And I was runnin' far away
Would I run off the world someday?
Nobody knows
Nobody knows, and
I was dancing in the rain
I felt alive and I can't complain
But now take me home
Take me home where I belong
I can't take it anymore.HAHHAA ITU MAH AURORA, BUKAN OCHA.
*̣̥☆·͙̥❄‧̩̥࿌ིྀ྇˟͙☃️˟͙࿌ིྀ྇‧̩̥❄·͙̥̣☆*̣̥
“Ocy, tunggu!!” teriak seorang anak laki-laki berumur sepuluh tahun, seumuran dengan seorang teman perempuan yang sedang ia kejar.
“Hahaha, ayo kejar aku Rey!”
“Ocy!” teriaknya lagi, anak laki-laki itu berhenti, kemudian merebahkan badannya diantara rumput-rumputan hijau itu, sembari menutup matanya.
Beberapa saat kemudian anak perempuan itu baru menyadari bahwa ia merasa temannya tak mengikutinya lagi, ia menoleh kebelakang dan berlari menghampiri temannya lalu duduk disamping anak laki-laki itu, “Rey? Kamu sakit?”
Anak laki-laki itu menyipitkan pandangannya dan duduk, lalu membekap anak perempuan disampingnya sambil tertawa, “Hahahaha kena! Ocy, jangan berani-beraninya kabur lagi ya!”
Anak perempuan itu mendecak kesal, “Ck, curang ih ngga seru!”
Anak laki-laki itu melepaskan dekapannya, dan menggenggam tangan mungil itu, “Aku ngga mau kamu jauh-jauh, disamping aku aja yaa?!”
“Aku ngga kemana-mana kok,” jawab anak perempuan itu dengan tersenyum, “Oh iya, kemarin nenek bilang kalo aku ngga boleh pacaran, pacaran itu apa? Aku ngga ngerti.”
“Kakak sepupu ku pernah bilang kalo pacaran itu ikatan antara lawan jenis, contoh nya kamu sama aku, tapi kita ngga boleh mempermainkan pasangan masing-masing, harus setia, kata kakak sepupu aku sih gitu,” jawab anak laki-laki itu sambil mengingat kata katanya.
“Tapi kenapa nenek ngga bolehin aku pacaran ya?”
Tiba-tiba anak laki-laki itu menampilkan cengiran nya, “Maksud nenek kamu itu... Gaboleh pacaran sama yang lain, cuman sama aku aja.”
Anak perempuan itu termangut-mangut, “Oh gitu ya? tapi kan nenek ngga suka sama kamu. Kok-”
Anak laki-laki itu mempererat genggamannya, “Nanti kalo kita udah cukup umur, kita nikah ya?!”
*̣̥☆·͙̥❄‧̩̥࿌ིྀ྇˟͙☃️˟͙࿌ིྀ྇‧̩̥❄·͙̥̣☆*̣̥
“Cha-”
“Ogah, males.”
“Apaan heh? Kakak belum tanya juga.”
“Ngajakin aku lari pagi kan? Gamau!”
“Ck, yaudah ngga jadi ditraktir McD yaa!” Ifal langsung lari ke bawah, dan bergegas pergi.
Ocha terdiam sejenak, lalu ia baru mengingat satu hal, “Lah, kemarin kan kak Ifal janji mau traktir mak- anjir dia nipu gue, awas lo kak!” Ocha berlari mengganti pakaian olahraga dan menyusul kakaknya.
“Kak Ipol mana ya?” Ocha melihat sekeliling jalan untuk mencari keberadaan kakaknya itu, “Nah itu dia,” Ocha berlari sekuat tenaga untuk mengejar kakaknya yang ternyata belum terlalu jauh.
Ocha menepuk pundak kakaknya yang ternyata sedang membalas pesan seseorang, “Eh kuyang, eh bangsat, eh anjing,” Ifal terkejut dan hampir menjatuhkan ponsel nya, dan ia menengok kepada sang pelaku, “Dek! Kok ngagetin gitu sih?!”
Ocha menatap kakaknya sambil mengedipkan matanya berkali-kali, “Ternyata kakak kasar ya kalo kaget.”
“Ya lagian ngapain juga ngagetin, kan kakak kaget.”
KAMU SEDANG MEMBACA
A Touch Of Ocha
RandomIf you think this story is a story about two teenagers who are full of love, then you are wrong! Cerita ini mengisahkan tentang dua orang yang berusaha mencari kekasihnya yang hilang beberapa tahun lalu, hingga ia dikejutkan dengan hal baru yang iy...