun, melepaskan tangan pria itu.

“Lo Ngapain?” pertanyaan bodoh yang Ocha tanyakan, hmmm.

“Ya bantuin lo lah, kalo nggak, pala lo kebentur lantai, gimana sih... bukannya say thank you,” ucap pria itu gemas.

“Hehehe makasih Alvin Adibara” iya pria itu adalah Alvin Adibara, mereka tidak terlalu dekat karena mereka beda kelas, hanya sebatas 'tau' saja.

“Hmm.”

“Eh anjir, tadi siapa yang nabrak gue hah? Kenapa ga minta maaf sih,” decak nya kesal ketika mengingat seseorang yang menabrak nya pergi begitu saja.

“Maklumin aja, ngga sengaja. Udah kebelet ke kamar mandi katanya.”

“Lahh kebelet gabisa santai apa? nyawa gue kan hampir melayang gara-gara di- eh lo temen nya ya?!”

“gajadi melayang kan? Kan ada gue.”

Deg.

❄❄❄

Say yooo!

Wkwkkwk.

Gimana part duanya?

Nyambung ga?

Kalo ada typo bilang aja ya, hehe.

Maaf kalo ganyambung.

Pokoknya minta tolong support aku yaa, biar semangat hehe.

Makasih udah mampir<3

A Touch Of OchaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang